The Fact

53 6 0
                                    

Yang di mulmed ntuh Ayu Riana.....

Ting..tong..

"Yu, lo yang buka pintunyaaaa"

"Eh, aku kan mau ke sekolah bang"
Ayu berteriak sambil memasukkan peralatan tulisnya.

"Gue lagi masak, Yu. Lo mau rumah kita kebakar apa?"

"Ya lah, bawel"

Ayu melangkah gontai menuruni tangga dan mulai mengutuk abangnya

"Manja banget sih tu anak!"

"Gue bisa denger lhoo" Abot berteriak dari dapur.

"Iyeee"

Kriett...

Ketika pintu terbuka, sesosok lelaki cool dengan seragam khasnya berdiri di depan Ayu. Ayu membulatkan matanya dan membentuk mulutnya dengan huruf O.

"Hei, kok liatinnya kayak gitu sih?"

"Hmm..ya kaget aja kok bisa ada kamu disini. Kamu ngapain di sini?"

"Ya, mau jemput kamu, emang gak boleh ya?"

"Oh ya? Dari mana kamu tau rumah aku?"

"Hahaha...ya taulah. Rumah aku ntuh" Jaka menunjuk sebuah rumah diseberang rumah Ayu.

"What? Jadi kita tetanggaan?"

"Yup, aku baru pindah dua hari yang lalu. Oh ya, kemaren aku lihat kamu keluar dari rumah ni, aku tanya ke Kak Adel, katanya ini rumah kamu"

"Jadi, kak Adel tu kakak kamu?"

"Ya begitulah"

"Siapa Yu?" Abot udah nengger aja tuh di depan pintu sambil bawa nasi goreng buatannya.

"Jaka, bang. Tetangga baru"

"Oh, ya udah ajak masuk gih. Masa tamu kamu biarin berdiri disitu?"

"Iya, ini baru mau suruh masuk"

"Telaaat"

"Prett"

Jaka hanya tertawa melihat keharmonisan kakak beradik ini.
Kami hanya diam sambil mencicipi nasi goreng buatan Mr. Abot.. lumayan enak sih. Tiba-tiba Abot bersuara dan memecah keheningan

"Jadi, lo tetangga baru disini? Welcome ya buat lo"

"Thanks, bang" Jaka tersenyum tipis sambil menyuap sarapannya.

"Oh ya, aku hampor telat. Bang, aku pergi dulu ya?" Ayu mengambil ranselnya.

"Pergi sama siapa lo?"

"Ya, sendi...." tapi belum selesai Ayu bicara, Jaka menarik tangan Ayu secepat kilat.

"Bang, dia pergi sama aku. Aku yang nganterindia ke sekolahnya"

"Oke, gue titip adek gue ya. Jagain yang bener, soalnya dia sering kabur, kayak anjing lepas"

"Woii, gak anjing juga kali" Ayu mencubit lengan abang kesayangannya.

"Oh ya, bot. Aku punya berita besar, Jaka tu adek kak Adel lho" Ayu berbisik ke Abot sambil menyalami tangannya.

"Byurrr..." termuntahlah semua yang sedang dikunyah abot.
Hanya satu kata untuknya....

Menjijikkan!!!

Jaka menggiring Ayu ke motornya, motornya terlalu tinggi, sedangkan
rok Ayu yang hanya sebatas lutut panjangnya terasa risih jika dilihat menaiki motor Jaka.

"Lho, kok kamu gak naik?" Jaka melihat ke Ayu setelah memakai helmnya.

"Itu, motornya...rok aku" Kok aku gak jelas sih ngomongnya?

"Oh, aku ngerti sekarang"

Jaka turun dari motornya dan meletakkan tangannya sebagai pijakan kaki Ayu.

"Kamu yakin?" Ayu menaikkan sebelah alisnya.

"Ya iyalah. Gak papa kok, kamu kan gak berat" Jaka tertawa melihat ekspresi Ayu.

Ayu meletakkan kakinya di atas telapak tangan Jaka, lalu Jaka mengangkatnya. Yup, sekarang Ayu udah diatas motornya Jaka.

"Udah kan? Aman kan?" Jaka melepas jaketnya dan memberikannya pada Ayu.

"Untuk apa?"

"Tutupin tuh kaki kamu pake tu jaket"

"Oh iya, aku lupa" Ayu segera menutupi kakinya dengan jaket Jaka. Terdengar suara tawa dari Jaka, sementara Ayu sendiri diam sambil malu-malu gitu.

Sesampainya di sekolah Ayu,

"Jaka, thanks udah nganterin aku"
Ayu menyerahkan jaket Jaka.

"Pake aja dulu. Siapa tau nanti kamu butuh itu"

"Makasih ya"

"Ya. Buruan masuk, nanti telat"

"Ah, iya"
Baru aja tiga langkah dari Jaka, eh tuh anak manggil lagi.

"Hmm, Ayu?"

"Ya? Kenapa?" Ayu berbalik lagi ke arah Jaka.

"Nanti kamu pulang sama siapa?"

"Kayaknya naik oplet deh, kenapa?"

"Kamu mau gak aku jemput?"

"Ya maulah. Jaka aku mauuuu!!" Sebelah hatiku mengatakan itu. Tapi, sesuatu juga dapat kurasakan
"Yu, dia kan orang baru, bahaya kalau langsung percaya sama orang ASING"

"Orang asing?"

"Apa? Kamu bilang apa? Ya atau nggak?"

"Hmm, ya, aku mau kok"

"Oke, aku tunggu ya nanti disini. Yang semangat ya belajarnya, bye"

"Iya, bye"

Ayu POV

"Hmm, ya, aku mau kok"

Gue gilaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!

Kenapa gue terima tawaran Jaka?
Dasar bego!!

Gue harus minta maaf ke dia pas pulang. Haarus!!

.............................................................

Bel pun berbunyi, itu berarti saatnya pulang untuk siswa dan siswi di sekolahku.
Ketika sampai di gerbang, aku melihat kerumunan cewek di sudut jalan.

"Kenapa sih mereka? Ada kecelakaan?"

Aku segera menghampiri 'lokasi' tersebut. Aku melihat sebuah pemandangan yang tidak asing lagi, ternyata Jaka lagi dikerumunin cewek-cewek tuh. Aku menahan tawaku, dan berusaha melepaskan diri dari kerumunan cewek-cewek itu.

Tapi, Jaka lebih pintar dari dugaanku. Ditariknya tanganku dan dirangkulnya bahuku.

"Dia pacarku, paham? Jadi, kalian jangan ganggu aku lagi"

"What?"

Semua cewek disekeliling kami ternganga seolah tidak percaya kalau seorang Jaka berpacaran dengan Ayu, cewek kuper.

Aku sendiri terkejut bukan main, mendengar Jaka menyebutku 'pacarnya'...





#dea_anfi@$&*€£¥₩%♡☆





When The Past Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang