40

1.2K 93 4
                                    

Pagi hari...

Joitus kembali membuat heboh dengan berita tentang kejadian di home.

Pagi itu, Michelle tentunya bersama Andela dan Gracia, berkumpul di kelasnya. Sambil memandangi berita baru Joitus di layar HPnya. Michelle mondar-mandir di depan kedua sahabatnya.  

BRAK!!!

Tiba-tiba Michelle memukul mejanya.
“Kejadiannya sore banget, tapi berubahnya home udah ada di Joitus?!” Heran Michelle, suaranya terdengar sangat kesal.

Andela dan Gracia hanya saling tatap.
“Kenapa bisa secepat ini, gak bisa. Gak boleh gini. Gimana caranya? Ough.” Michelle tiba-tiba batuk, lagi-lagi darah keluar dari mulutnya.

“Le, kamu gak apa-apa?” Tanya Andela mencoba mendekat pada Michelle yang membelakangi mereka tiba-tiba itu.

Dengan cepat Michelle menangkis tangan Andela.

“Gw, gak apa-apa.” Jawab Michelle, lalu kembali melihat Gracia dan Andela.

“Berita ini-”

“Mungkin ada yang ngintipin pas kita lagi di home.” Ucap Gracia tiba-tiba memotong ucapan Michelle.

Michelle pun langsung menatapnya, Gracia dan Andela langsung terlihat takut.

“Coba sekali lagi Gracia?” Pinta Michelle.

“Ada yang ngintipin? Mata-mata?” Ucap ulang Gracia ragu.

Michelle pun tersenyum.

“Ahahahahah!” Tiba-tiba Michelle tertawa begitu kencang. “Kenapa gw gak kepikiran dari awal.”

Gracia dan Andela kembali saling tatap.

“Hmm.” Michelle tersenyum. “Bukan mata-mata lagi.” Michelle menatap Gracia. “Tetapi ada anggota Joitus.” Menatap Andela. “Diantara kita.” Menatap Gracia kembali, “Benarkan?” Tanyanya diakhiri dengan menatap Andela dan sebuah senyuman yang disunggingkan. “Well. But I don’t care If it’s true.”

Sementara itu, keempat sekawan yang masih terkejut dengan keadaan baru home, sudah berkumpul dan berdiam di home, Deni dan Farish memperhatikan setiap sudut-sudut home yang memang sangat berubah posisi barang-barangnya.

Sementara itu, Deva hanya duduk diam sambil memegangi jaket yang sangat dikenalnya.

“Siapa yang ngelakuin ini? Tega banget, berasa kaya toko SNSD gini.” Ucap Deni begitu saja.

Kalimat yang entah kenapa seperti menyadarkan ketiga sahabatnya, mengingatkan mereka akan sesuatu.

“Michelle. Pasti ini ulah dia!!” Farish tiba-tiba berlari keluar.

“Tunggu! Farish!!” Panggil Deva yang dihiraukannya.

“Farish itu!!” Deni mau tak mau harus mengejarnya untuk mencegah hal buruk terjadi.

“Gawat kalau sampe Farish nemuin Michelle.” Ucap Deva khawatir.

“Jaket itu?” Kali ini Boby bersuara saat melihat sebuah jaket yang dipegang oleh Deva.

“Ahh. Ini? Jaket yang dulu gw pinjemin buat Michelle. Ada disini.” Jawab Deva. “Begitu juga HP yang dulu diancurin Shania.” Tambah Deva sambil tunjukkan HP yang benar-benar ada itu.

Boby pun tidak berkomentar.

“Buku itu?” Tanya balik Deva pada Boby yang menggenggam sebuah buku.

Tanpa suara Boby mengeluarkan sebuah pembatas buku bergambar bebek, yang tanpa dijawabpun sudah jelas pemiliknya adalah Elaine.

~~~

Joifuru High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang