Part 4

552 19 4
                                    

Julian mengalihkan perhatian Mr.chang dengan mempersilahkannya melihat buku menu dan mulai memesan. Sementara sambil masih tetap tersenyum Julian mengeratkan pegangannya ditangan Franda dan berbicara padanya.

" Apa yang coba kau sampaikan , Franda ? Kau bisa mengacaukan segalanya. Sekarang ,,,terjemahkan saja dg benar perkataanku dan jangan melakukan kecerobohan yang lain lagi...!!" Franda memberikan tampang wajah yg kesakitan, dan Julian cepat2 melepaskan tangan Franda, lalu melanjutkan obrolannya dg Mr. dan Mrs. Chang.

Franda masih menterjemahakan percakapan mereka, tapi tentu saja dengan hati yang tidak tenang, dan berkali2 gugup ketika Mrs.Chang menanyakan ia dan Julian. Seperti pertanyaan kapan mereka menikah dan kapan rencana punya momongan. Franda selalu melirik pada Julian dan meminta jawabannya. Tapi Julian menanggapi dengan senyum saja, yang dibalas tatapan mengerti dari sepasang suami istri di depannya. Franda sempat mendengarkan Mr. Chang berkata ' Sudahlah, mereka masih malu2 sayaang, jangan menggoda mereka lagi.' Dan perkataan Mr.Chang barusan sukses membuat wajah Franda berubah menjadi merah merona. Julian melihatnya dan mengira2 apa yg dikatakan oleh Mr.Chang yang membuat Franda jadi tersipu malu. Tak ingin tahu lebih jauh Julian malah menanyakan kepada Mr. Chang tentang kemungkinan kerjasama mendirikan hotel di Beijing itu.

Satu jam berlalu mereka pun selesai makan siang yg sarat dengan nuansa kekeluargaan . Mrs.Chan memeluk Frands dan mengatakan padanya agar selalu menurut dan mendengarkan apa kata suaminya Julian. Dan pipi Franda pun kembali merona. Mr.Chang rupanya jg menasehati Julian sambil menepuk2 tangan Julian ketika mereka bersalaman, agar selalu sayang dan melindungi Franda, istrinya. Awalnya Julian tak mengerti, tapi setelah diterjemahkan oleh Franda, Julian tak ayal tersenyum dan balas menepuk2 tangan Mr.Chang juga.

***

Di mobil Julian dalam perjalanan pulang ke Hotel King, Frands tak sabar menanyakan sikap Julian yg berbohong pada Mr.dan Mrs.Chang, karena sebenarnya Franda merasa bersalah telah ikut berbohong kepada pasangan yg baik hati itu. " Selalu ada alasan dari apapun yang kukerjakan nona Franda. Satu hal yg harus kau tahu, aku akan melakukan apa saja agar kesepakatan ini terjadi...." Kata Julian kemudian , lalu kembali memandangi layar laptop di depannya. " Tapi Pak Presdir ......" Franda masih ingin bertanya , tapi Julian mengembangkan telapak tangannya tanda ia tidak mau melanjutkan perbincangan itu lebih lanjut. Dan Franda pun dibuat penasaran dg tindakan Julian. Untuk apa melakukan kebohongan seperti itu...mengapa ia harus ikut bersandiwara...apa sebenarnya yang diinginkan Julian dibalik tindakannya. Tanpa sengaja Franda kembali melirik Julian, tepat disaat itu Julian pun mendongakkan wajahnya ke arah Franda,,,

****

Franda segera memasuki hotel tempatnya bekerja. Julian memerintahkan agar Franda masuk lebih dulu, sementara ada yang sedang diurusnya dipintu depan lobby. Semua karyawan yang memandang Franda seperti tersihir melihat penampilannya siang itu. Siulan2 nakal dari pekerja pria mulai terdengar. Franda mempercepat langkahnya, ia tidak menyadari lantai yg masih setengah basah didepannya. Dan karena ia memakai stiletto kakinya terpeleset dan menabrak tumpukan pakaian tamu hotel yg baru saja di laundry.

' BUUUKK....

Tabrakan yg cukup keras. Beruntung Franda jatuh dan mendarat di beberapa tumpukan bed cover. Julian yg memperhatikan kejadian itu dari lobby segera melangkah menuju ke arah Franda. Petugas laundry memaki2 Franda, dan Franda hanya bisa meminta maaf berkali2, sambil berusaha berdiri dengan susah payah.

" Lain kali kau juga harus memasang kaca spion ketika kau berjalan Nona Franda ." Julian mengulurkan tangannya dan membantu Franda berdiri. Julian melepaskan tangannya dari Franda ketika Franda sudah berdiri tegak. Julian lalu berpaling pada petugas laundry , ia menepuk2 punggung petugas laundry dan memerintahkan untuk melanjutkan pekerjaannya.

Julian beranjak dari sana, Franda menjajari langkah Julian dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya tadi. Tapi Julian hanya berguman lirih. Sampai masuk kedalam lift yg menuju kelantai atas kantor, mereka berdua hanya terdiam.

Adham memanggil Franda ketika ia melihat Franda berjalan di belakang Julian.

" Franda, jadi bagaimana misimu hari ini ? Apakah semuanya berjalan lancar? "

Franda melirik Julian yg sudah jauh meninggalkannya. " Aku tidak yakin, Sir..tapi sepertinya Mr.Chang sangat kagum dengan konsep yg diajukan Presdir kita. "

" Baiklah, aku tunggu resume mu dimejaku besok pagi, buka saja profil perusahaan Mr. Chang jika diperlukan." Adham sudah akan berbalik ketika ia mengingat sesuatu " Oh iya, sementara kau pergi tadi ada kiriman paket dari butik D' Franco atas namamu, aku sudah memerintahkan orang untuk meletakkannya di mejamu. Aku pergi dulu. Sampai jumpa besok, Franda." Adham melangkah pergi menuju ruangannya.

Framda melangkah lunglai ke mejanya. Dilihatnya 4 paper bag yang teronggok di meja kerjanya. Dibukanya dengan malas salah satu bungkusan itu dan terhenyak kaget ketika melihat isinya. Gaun hitam yg dicobanya di butik tadi. Ia mengeluarkan gaun itu, membawanya ke dadanya dan menciumnya. Franda tersenyum sambil memejamkan mata membayangkan orang yg pasti melakukan itu untuknya.

" Frandaaaa,,,"

Franda terkejut ,membuka matanya dan langsung berbalik mendengar suara yg amat dikenalnya. Tapi naas, Franda yang berbalik dg cepat malah membuat Julian yang sedang memegang gelas kopi oleng dan menumpahkan cairan panas itu ke jas nya.......

#TBC

Cinta Tapi GengsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang