Part 7

482 17 0
                                    


Julian tergesa2 menaiki anak tangga, berbelok ke kiri dan langsung membuka kamar Jamie,,,,

" Jamiee,, bangun kau Jameees,,,,!!"

Jamie yg memang sedang tidur, sama sekali tak terganggu dg teriakan Julian, kakaknya. Julian tak sabaran dan menarik selimutnya, Jamie menariknya lagi tanpa membuka matanya sedikitpun. Julian akhirnua naik ke tempat tidur Jamie .

" Kalau kau tidak bangun juga sekarang, aku akan menghajarmu anak manja, tapi sebelumnya aku akan memenuhi tempat tidurmu dengan karet gelang, dan membiarkanmu tidur membusuk bersama karet2 itu, ,,,,."

" KYAA....Jangaaaaan,,,Tidak Kak,,Tidak,,,tidak,,,,, ampun,,,ampun aku bangun,,, okey,,, jangan karet2 itu,,, ohh no ....." Jamie terpaksa bangun sambil duduk di bagian atas tempat tidur. Ia selalu phobia mendengar kata karet gelang. Sesuatu yang rasanya kenyal dari karet2 gelang itu mampu membuatnya merinding bahkan hanya dengan mendengarnya.

Julian masih dengan posisi berlutut diatas tempat tidur Jamie. Maju dan menoyor kepala adiknya . " Aku fikir kau kabur berbulan2, penyakit phobia mu itu sudah sembuh...Dasaaar,!!!,,,seperti ini masih berani meninggalkan rumah, dan hidup sendiri diluar sana ?? coba saja kalau kau berani meninggalkan rumah lagi.... Aku akan tutup semua akses dan akun mu di Bank,,,,.!!"

" Lalu mengapa tidak kau lakukan,,,? " Jamie mengeluh hampir tak terdengar..

" Apa kau bilang ????,,,,," Julian sudah bersiap dengan tinjunya sambil tangan kirinya memegang kerah baju Jamie.

" Ehh,,,iiyaaa...iyaa,Kak,,,Ampuun,, pokoknya aku minta maaf deh, Okey ? Aku tak kan mengulanginya lagi Kak , sumpahh... Kau tahu Kak, hidup sendiri diluar itu sangat melelahkan, heheh....tentu saja aku lebih memilih hidup di istana dg segala kemewahannya. Tapi kalau aku tidak mencobanya kan aku tidak tahu,,kak,,Okey Kakakku sayang ? "

Julian melembut. Dia memang tak berniat memarahi Jamie. ia terlalu sayang pada adik semata wayangnya itu. Mereka bersama2 sejak kecil. Susah senang sebagai adik kakak dan anak broken home sudah mereka rasakan bersama. Juliam rela mengorbankan apapun demi adiknya itu. Dari kecil ia selalu banyak mengalah pada Jamie. Dan sifat pengalah itu terbawa sampai mereka sama2 besar sekarang.

" Kemari kau Anak manja,,,!!!" Juliam menarik dan memeluk Jamie adik laki2 satu2nya itu. Jamie menyambut hangat pelukan Julian, Kakaknya. Masih dlm posisi berpelukan itu ditepuknya bahu Jamie sambil mulai memarahinya lagi.

" Aww...untuk apa itu ?" Tanya Jamie kesakitan.

" Ini untuk Ma yang telah kau buat menangis setiap hari. Dan ini dari aku yg tega kau tinggalkan mengurus perusahan sendirian."

Julian mengeratkan pelukannya sebelum akhirnya melemparkan Jamie kembali ke tempat tidur. Julian melanjutkan.

" Minggu depan ada rapat penting di Hotel dan kau anak manja,,,be there or beware!!!!,,,,Kau dengar itu ?"

Tanpa menunggu jawaban Jamie, Julian turun dari tempat tidur dan beranjak pergi.

" Yeahh....Mr. Presdir,,,,,owhhh." Jamie menutup wajahnya dg bantal dan mulai berteriak.

****

Senin pagi yang cerah,,,,

" Hai,, there,,, Selamat Pagii,,"

Seorang gadis tiba2 duduk dimeja dihadapan Franda. Framfa yg sedang menyelesaikan laporannya sontak dibuat kaget , tapi ia lebih terkejut lagi ketika dilihatnya gadis yg duduk di depannya ini adalah Bella. Franda langsung berdiri.

" Oo,, ohh Nona Bella anda disini ? , ooh umm , ,,,,aku belum sempat minta maaf atas kesalahanku padamu dihari pertama aku bekerja disini. Karena kau disini aku mohon maafkan aku atas kejadian itu." Franda bersungguh2 sambil menangkupkan kedua tangannya di dada.

Cinta Tapi GengsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang