Dan layaknya hari kemarin, di hati ini cuma sekadar jeda panjang yang kau kenali namun tak dipahami
Pada waktunya nanti, masing-masing dari kita punya kisah
Entah bertemu
Atau tidakDia menenggak tiap diksi bulat-bulat
Maka luluh lantak sudah benteng dia buat tak sisa secuil
Jadi biar kami berendam perih sayatan ini, semoga tidak abadiTidak mungkin!
Kami diajarkan untuk saling hormati
Dan memahami
Kau juga kan?Apa susah berucap sepatah dua patah?
Apa guna peluhnya sepanjang waktu
Dia mengerang menahan perih karena tetesan peluhnyaMenunggu pagi yang mungkin tidak terjadi
Digenggam erat asa dan bekal yang dipunya
Mantap melangkah meski
Memoir itu meronta dan menyeret kembali pulangBerkali-kali tegak hingga tegar
Sekian kali terbentur lalu terbentukJadilah dia bergumul dengan dunia luar
Berharap doa serta restu orangtua membawa berkah yang tak disangka
Hidup menantangmu lebih sabarSemua ada titik cerahnya
Tanpa terkira
Tanpa mengira
Tanpa terkecuali
16th of April'15