BAB 14-SATU JAM SAJA

59 3 0
                                    

Kafe Hazelnut, 19.00 WIB

Aku kembali berada di tempat ini, tapi kali ini bukan bersama Syera, melainkan bersama Renata, kekasihku..

Saat memilih kursi yang akan kami gunakan untuk santap Malam, Aku segera memanggil waitress yang kebetulan lewat di hadapan kami.. Kami memesan makanan dan minuman kami masing-masing kepadanya..

10 menit kemudian, makanan dan minuman yang kami pesan sudah tersedia di hadapan kami.. Kami segera menyantap makanan yang ada..

Ditemani canda tawa antara kami dan lantunan nada yang dimainkan oleh seorang gitaris muda cafe tersebut, membuat kami tambah bersemangat untuk menghabiskan makanan kami..

***

"Frank, ada yang pengen gue bilang nih.." ujar Renata kepadaku..

"Mau bilang apaan? Ngomong aja kali.. Kaku banget lo, kaya baru kenal aja.. Hahaha..." Aku membalasnya dengan sangat santai..

"Ikut gue yuk.." Renata segera berdiri dari kursinya dan mengajakku untuk pergi ke sebuah tempat yang aku tidak ketahui..

"Mau kemana Ren?" Aku bertanya..

"Udah ikut aja.. Tempatnya bagus kok, lo pasti nyaman disana.." Tanpa memberitahukanku, kemana Aku akan diajak, dia langsung menarik tanganku..

***

Sekitar 10 menit berjalan dari kafe, Aku dan Renata sudah sampai di tempat yang dimaksud Renata..

"Gimana? Lo suka gak tempat ini?" tanya Renata kepadaku..

"Gilaaa.... Ini keren banget Ren.. Gue baru tau tempat ini.." Aku sangat terkagum dengan pemandangan yang ada di tempat ini..

Sebuah taman hijau yang disetiap sudutnya diisi oleh sebuah lampu, ditambah hangatnya cahaya kunang-kunang yang saling berlalu-lalang menambah keindahan taman yang dipenuhi oleh bintang pada malam ini...

***

"Frank, duduk disitu yuk.." Renata menunjuk ke sebuah taman lapang yang di dekatnya ada sebuah bangku panjang..

"Yuk.." Kami segera menuju ke taman lapang itu dan duduk disitu.. Bangku panjang yang ada tepat di belakang kami, kami gunakan sebagai tempat untuk bersandar..

"Oh iya Ren, lo mau ngomong apa emang sama gue?" tanyaku memecah keheningan..

"Oh iya... Hffft..." Renata menghempaskan nafasnya..

"Jadi gini, gue minta hubungan kita sampe disini aja ya.." Perkataan Renata sontak membuatku terkejut bukan main..

"Lho, emangnya kenapa Ren? Kenapa tiba-tiba gini? Lo gak bahagia ya selama sama gue?" Aku mencoba bertanya semuanya pada Renata..

"Enggak, bukan gitu kok.. Gue bahagia banget sama lo.." ujar Renata padaku..
"Terus? Alasan lo apa dong? Kenapa kita harus udahan Ren?" Aku bertanya lagi padanya..

"Oke, gue akan kasih alasannya.. Tapi sebelum gue kasih alasan, gue pengen lo jawab satu pertanyaan gue dan gue harap, lo jawab ini dengan jujur dan dari lubuk hati lo yang paling dalem.." pinta Renata kepadaku..

"Oke, gue akan jawab dengan jujur.. Emangnya lo mau nanya apa Ren?" tanyaku pada Renata..

"Hmm, Frank... Lo masih suka ya sama Syera?"

Kali ini pertanyaan Renata sangat tajam sekali.. Sulit sekali rasanya Aku menjawab pertanyaan ini.. Pertanyaan yang berhasil membuatku tak berkutik sama sekali.. Pandanganku benar-benar lurus ke depan bertemu dengan setangkai melati putih yang basah, karena efek hujan deras kemarin malam..

MAAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang