satu; sma

9.2K 508 10
                                        

"Ngelamun mulu,"

"Masalah?" Jawabnya ketus.

"Galak banget, mak. Ntar gak ada yang mau mampus lu!" Umpat laki-laki itu.

"Gue gak perduli, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan."

"Gue gak berharap lo peduli, Pelangi Valeria Lathif."

Setelah perdebatan kecil itu, Iqbaal duduk di bangkunya. Tepat dua baris setelah tempat duduk Pelangi.

Pelangi mendelik kesal lalu memasang earphone ditelinganya. Menyalakan musik dari band kesukaannya, 5 seconds of summer.

Sebenarnya Pelangi sedang menunggu teman-temannya yang sampai sekarang belum datang. Padahal ia tidak suka ada disini. Karena di kelas ini kini hanya ada dirinya, dan Iqbaal.

Pelangi membuka chat group nya dengan teman-temannya yang bernama SquAd-ku

Pelangi: lu semua pada kemana si pda belom dateng

Bella: macet sayangg

Steffi: gue telat bangun! Ini lagi otw ngebut

Pelangi: stef, sekarang itu masih jam 06.15, rumah lo juga gak jauh-jauh amat, lo itu gak kesiangan bangunnya

Steffi: HAH JAM 06.15!?

Bella: iya. Emang lu kira jam berapa?

Steffi: KATA KAKAK GUE INI UDAH JAM SETENGAH 7! ANJING BET KAKAK GUE!

Pelangi: Abang lo niat amat dah

Bella: gue udah di gerbang. 5 menit ya, ngi

Steffi: gue juga udah tinggal 10 menitan lagi, tunggu beb

Pelangi: buruan lu semua, gua berduaan sama Iqbaal dikelas woy. Ini gak tau kemana 15 orang lainnya kenapa belom dateng

Steffi: WAT BERDUA SAMA IQBAAL

Bella: CIEE

Pelangi: apaan si lo semua bhay

Pelangi menutup aplikasi Line-nya. Membuka earphone-nya lalu memasukkannya kembali kedalam tas.

Tepat saat Pelangi ingin membalikkan tubuhnya. Mejanya digebrak, otomatis tubuhnya langsung kedepan dan melihat sang pelaku.

"Cieeeeeee," Ucap sang penggebrak dengan tawa nakalnya.

"BELLA! LO BIKIN JANTUNG GUE KELUAR TAI!!" Balas Pelangi sambil mengelus-elus dadanya.

Bella mengambil tempat duduk disebelah kiri Pelangi-tempat duduknya.

Jadi, isi di kelas ini hanya ada 18 orang karena memang sekolah ini sedikit kelasnya. Dan meja-meja disini juga bukan seperti meja sd, smp, sma lainnya yang kebanyakan meja panjang sehingga diisi oleh dua atau tiga nurid, namun meja-meja disini adalah perorangan.

Dikelas ini sedang memakai posisi meja 3 banjar dan 3 shaft. Karena posisi itulah, Pelangi, Bella, Steffi bisa menyatukan meja mereka. Dan kebetulan mereka mendapat tempat paling depan dan tengah. Sangat strategis.

"Ada yang berduaan nih," Bisik Bella sambil melirik Iqbaal dibelakang.

"APAAN SIH BEL!" Tawa Bella pecah mengisi kelas kosong ini. Pelangi menekuk wajahnya.

"EH LU BERDUA BISA DIEM GAK SIH! Suara musik gua aja kalah kenceng sama suara kalian. Ganggu!" Umpat Iqbaal dibelakang.

"Selo, mas." Cicit Pelangi. "Eh bel, lo udah denger belom? Kan di X IIS 4 ada anak baru. Cewek berhijab gitu."

"Gue udah denger kok. Namanya ada Annisa nya gitu. Pindahan dari SMA 51." Ucap Bella. Pelangi menggangguk-angguk mengerti.

"Guys, guys, guys!" Tiba-tiba Steffi datang dengan hebohnya. "Kemaren kuta gak masuk 'kan ya?"

Bella dan Pelangi mengangguk.

"Baal, kemaren lo juga gak masuk 'kan?" Tanya Steffi.

Iqbaal mengangguk. "Yaelah, gue emang sering bolos kali. Balapan."

Steffi memutar bola matanya. "Ck. Nih, gue punya kabar yang bakal buat lo semua shock abis!"

"Apaan sih?" Tanya Bella.

"Kemaren kan kita gak masuk. Ternyata, hari ini, ITU LIBUR WOYY!! LIBUR!!"

"SERIUS LO!?" Ucap merek bertiga bersamaan.

Steffi mengangguk berulang kali. "'Kan tadi gue dateng, pas sama Pak Udin si Satpam. Terus dia nanya, 'Steffi ngapain ke sekolah? Kan libur sekarang' gue jawab, 'serius pak!?' eh Pak Udin ngangguk-ngangguk."

"Pantesan ni sekolah sepi bat kayak kuburan. Jahat banget pada gak ngasih tau." Umpat Iqbaal lalu mengambil tasnya dan melenggang pergi.

"Eh tapi gue naik apaan pulangnya?" Tanya Pelangi.

"sama Iqbaal." Celetuk Bella dan Steffi bersamaan, sedetik kemudian mereka saling tertawa dan tos.

"Dih, gila lu berdua," Pelangi memutar bola matanya. "Serius guee.."

"Gue juga serius kali elah. Kejar gih Iqbaal-nya mumpung belom jauh. Kita duluan ya, Bye!" Bella dam Steffi berlari keluar dengan cepat.

Pelangi menghembuskan nafas kesal. Ia berjalan dengan sedikit cepat. Huh, untung Iqbaal belum pergi.

Pelangi mempercepat langkhnya, tapi saat berjarak 3 meter, ia mengubah langkahnya menjadi langkah biasa dan menunduk.

Buk!

Pelangi mengusap keningnya yang bertabrakan dengan bahu seseorang. Ia melihat Iqbaal, kini berbalik menatapnya.

"Lo ngikutin gue mau minta nebeng, 'kan? Ngaku lo!" Ucap Iqbaal dengan memincingkan matanya. Jari telunjuknya terarah menunjuk wajah Pelangi.

Pelangi menepis kasar telunjuk itu. "Kata siapa! Orang gue pulang naik bus umum."

Pelangi melenggang pergi sambil merutuki kebodohannya. Mampus lo Pelangiii!! Mati aja lo desek-desekkan di dalem bus nanti.

Langkah Pelangi terayun menuju halte. Sekarang masih jam 06.30, sedangkan biasanya bus banyak di jam 7.

"Mana si elahhh," gumam Pelangi.

Pelangi celingak-celinguk. Duduk di bangku halte menunggu bus yang tak kunjung datang.

Brrmmm...!!

Ninja hitam datang dan berhenti didepannya. Pelangi sangat tahu siapa ini.

Dia membuka kaca helm-nya. "Mau bareng gak?" Tawarnya.

"Ogah!" Tolak Pelangi secara mentah-mentah.

"Beneran? Ntar lu nyesel," Ejeknya.

"Gak akan." Jawab Pelangi lagi.

Iqbaal tersenyum miring. "Yaudah, gue duluan." Iqbaal menutup kaca helmnya lalu meninggalkan Pelangi sendirian.

Cowok gak punya perasaan! Taunya cuman balapan, ngerokok, sama minum. Tai dasar

**

Jum'at, 25 September 2015
17:32 WIB.

Pelangi ✖ idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang