Takdir

47 7 0
                                    

Sorry readers udah lama gak update...
Ceritanya udah blank mungkin..

Happy reading all,

Author POV,

Ayu menatap layar ponselku yang dari tadi tidak bergetar. Tubuhnya terasa kaku dan lesu pake begete.

Ayu memutuskan untuk pergi ke taman. Dia berjingkat-jingkat supaya abot gak tau kalau dia pergi. Tapi, abot lebih cerdik dari dugaannya, abot menyembunyikan kunci motor Ayu.

"Bot!!!! Mana kunci motor guee!! Lo sembunyiin kan?"

Abot turun dari kamarnya sambil menggenggam sesuatu.

"Gak, lo aja kali lupa letaknya. Pake acara nuduh segala sih lo"

"Jangan boong, bot"

"Idiih..ni anak gak percaya banget ya. Cari sendiri gih sana, gue sibuk"

"Bot, bantuin gue ya" sekarang Ayu memasang tampang hofa nya.

"Ngapaon lo masang tampang kayak gitu? Lo pikir dengan tampang lo tu, gue bisa ngomong kayak gini? "Baiklah adikku tersayang yang tercantik sejagat raya" Ogah!!!!!"

"Nah, itu lo bisa" Ayu tertawa melihat kelakuan abangnya sambil memegang perut.

"Gue tau nyo kalau lo itu pinter, juara umum, IQ lo 165. Inceran cowok-cowok.." abot menatapku sambil sesekali memutar bola matanya.

"Jangan gitu dong, bot. Iya nih, Ayu minta maaf"
Ayu memeluk abangnya.

"Iskh..lo bau bot" Ayu menutup hidungnya.

"Lo belum mandi ya?"

"Hehehehe...kok lo tau sih?"
Abot mengacak-acak rambutku.

"Huek..huek..pantesan aja. Ketek lo tu bau banget!"

"Harum kok" abot mencium keteknya sendiri :v

Sebenarnya authornya sendiri aja jijik buat bagian ini.......

Back to story..

Ayu POV

Brumm..brumm...

"Lho? Kursi pw lahir batin gue kok direbut sih? Siapa sih tu orang?"

Gue berlari menghampiri seorang cowok yang lagi make earphone sambil menghentak-hentakkan kakinya ke tanah. Sok-sok an ni cowok!

"Eh? Lo kok semaunya aja ya ngambil tempat duduk...gu............e"

OMG!!

"Ha? Lo bilang apa tadi?" Tu cowok ngelepasin earphonenya sambil natap gue, ngeliatin senyumnya yang kece, keren abieezz itu.

"Gak kok..aku tadi cuma nyanyi aja kok"

"Sini, duduk sini. Emang lo mau berdiri terus gitu?" dia nepuk-nepuk kursi di sebelahnya.

"Oke" aku menundukkan wajah dan mulai sibuk dengan 'entah apa itu' ya apalagi selain satu set hidup kedua gue. Handphone with earphone.

"Kamu lagi dengerin lagu juga ya?"

Pertama, pura-pura gak dengar...

"Hei, kamu dengar aku gak?"

Kedua, pura-pura ngacuhin...

"Woii, pangeran bicara tau"

Ketiga, nahan ketawa...

"Terserah deh"

Keempat, nahan kentut...wkwkwk

Masuk dari atas keluar dari bawah
Prutt..

"Eh, bunyi apaan tu?"

Aku masih asyik dengan handphone ku. Untung kentut gue gak bau kan?

Kalian penasaran siapa tu cowok? Sorry belum gue bilang namanya. Ya Jaka lah, siapa lagi!
Aku melepas earphone dari telingaku.

"Hmm..lo bilang apa tadi?" Aku menoleh ke arahnya.

Gubrakkk...pasti dia ilfeel begete dech.

"Prett" dia memajukan mulutnya, kaya orang ngambek gitu.

"Gue bercanda kok. Gak usah manyun lah, lo tu jelek gak usah dijelek-jelekin"

What? Gue ngomong apa barusan? Gue ngomong gitu dengan orang cakep tingkat dewa. Terus, gue sok-sok akrab gitu? Emang gue gak kuper lagi? Kok bisa sih ni mulut nyeplos aja. Gue hukum lo nanti, lut.

Jaka dari tadi merhatiin gue yang asyik ngomong sendiri sambil mengacak rambut gue gaya frustasi.

"Lo ngapain ?"

"Gak ada"

"Kita kok sering ketemu ya?" Jaka bertanya seolah-olah anak kecil.

"Takdir kali"

Eh? Ni mulut nyolot terus, gue cekik lo ntar.

Jaka tertawa kecil sambil berpikir, pasti ni cowok berpikiran yang nggak-nggak..

"Mm..maaf Jaka. Tadi aku gak bermaksud gitu kok. Sorry ya" aku menatapnya sesekali melirik ke daerah sekitar.

"Hahaha..santai aja kali Yu"

"O..oke"

Jaka POV

Ni cewek benar-benar ya,

"Kita kok sering ketemu ya?"

"Takdir kali"

Deg...

Ngapain juga sih gue deg-degan kalau dekat dia? Gue kan seleb, lagian kan banyak cewek cantik malah deketin gue. Tapi, kenapa gue gak merasakan ini ya?

Gue pasti gila! Gila karena dia!

Gue suka sama lo Yu, gue pengen jadi pacar lo. Gue janji gue bakal setia sama lo seumur hidup gue.

Lamunan gue bubaaarr semua, dia minta maaf segala ke gue. Ni anak bener-bener perfect ya...

Author POV

"Yu, coba lo buka kacamata lo"
Jaka menarik kacamata dari wajah gue.

"Hmm.."

Taaaddaaaa......

"Lo ternyata cantik banget Yu" Jaka menatap wajah gue tanpa berkedip.

"What? Lo bilang apa tadi?"

"Ngg..nggak, cuma bilang kalau lo cantik"

"Oh, thanks"

Didalam hatinya, Jaka terus memuji-muji inner beauty Ayu.
"Dia cantik banget, gue pengen nembak lo Yu"

Sedangkan Ayu, dia senyum-senyum tersipu malu. Malu-malu anjing gitu.

Typo, maksudnya kucing...

Mereka berdua terus berdiam diri, sampai sore hari. Habis tu pulang deh! Byeeee...






Just that about this chapter, sorry ya typo.
Can you vote this chapter? Thank you....

When The Past Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang