Part 5

587 20 7
                                    

" Aww...auchh." Julian terkejut dan menjerit menyadari cairan panas itu merembes menembus pakaiannya. Julian memandang Franda dengan marah. Tanpa menunggu lama Franda segera me lap jas Julian dg tissue yang ada di mejanya.

" Maafkan aku , sir...aku tidak menyangka anda berada sedekat ini barusan. Sungguh akuu..umm aku minta maaf." Sesal Franda sambil terus me lap jas Julian yg saat ini terkena noda kopi. Untung pegawai yang lain sudah pulang satu persatu sehingga di kantor itu tidak lagi banyak orang.

Julian melepaskan tangan Franda dari jas-nya. " Sudahlah, aku tahu kau tidak sengaja. Aku kesini tadi hanya ingin mengingatkanmu untuk membuat laporan hasil pertemuan tadi." Julian mengibas2kan jas nya sambil meringis.

Franda merasa sangat bersalah. Ia lalu menawarkan bantuan " Kalau anda membuka bajunya sekarang aku akan bergegas ke tempat laundry untuk mencucinya dan mengeringkannya segera."

Julian malah terkekeh mendengar tawaran Franda barusan. " Mungkin kau belum tahu Nona, bahwa di hotel ini aku jg menyediakan butik untuk pakaian pria. Jadi tawaranmu tidak begitu berguna . Jangan lupa untuk menyerahkan laporanmu di mejaku , besok." Julian bergegas segera pergi dari sana.

Franda hanya memandang Julian yg masuk lagi ke ruangannya. Sesaat Franda hanya terpaku memandang punggung Julian yg menjauh sampai benar2 menghilang di balik pintu. Franda teringat gaun hitam yang sedari tadi digenggamnya. ' owh,,,aku lupa mengucapkan terima kasih padanya' Franda lalu bergegas menyusul Julian ke ruangannya.

" Tokk....Tokk....

Julian baru saja membuka kemejanya ketika pintu diketuk dari luar, reflek ia memakai lagi kemejanya tapi dg kancing yg masih terbuka.

" Masuuk,,,"

Franda langsung membuka pintu dan terpana melihat ke arah kemeja Julian yang agak terbuka, dan menampakan sedikit bodynya yg atletis.

" Ya Franda ada apa ? Frandaa ??,,,," Julian segera menaikan sedikit intonasinya hingga Franda akhirnya mengerjapkan matanya karena kaget.

Franda lalu buru2 mengambil lap tangan yang tersampir di wastafel kamar mandi dan membuka lemari es yg ada di ruangan Julian lalu membungkus es itu dengan lap tangan tadi, dan segera membawanya ke hadapan Julian

" Sir, anda terkena luka bakar , ibuku pernah memberikan ini padaku ketika tanganku kena air panas, aku mohon letakkanlah kompresan ini di dada anda."

Melihat Julian yg tak juga bergerak , Franda akhirnya beranjak mendekati Julian dan meletakkan kompres itu di dada Julian. Franda tak berani melihat langsung mata Jalal, pandangannya hanya tertuju pada kompresannya. Sedangkan Julian terpana sesaat sebelum akhirnya mengambil kompresan itu dari tangan Franda. Posisi yg membuat mereka berpegangan tangan lagi.....

***

Dirumah,,,

Franda cepat2 menutup pintu kamarnya dan bersandar di balik pintu. ' Ya Tuhan,,,perasaan apa ini . Mengapa ia begitu mempesona sehingga duniaku serasa berhenti berputar.' Franda menenangkan jantungnya yg masih berdebar tak karuan. Julian menyentuh tangannya berkali2 hari ini. Walaupun tanpa sengaja. Tetap saja membuat Franda sangat bahagia. Franda melemparkan barang bawaannya ke atas tempat tidur. Dan ikut berbaring disana. Bahkan ia hampir saja lupa mengucapkan terima kasih atas baju2 yg di belikan Julian tadi. Franda tersenyum berkali2 sambil memejamkan matanya. Dan iapun tertidur sambil membayangkan Julian.

Ketukan keras di pintu akhirnya membangunkan Franda. Dengan malas dibukanya pintu kamar menuju pintu ruang tamu. " Franda,,,, aih macam mane lah budak neh,, entah berape kalilah aku ketuk pintu tuh kau tak de jawab." Nenek Aminah berdiri di depan pintu dg tampang cemas.

" Maafkan aku Nek, aku tertidur sejak pulang kerja tadi . Masuklah Nek, apa yang kau bawa ? kelihatannya harum sekali. Aku lapaaar,,,," Franda menggandeng Nenek Aminah masuk dan mengambil piring ceper yg dibawa Nenek aminah tadi.

" Wow Karipap Daging,,! aku sudah lama sekali tidak memakannya, kau harus mengajarkanku cara membuatnya ya Nek,,,
please...please...?" Franda tak sabar memakannya sambil tetap berbicara dengan mulut penuh itu. Karipap daging yang dibawa Nenek Aminah itu begitu menggugah selera, potongan daging cincang dg bumbu karee yang aromanya tajam menusuk hidung , dibalut dg kulit tipis dari bahan roti chaney, dan dibentuk seperti pastel digoreng kering dan di cocol dg saos sambal. Hemmh,, Franda cepat2 mengunyahnya dan tak sabar untuk mengambil satu lagi dan lagi dari piring yg dipegangnya.

" Haiishh pelam2lah kalau makan, tersedak baru rase,,, ,,,knape pulalah anak gades neh tak seelok Orang tuenye. Payah tengok kaku macam neh...nah lihat isi karipap kau bertabur dimane2...sudah2 makan saje dulu ." Nenek Aminah mau tak mau tersenyum juga melihat tingkah Franda. Sudah dua tahun ini mereka bertetangga, kebetulan Nenek berasal dari kota yg sama dg orang tua Franda, Johar baru. Sebelum Ibu Franda dipersunting lelaki Jawa dan menetap di Bali. Karenanya Nenek selalu memperlakukan Franda seperti cucunya sendiri.

" Aaahh aku kenyang Nek, lihat perutku langsung gendut ...hahaha." Franda menghabiskan 4 karipap dari 10 yg dibawakan Nenek. Franda meletakkan piring itu dimeja, lalu menggelosor disofa dan meletakkan kepalanya di pangkuan Nenek Aminah....

" Owhh Nek, hari ini aku senang sekali,,, kau tahu kenapa Nek ? " Nenek menggelengkan kepalanya sambil mengusap sayang rambut Franda. Franda melanjutkan

"ya , karena pangeran tampanku sudah datang dengan kudanya...haha,,, kau tahu tidak Nek, dia persis seperti pangeran impian dalam dongeng2, pangeran yang datang menyelamatkan Putri nya di Menara dengan mengendarai kudanya,,,,Oooh Nek , sumpah dia begitu tampan." Franda memukul2kan tangan dan kakinya ke sofa tanda ia begitu bahagia . Dan Nenek Aminah hanya bisa menggeleng2kan kepalanya lalu meremas gemas hidung Franda.

" Begitu ?,,, tapi ape ade pangeran tampan yg mau dengan engkau ? Gadis yg bahkan mandi saje harus diingatkan,,, hayyo mandilah sana!! Dan berhentilah berhayal,,," Nenek menepuk2 bokong Franda menyuruhnya mandi. Dan Franda hanya menggayut manja diperlakukan seperti itu.

***

Malam hari di kediaman Bella,,,,

Ayah Bella sedang berbincang di ruang tamu dengan Julian ketika Bella datang sambil menggayut manja di lengan Ibunya. " Nah lihatlah nak Julian bagaimana kami akan mendapatkan anak menantu kalau kelakuan Bella masih saja seperti anak kecil ,,,Bella sebentar lagi kau akan menikah dg Julian rubah sedikit sikapmu, nak." Bella berpindah bergayut di lengan Ayahnya.

" Siapa bilang aku akan menikah dengannya Pa,,bukankah papa sendiri yg mengatakan bahwa kuliahku harus selesai dulu,,hemmh,,,,?" Bella memonyongkan sedikit bibir bawahnya ke arah Julian. Dan Julian hanya melotot mesra ke arah Bella.

" Nah, kau dengar sendiri kan nak Julian... Kalian kan sudah bertunangan selama beberapa bulan ini. Papa ingin kalian cepat2 saja menikah. Papa khawatir, papa tidak akan sempat menggendong cucu, tapiii ,,, kau memang harus selesai kuliah dulu, Bella. Hanya kau satu2nya kebanggan Papa nak,," Ayah Bella mengusap lembut rambut Bella dan Bella merebahkan kepalanya dipundak ayahnya sambil masih sempat memeletkan lidahnya ke arah Julian. Yang disambut derai tawa orang tua Bella dan senyuman khas Julian.

***

Seorang lelaki tergesa2 turun dari pesawat yang membawanya terbang dari Indonesia. Ia menghirup udara London yang bersih dan segera berlalu dari sana, tujuannya hanya satu menemui Ibunya dan satu2nya Abangnya di kota London ini.

Tiba2 ia melihat seorang wanita korban penjambretan berteriak dan berlari mengejar penjambret yang melarikan diri menggunakan Rollerblade . Lelaki itu memerintahkan supir Taxi untuk mengejar pelaku yg melintas didepannya, Taxi berputar memasuki gang dan tepat berhenti menghadang pelaku penjambretan yg akhirnya menabrak taxi karena kaget dan tidak dpt menghentikan laju Rollerblade-nya. Lelaki itu meminta tas yg dijambret tadi. Penjambret melemparkan tasnya ke arah lelaki itu dan secepat kilat kembali melaju dg Roller blade-nya.

Franda yg ternyata korban dari aksi penjambretan itu tiba disana dengan nafas tersengal. Tanpa fikir panjang ia langsung mengarahkan tinjunya ke arah lelaki yg memegang tas nya tadi,,,

TBC,,,,,,,

Cinta Tapi GengsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang