Dara

165 12 2
                                    

"Pagi Dara"
"Hai Dara"
Berisik. Baru aja berapa langkah dari gerbang sekolah, tetapi sudah yang banyak menyapaku, yang hanya aku balas dengan senyum simpul. Kadang aku berfikir, kalau aku tidak cantik dan berusaha berbaur dengan mereka, apakah mereka masih mau berteman denganku? Munafik

"Lo kenapa lagi dar?" Nadine, satu-satunya teman yang mau aku kenal bukan hanya sekedar nama saja

"Pokerface everywhere" jawabku datar dan baru teringat bahwa tugas fisika yang kemarin Bu Ai beri belum sama sekali tersentuh "adin! Gue belum ngerjain pr fisika!" Nadine sangat ahli dipelajaran fisika, sedangkan aku? Baca bukunya saja tidak, sudah terlanjur eneg

"Geez! 5 menit lagi Bu Ai masuk!" Kupingku sakit setelah teman sebangku selama 2 tahun ini berteriak, Ananda Nadine nama lengkapnya, tapi sering aku panggil Adin, lebih nyaman

"Kerjain tugas tuh dirumah," yatuhan, kenapa pagi-pagi ada suara iblis, huh? "Pelajar? Males bgt ish. Gendut" apa? Dia bilang gendut?!

"Anjir, gue gak gendut han!" Aku mengebrak mejanya. Tugas fisika belum kelar, eh si iblis ngajak ribut

"Udah dar! Dia tuh cuma demen godain lo!" Ada benernya apa kata adin
"Tapi kan din! Gue salah apa?!" Aku meringis dan melirik irham yang sedang tersenyum mengejek. Dia menang lagi.

** ** **

Pelajaran fisika dan geografi berhasil aku lewati dengan emosi akibat irham yang tidak berhenti menjailiku. Sejak kapan sih dia jadi hobi jailin aku? Gaada hari tanpa dia ngajak ribut

"Ini non Dara jus strawberrynya" aku tersenyum simpul lalu pak usep pergi. Aku melihat nadine yang sedang menatap ke arah lain, dan ternyata yang ditatapnya adalah cowok dengan rambut coklat kehitaman, kulit putih, bola mata cokelat, dan bentuk tubuh atletis. Padahal setau ku dia tidak sama sekali ikut ekskul olah raga

"Setau gue, Darma gaada keturunan bule," Nadine memberikan jeda pada ceritanya, sudah biasa saat istirahat kaya gini dia selalu membicarakan cowok yang sudah diperhatikannya selama smp sampai kelas 2 sma, setia bukan? "Darma bokapnya orang jakarta asli begitupun nyokapnya, walaupun nyokapnya itu putih kaya bule tapi kan tetap aja gawajar" aku menatapnya ngeri, dia stalker sekali. Saling sapa saja tidak, kenapa seolah-olah dia sudah mengenal darma lama?

"gue screetadmirer dia selama 4 tahun dar" tanpa harus bertanya, aku sudah mendapatkan pertanyaannya "sayangnya gue gananya" dia menyipitkan mata "tapi dari tatapan lo gue tau lo mau tau"

"Apa lo gaada niatan buat kenalan sama dia din?" Kenapa nadine tahan hanya menyukai secara diam-diam selama ini? Nadine mengangkat alisnya, kebiasaan kalau dia sedang berfikir "gue cuma---"

"Ouch!" Perih, aku memegangi tanganku dan mencari pelaku yang tega mencubit sebegini kerasnya!
"Lah, sakit? Lo kan gendut. Harusnya kulit lu tebel," shit, irham lagi "lebay banget najis"

Belum sempat aku membalasnya dia sudah berkumpul bersama teman-temannya dan dia mengedipkan matanya sebelah dan aku terpaku? Ternyata irham memiliki wajah tampan, dengan mata yang selalu berbinar jahil dan jika dia tersenyum terdapat lesung pipit dan oh badannya yang atlet-- oh astaga! Apa aku baru saja mengaguminya?

"Jibang!" Kesal karena tanganku sakit akibat ulahnya dan obrolan aku dan adin terpotong. Bel tanda masuk kelas sudah berdering dan mood kita ancur karena Irham Pradayana Putra

** ** **

Yang di multimedia Ananda Nadine sahabatnya Almira Dara P

Jangan lupa vomment ya^_^

Remember When (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang