bagian 1 (Hari Yang Melelahkan)

182 2 0
                                    

Suara teriakan menggema di ruangan yang gelap ini. Aku menahan diri untuk ikut menyumbangkan suara, mengingat ruangan ini sudah terlalu riuh. Lagipula tidak ada yang ingin kutemukan disini. Berbeda sekali dengan orang-orang di sini yang heboh berteriak memanggil nama orang yang mereka cari.

Malam ini, untuk merayakan proyek perusahaan yang sukses, Bos besar mengadakan pesta di sebuah gedung hotel yang mewah. Semua ikut merayakan, tak terkecuali penjaga kantor dan staf-staf lainnya. Membuat ruangan ini terasa begitu penuh dan sesak. Tetapi semua bahagia. Kesuksesan ini adalah hasil kerja keras seluruh anggota perusahaan.

Tiba-tiba, teriakan penuh kesenangan terdengar diantara kerumunan. Padahal ruangan ini begitu riuh namun teriakan itu mampu mengalahkan suara disekitarnya. Aku tidak tahu pasti itu suara siapa. Suaranya yang begitu senang lantaran menemukan orang yang dicarinya, membuat semua orang tertawa, termasuk diriku. Ouch, betapa menggelikannya orang yang sedang jatuh cinta.

Ruangan yang gelap tiba-tiba saja berubah menjadi terang benderang. Pasangan yang memenangkan permainan ini dipersilahkan untuk naik ke atas panggung kecil di depan. Akhirnya aku tahu siapa pemilik suara tadi. Dia adalah Sarah, wanita cantik bertubuh mungil yang bekerja di bagian keuangan. Dulu, saat aku pertama kali bekerja di kantor, dia adalah orang teramah menurutku. Namun kami jarang berkomunikasi, karena perbedaan pekerjaan kami.

Kembali ke depan, Sarah terlihat tersenyum lebar sambil bergelayut manja di lengan pacarnya. Mereka berdua adalah pemenang dari permainan yang menurutku cukup konyol. Di awal acara, ada salah satu pegawai yang mengusulkan untuk bermain mencari pasangan masing-masing di ruangan yang gelap. Menurutku permainan ini konyol Karena meskipun ruangan dalam keadaan gelap gulita, bukankah setiap orang berteriak? Tentu yang namanya di panggil langsung tahu siapa yang memanggil, apalagi jika mereka memang menjalin kasih. Tapi toh akhirnya permainan ini berjalan juga. Dan sang pemenang sedang asik berdansa di depan sana. Beberapa pasangan akhirnya ikut terjun ke tengah ruangan, mungkin terhanyut akan lagu romantis yang diputar. Melihat suasana yang mulai dikelilingi percikan percikan hati berwarna merah muda, aku perlahan menyingkir. Akan memalukan jika aku terus berdiri di tengah ruangan, tanpa pasangan.

Berbagai makanan menggiurkan terlihat di atas meja bundar di pojok ruangan. Sebenarnya tidak terlalu di pojok. Tetapi karena semua orang berkumbul di tengah ruangan, aku jadi menyebut tempatku berdiri saat ini adalah pojok ruangan. Aku tertawa geli dalam hati. Entah kapan aku menyumbang hati berwarna merah muda seperti mereka-mereka itu.

Beberapa saat kemudian, acara dansa pun berakhir, tepat ketika aku menghabiskan satu potong kue coklat yang sangat lezat. Sarah dan pacarnya sudah tidak terlihat lagi di atas panggung. Seorang pria yang sudah cukup tua namun tidak menghilangkan ketampanan masa mudanya, beridiri menggantikan pasangan romantis tadi. Kalau tidak salah, beliau adalah pemilik perusahaan. Sosoknya yang jarang terlihat di kantor, membuat banyak pegawai merasakan aura misterius dari sang pemilik. Meski pemilik perusahaan besar dan sukses, beliau sangat low profile. Hal itu juga yang mungkin membuat para pegawai sulit untuk mengenali sang pemilik perusahaan. Bahkan untuk foto saja pun tidak bisa ditemukan disitus internet. Tetapi aku salah satu pegawai yang beruntung lantaran pernah tanpa sengaja melihatnya keluar dari mobil mewahnya. Waktu itu, Sarah yang memberitahuku bahwa beliau adalah pemilik perusahaan. Wanita itu pernah juga tanpa sengaja melihat sang pemilik perusahaan. Saat itu adalah kali pertama dan terakhir aku melihat beliau. Hingga saat ini tentunya.

Para pegawai menatap kagum pada sang pimpinan. Aku sendiri jadi membayangkan seberapa tampannya beliau dulu sewaktu muda? Wajahnya tampan sekali meski di beberapa bagian sudah dihiasi keriput. Dan senyumannya yang memancarkan keramahan, menambah ketampanannya. Proyek ini sepertinya sangat berarti untuk beliau jika membuatnya sampai turut hadir dipesta perayaan yang dihadiri oleh hampir seluruh pegawai kantor.

Aku dan DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang