banjir kedua kalinya

223 4 0
                                    

Banjir ditahun ketiga kita sekolah. takkalah dahsyat, sungguh.
Kenapa tahun ketiga? Karena tahun kedua kita berpisah kawan, kita masing masing berpencar hinggap ke perusahaan yang berbeda.

Entah dengan kalian tapi banjir ditahun kedua itu aku tidak merasakannya. Aku gak masuk kerja, hehehehe.... abis belum brangkat udah banjir duluan ,kan klo sekolah kita brangkat setengah tujuh jadi nyampe sekolah blom banjir.

Tapi kalau pkl( praktek kerja lapang) kan masuknya jam delapan pagi.jadi banjir datang duluan , gak jadi berangkat deh.

Skip ke tahun ketiga atau kita kelas tiga

Cieee.... kita jadi kakak terTUA

Waktu itu mendung kembali hadir dikeseharian kita dalam bulan yg sama.
Dia mungkin merindukan kita ,terbukti dia selalu datang hampir setiap menitnya. Hujan deras begitu deras hampir tak pernah ada jeda.

Bukan langit lagi yg bersedih ,tapi mungkin seseorang diatas langit sedang mencuci besar besaran sehingga air bilasannya ditumpahkan begitu saja kedaratan. Yah mungkin aja...

Pagi itu berbeda dari tahun tahun sebelumnya . Pagi itu hujan menyambut begitu lebat, aku yg suka mengandalkan matahari. Tak tau ternyata sudah jam enam lima belas tapi aku masih dirumah!!!

Aku melihat keluar pintu siap siap untuk berangkat, sekelebat fikiran hinggap
''Wah ini mah bakalan banjir, kalo gua berangkat pasti gak bisa pulang nih. Apa nanti aja berangkatnya nunggu kepastian ini hujan bikin banjir apa engga? Beruntung klo banjir beneran, klo enggak? mampus gua dateng telat banget. Sekarang aja udah mau setengah tujuh, klo pergi sekarang trus tetep telatkan masih bisa ditoleransi tuh kan hujannya gede banget''

Selesai berpikir keras layaknya orang jenius , akhirnya aku berangkat juga kesekolah.
Sampai disana aku udah telat seharusnya, tapi mungkin karrena hujan ini. Gak ada yg jaga piket, ruang guru juga sepi. Jadi gak ada yg ngasawasin apalagi ngasih hukuman ,Kayaknya guru2 juga pada dateng telat.

Biasanya pagi pagi lorong lumayan ramai oleh lalulalang siswa yg bolak balik gak tau ngapain. Tapi suasana ini sekolah..... suram banget, setiap keramik pasti ada lumpur atau genangan air ditambah helai helai daun gugur yang harusnya kering jadi basah.

Lembab , becek, juga gelap. Mendung membuat seluruh langit seperti masih subuh
Ditamabah lampu sekolah hanya beberapa yg hidup , jadi kesannya temaran gitu.

Ini bukan kisah seram tapi memang susana yg tercipta begitu menyeramkan tangga menuju kelas kami sangat gelap. Dari semua kesan yg ditimbulkan satusatunya bagian yang menyenangkan , ketika sampai didalam kelas hanya saja suasananya berbeda dari banjir tahun pertama.

Kalau dulu kelasnya begitu kumuh dan manusia manusianya pada gak sopan duduk diatas meja , kalau sekarang kelasnya tetap bersih. Mungkin perbedaan ini disebabkan kelas kita yg dulu bocor sedangkan kelas yang ini baru saja selesai di renovasi.

Kalian sedang dudukduduk berkumpul dan mengobrol beberapa duduk terdiam dan sibuk sendiri. Lampu menyala terang yang paling menggemaskan adalah payung payung atau jas hujan dan sendal sendal yg diluar kelas , seperti ada kesan tersendiri.

Dan kesan yang paling menyenangkan adalah "gak ada guru yang ngajar" dan "pulang cepat"

Semua kejadian ini hampir sama seperti sebelumnya namun kali ini ada yg berbeda.
Setelah sampai diluar kelas dan banjir sudah begitu meluap, suatu kebetulan kalau para tentara menumpang disekolah kita karena urusan tak diketahui dan tak dipedulikan.

Mereka meminjamkan mobil tentaranya untuk mengantar kita pulang walau tidak sampai rumah juga paling setengah perjalananlah untuk sampai kerumahku, entah dengan kalian?

Yah walau hanya seperti itu tapi tetap saja dibalik semua kebanjiran ini, hujan selalu mengingatkanku pada kalian pada kenangan kita bersama

Sendu langit ,dan setiap air yang turun bersamaan dengan kenangan yg tercipta. Aku berharap semuanya tetap teringat

KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang