2.

535 20 9
                                    

"Heiiiiii kamu cepet kesini"

"Iyaa sebentar sayang"

"Sayang?"

"Hahaha iyaa, sayang"

"Aku Thomas Brodie Sangster! bukan s-a-y-a-n-g huh"

"Oh begitu. Ada apa sayang?"

"Hmm kau memancing kemarahanku (y/n)"

"Baiklah... aku buang saja alat pancingku ini"

"Dasar aneh"

"Biarin aja wleee. Trus lo mau ada urusan apa sama w sampe teriak gitu?"

"Loh? Sekarang pake lo gue nih?"

"Iya gpp biar lebih enak aja gt ni cerita"

"Ehh?"

Hai kamu dia dll
Percakapan yg aneh. Gpp biar beda aja gitu hehe. Tokoh 'aku' nya pake nama penulisnya aja ya? Abisnya bingung sih. Okee lanjut ke storyyy. Btw masih tentang hayalan sang penulis yg sangat amat ketinggian.

...

Aku pun bergegas mengekor mas TBS ini. Berusaha menyeimbangkan langkah kakinya dengan langkah kakiku. Kakiku terlihat sangat kecil dibandingkan kaki mas TBS ini. Padahal diantara teman2ku kakikulah yang paling kecil.
Oke ini ngawur -_-

brukk *suara pintu mobil ketutup

"Hhhhh..." aku menghembuskan nafas, kelelahan.

*Ceritanya lagi di dalem mobil

*Hening

*Hening

*Hening

Ciiiiiiitttt wushh

"Pak pelan pelan dong nyetirnya!! Untung ga nabrak benda" omel TBS

"Iii...yy..a maaf pak. Tadi ada kicing ehh kucing maksud saya. Tadi kucing lewat tiba tiba. Saya kaget pak. Jadi gini deh" jelas pak supir keringet panas.

"Udah gpp pak, lanjut jalan aja ya" kataku menenangkan suasana.

*Mobil jalan lagi

*Bruumm...

*Hening

*2 menit kemudian

*Liat-liatan

"Kamu gpp kan (y/n)?" tanya TBS

"Iyaa gue gpp kok tom" jawabku

"Eh tapi kayaknya kamu luka deh" TBS mulai aneh...

"Ehh kayaknya lo telat abiz deh nanya kayak gitu ke gue" ucapku

"Oke oke. Kamu gatau sih din. Tadi itu aku deg degan takut, kaget gara gara tadi. Aku harus tenang dulu, baru bisa ngomong" kata TBS basa busuk

"Iya deh terserah lo aja tom" balasku malas

*Ciiiiiiittttt jeduk

"Aawww sakit" mobil ngerem mendadak

"Tuh akibat ga pake sabuk pengaman" omel TBS

"Ck, iya kapan kapan pake sabuk pengaman deh" jawabku sambil meringis kesakitan

"Ehh ada darah keluar tuh di kening kamu, sini aku bersihin" tawar TBS sambil mengambil kain kecil disaku celananya

"Aww pelan pelan tom" kataku kesakitan

"Tahan yaa. Ini sedikit lagi selesai" setelah selesai dengan urusan lukaku TBS meninggalkanku keluar mobil.
Sendirian.
Sendirian.
Sendirian.
Sendirian.

Aku hanya bisa diam dan bingung harus melakukan apa. TBS hanya mengajakku untuk ikut dengannya dan membawa barang barangnya. Sebenarnya aku dan tbs ini hanyalah sebatas teman dekat. Aku sangat bersyukur impianku bisa terwujud.

Jika difikir fikir, dulu aku hanyalah sebatas fans tbs biasa. Karena tuntutan pekerjaan untuk ke luar negeri, aku harus menetap selama 5 tahun di England. Hingga akhirnya aku bisa bertemu tbs. Dan sampai sekarang ini aku malah jadi teman dekatnya.

*Tok tok tok

*Kaca mobil diturunkan

"Eh iya ada apa tom?" Tanyaku

"Cepat turun" perintah TBS

"Oke"

*30 menit kemudian

Aku dan TBS sudah berada di suatu tempat, yang tidak pernahku kunjungi sebelumnya. Tempat serba putih tanpa tembok, yang ada hanya kaca yang hampir tak terlihat sama sekali.

TBS menggandengku sedari tadi, mengarahkanku kemana harus berjalan. Dan menghindariku dari kaca kaca transparan tersebut.

"Oke, stop disini (y/n)" kata TBS

"Trus sekarang apa?" tanyaku

"Pakai ini" TBS menyodorkan sehelai kain hitam

"Untuk apa?" tanyaku bingung

"Aku pakaikan saja ya" TBS melingkarkan kain hitam tersebut, ke mataku

"Ohh ini untuk penutup mata. Kenapa mata gue harus ditutup sih tom. Gelap nih" omelku

"Bawel banget sih kamu. Sekarang jalan. Ikutin aku"

"Oke"
























To be continue....

Jangan lupa vote + komentar dan sarannya yaa. Love you hehe

Thomas Brodie Sangster Is My AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang