memoar

442 11 0
                                    

Hujan membawaku pada memori memori yg kusimpan dalam angan, dalam setiap bagian terdapat kenangan yang membuatku merasa senang dan gemas.

Air yang jatuh menimbulkan bau tanah, warna langit yang sendu serta kilatan yang mengiringinya.

Sendal sendal di luar kelas serta payung payung warna wanrni turut menyertai.
Kalian disana, duduk diatas kursi dan meja. Dibawahnya genangan air, " kotor " sebutanku untuk lantai keramik putih yang kini digenangi air bercampur tanah.

Kalian tertawa, mengobrol, bercanda, dan bermain main dengan cahaya lampu, yang saat itu sebagai satusatunya cahaya paling terang.

Kalian mematikan lampu untuk saling menakuti.
Jail, mendorong satu sama lain kedalam genangan air sehingga basah semua.

Menjemur sweater, sepatu serta kaus kaki kalian yang basah dipaku paku, bahkan dipapan tulis.

Bernyanyi dan beberapa menyimpannya dalam bentuk video.

------
Hujan lebat yg menimbulkan banjir besar tahun itu ,membuat kita semua dipulangkan lebih awal. Padahal waktu menunjukan jam 9-10 tapi matahari tak terlihat cahayanya sedikitpun , rasanya kita datang kesekolah terlalu subuh

Kita gembira dipulangkan, padahal kita tak tau ternyata sampai di luar sekolah tak ada satupun angkot yg jalan.

Ingat, kita harus pulang jalan kaki dari sekolahan ke rumah dengan banjir selutut membuat langkah kita semakin berat saja. Belum seluruh isi tas , hape . Yang harus kita khawatirkan keadaannya

Tapi dibalik semua itu dan dalam keadaan seperti itu tanpa sadar terselip rasa senang ,kita merasa semua situasi itu begitu menantang

Rindu kebersamaan kita semua markone yg payah hihihihi... :p

KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang