Thank's

25 2 0
                                    

Keesokan harinya....

Ruang makan sudah ramai dengan perbincangan keluarga Lea mengenai rencana pernikahan Azra dengan Dinda.

"Le, berangkat bareng lagi gak?"tanya Gilang.

"Gak ah! Lea gak mau bareng sama si Ivan lagi."jawab Lea yang masih mengunyah sarapannya.

"Tau aja lo kalo gue bakal bareng si Indra. Yaudah kalo lo gak mau! Emang nya si Rian bakalan jemput lo?"kata Gilang.

"Gak juga sih..ya gak apa-apa kali, mendingan Lea naik angkutan umum daripada harus bareng sama si Ivan."balas Lea.

"Oke kalo gitu."Gilang pun meneruskan memakan sarapan nya.

"Bun,yah,semuanya. Lea berangkat ya...Assalamualaikum."ucap Lea sambil mencium tangan kedua orang tua & kedua kakaknya.

"Waalaikumsalam, hati-hati ya Lea."

"Hati-hati dek!"ucap Azra sambil mengusap rambut Lea.

"Iya..iya.."

"Kalo lo telat jangan nyalahin gue ya Le."bisik Gilang.

"Bodo!"

Lea pun segera keluar rumah menuju halte dekat rumahnya.

Sudah 20 menit Lea menunggu di halte, tapi tidak ada satupun angkutan umum yang lewat. Walaupun ada yang lewat,belum tentu ada tempat untuk Lea.

"Aduh, gimana ini! Sebentar lagi bel bunyi, terus gerbang nya bakal di kunci. Nanti gue dihukum."celoteh Lea pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba saja ada sebuah motor berwarna putih dan hijau berhenti di depan halte.

"Siapa sih? Pake berhenti disini lagi."batin Lea.

Sang pemilik motor pun menunjukkan wajahnya.

"Lagi-lagi dia! Dia maunya apa sih."gerutu Lea dalam hati setelah tau kalau itu Ivan.

"Eh,cewe aneh!Ngapain lo? Tumben lo gak berangkat bareng sama kakak lo?"tanya nya.

"Lo gak liat apa! Gue lagi nunggu angkutan umum. Terserah gue dong mau berangkat sama siapa!"jawab Lea sedikit kesal.

"Lo pake motor siapa tuh? Perasaan kemaren gue gak liat motor dirumah lo?"sambung Lea.

"Punya gue lah! Kemaren motor gue masuk bengkel."jelas Ivan.

"Yaudah gue duluan yaa.."kata Ivan sembari melajukan motornya.

"Duluan duluan aja!"gumam Lea.

Tak lama, Ivan kembali lagi menuju halte.

"Ngapain lo balik lagi?"tanya Lea ketus.

"Sebentar lagi bel, lo mau dihukum? Cepetan naik!"ucap Ivan.

Lea tampak memikirkan ajakan Ivan.

"Udah buruan!"

"Ya deh. Tapi ini terpaksa ya!"tegas Lea sambil menaiki motor Ivan.

"Terserah lo deh."

Ivan segera melajukan motornya, ditengah perjalanan mereka terjebak macet.

"Aduh macet lagi. 10 menit lagi bel."ujar Lea sambil terus memperhatikan arlojinya.

"Tenang Le! Paling gak lama."sahut Ivan sedikit lembut.

"Kenapa dia jadi baik gini? Kesambet apaan?"batin Lea bertanya-tanya.

Setelah beberapa menit, jalanan kembali lancar. Ivan melajukan motornya dengan sangat cepat, dengan maksud agar cepat sampai.

Sesampainya di sekolah...

Ternyata mereka berdua telat, gerbang sudah di tutup.

"Pak..buka pak! Kita baru telat dua menit kan. Berarti kita boleh masuk dong."kata Lea pada pak satpam.

"Gak bisa dek. Ini sudah ketentuan sekolah."

Tiba-tiba seorang guru berjalan menuju gerbang.

"Kalian telat?"tanya nya.

"Iya bu."

"Yasudah kalian masuk, dan bersihkan ruang laboraturium. Sekarang sampai bel istirahat berbunyi!"ucap nya tegas.

Mereka berdua hanya mengangguk pasrah.
........................

Tidak ada satu materi pun yang dapat di terima oleh Rian. Selama pelajaran berlangsung, Rian hanya memikirkan Lea.

"Rian,kamu kenapa?"tanya guru yang sedang mengajar dikelas X-6.

"Tidak apa-apa bu. Silahkan lanjutkan materinya bu."jawab Rian.

Guru tersebut pun tertawa kecil.

"Pelajaran saya sudah selesai sejak 2 menit yang lalu Rian."jelas guru itu.

"Oh begitu. Maafkan saya bu."ucap Rian.

"Baiklah, oh iya Rian apa kamu tahu kemana Izalea?"

"Saya juga tidak tahu bu, tidak biasanya dia tidak masuk tanpa keterangan."

"Oooh...kalau begitu ibu pamit ya. Permisi."

Setelah guru itu pergi dari kelas X-6, Rian segera bergegas mencari Lea

"Siapa tau Lea dihukum gara-gara telat. Atau mungkin dia bolos pelajaran bu Andin?" Pikir Rian.

Sampailah Rian di kantin, entah apa yang menariknya untuk ke kantin.

Rian mengedarkan pandangannya pada setiap penjuru kantin.

Matanya tertuju pada sosok gadis berambut panjang dan sedikit kepangan sedang bersama laki-laki berjambul.

"Itu Lea. Dia sama siapa?Keliatan akrab banget mereka." Batin Rian.

"Riaan!!"teriak gadis dari pojok kantin.

Dia melambaikan tangannya, lalu berlari menghampiri Rian.

"Rian, ikut makan bareng yuk sama gue disana!"ajak Lea.

Rian tidak bisa menolak ajakan Lea, dia mungkin tidak mau membuat Lea kecewa.

"Rian lo mau mesen apa? Biar gue yang pesenin?"tanya Lea.

"Gak usah Le, biar gue aja yang mesen sendiri."cegah Rian.

"Yaudah deh."

Rian pun berjalan meninggalkan Lea dan Ivan.

"Van, makasih buat yang tadi pagi."ucap Lea sedikit dingin.

"Iya sama-sama. Lain kali kalo dibaikin gak usah pura-pura."

"Apaan sih lo! Abisnya lo nyebelin banget tau gak!"kritik Lea.

"Lo kali yang nyebelin, gue sih nggak."Ivan membela dirinya sendiri.

"Itukan menurut lo. Tapi nggak menurut gue!"Lea pun tak mau kalah.

"Males debat sama lo. Gue cabut ya."

"Cabut sana! Gak usah balik lagi."

Tak lama setelah kepergian Ivan, Rian datang membawa semangkuk baso.

"Mana si cowo jambulan tadi?"tanya Rian.

"Baru cabut tadi, eh Rian sekarang jadi kan ke taman biasa?"

"Oh sorry gue lupa, hari ini gue harus anterin abang gue ke bandara."

"Ke pending nih? Yaudah deh gak apa-apa."Lea sedikit kecewa.

"Lain kali deh. Oh iya tadi lo kemana waktu pelajaran bu Andin?"tanya Rian sambil menyuapkan baso kedalam mulutnya.

"Tadi gue telat, jadi gue dihukum bersihin lab."jawab Lea bete.

"Ooh..gue kira lo sengaja bolos di pelajaran bu Andin."

-------------------------:

Vote&comment nya jangan lupa yaa...

Maaf typo..

#happyreading

TBC

~ author ~

(a)SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang