Kamu pulang dari penginapan dengan mobilmu. Masih berdua dengan gadis itu, kamu tiba-tiba mendengar suara perutmu sendiri. Sambil terus menyetir, lenganmu meraba halus ke arah perutmu.
"Ah, Sayang, Aku lapar. kita makan dulu ya?" katamu sambil mengerling mata memelas.
Gadis di sampingmu tersenyum, lalu mengangguk. "Baiklah, kita mampir di tempat istirahat ya. Lagian kita masih di jalan tol," begitulah jawaban si gadis itu.
Senyummu terukir sekelebat, namun senyummu kini terasa aneh.
Kenapa senyummu agak miring?
Kenapa kamu palingkan mukamu ketika tersenyum?Sejurus kemudian. Kamu menengok ke arahnya. senyummu kini berbeda dari yang sebelumnya. Mungkin gadis itu merasa kalau senyummu yang sekarang sangat manis. Ditambah lagi wajah tampanmu yang menggoda, dagu berahang kekar, dan gaya rambut pendek dengan poni disisir rapi ke kanan. Mungkin membuat gadis itu terlena, atau... kamu memang penakluk gadis-gadis muda? Kamu memang sangat menggoda Kaum Hawa.
Sampai-sampai ketika kamu mengalihkan pandanganmu tadi, ia sempat mengerutkan keningnya. Namun tak lama--setelah kamu memalingkan dan tersenyum kembali ke arahnya--gadis itu seperti tidak peduli, seperti tidak ingin mencurigaimu. Malah, gadis itu membalas senyummu dengan kerlingan nakal.
Melihat wajah gadis itu, kamu pun membalas, "Ok, kita mampir di depan sana!" Setengah berteriak mengatakan keceriaanmu. "Aku tahu tempat paling enak untuk makan malam kita. Kamu mau, Sayang?"
Mendengar pertanyaan itu, gadis di sampingmu sepertinya sedang menimbang. "Baiklah!" Jawabnya tak begitu lama. "Aku ikut kemana pun kamu pergi, Sayang," ucapnya menambahkan.
"Kalau begitu tutup matamu," pintamu tiba-tiba.
Gadis di sebelahmu mengerling genit. "Hmm, kamu mau buat kejutan ya buat aku?"
"Mmm." Kamu memutar bola mata. "Mungkin." Seraya tawamu meletup renyah sedetik setelahnya.
Gadis di sebelahmu mengulas senyum yang kian lebar. Anggukannya mengisyarat bahwa ia setuju dibawa kemanapun olehmu.
Mobilmu melaju membelah dinginnya malam. Melesat di tengah jalanan lengang dengan kecepatan penuh. Di dalam mobil, kalian berdua berteriak kegirangan. Seakan... kalian sedang naik wahana permainan menegangkan yang mengasyikkan.
Burung elang jantan berwarna hitam ikut meluncur, lalu menukik mengikuti kemanapun mobilmu melaju. Mata tajamnya terus mengintaimu.
*****