Aku menghela nafas kesal sesekali mengibas ngibaskan tanganku berusaha mencari sedikit angin.
PANAS COY!
Hari ini adalah hari pertama aku MOS dan aku sudah dijemur, dikerjai oleh kakak super sinting itu! Awas aja ya, nanti aku aduin bunda!
"Dek, kenapa disini ya?" Tanya seorang senior tampan nan tinggi.
Wajahnya bak lelaki fiksi. Astaga, dia tampan sekali!
"Dek?" Tanya senior itu lagi.
"Ah ya ya, saya dijemur sama Kak Jaxon karena saya telat bangun."
Yaampun Autumn, kok bisa bisanya sih jadi centil gini?!
"Telat bangun?"
Nah, kan, udah centil, bodoh lagi. Hello, Autumn, mana ada yang tahu sih kalau kamu itu adiknya si Jaxon kutu kupret itu.
"Maksudnya saya telat gitu."
"Belum telat kok, masuk saja, masih ada lima menit lagi."
Sial, kali ini emosiku mencapai ubun ubun-- eh gak deng. Pokoknya awas aja ya Kak Jax bakal aku ciatttt.
Aku tersenyum kikuk, "oh belum ya kak? Yaudah saya masuk dulu deh."
Aku langsung berjalan cepat masuk ke dalam lapangan. Shit, mana tuh si Kampret Kak Jax?!
Aku mencari cari sahabatku yang juga masuk SMA yang sama denganku. International School of Demelza, itulah sekolahku selama dua belas tahun ini. Dari SD, SMP bahkan sampai sekarang SMA, aku masih disini.
"Autumn!"
Ahay Camila cantik, tau aja lagi dicariin.
"Eh Camila, makin cantik aja deh," pujiku.
Sahabatku a.k.a Camila mendengus, "gue tau lo nyariin gue kan? Coba kalau gue ga manggil lo, gue yakin lo masih nyari nyari dimana Camila yang cantiknya ga nahan ini."
Dasar Camila sinting!
"Iya saking ga nahannya sampe sampe gue sakit mata lihatnya."
"Jahat dasar!!" Teriak Camila.
"Kalian tidak duduk?" Tanya senior tampan itu lagi!
Astaga, dia sangat tampan. Tapi siapa namanya?
Aku lihat Camila melongo melihat senior itu. Yaelah, biasa aja kali tong.
"Ehm," senior itu berdeham.
Aku tersenyum menahan malu lalu menutup mulut Camila.
"Ih Autumn!" Protes Camila.
"Nanti ada laler masuk," ujarku.
"Sudah sudah, kalian duduk dulu. Sebentar lagi MOS akan dimulai," ucap senior itu menengahi aku dan Camila.
Camila tersenyum centil, "iya kak, ayo Tumn!"
"Ck, jangan panggil gue Tumn dong!! Nama bagus bagus dari Bunda masa lo ganti jadi Tumn!"
"Habisnya, nama lo kebanyakan sih Tumn."
"Nama lo lebih banyak kali! Ca-mi-la."
"Tapi nama gue itu gampang dipanggil. Bisa Cal atau Mil atau La. Kalau lo coba? Masa Au? Atau Aut?"
"Autumn, sekarang kamu maju ke depan."
Dan muncullah si Kampret Kak Jax sedang menahan tawa.
"Ih buat apa Autumn ke depan kak?" Tanyaku mengerutkan kening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love for Autumn
Romance[Cerita di PRIVATE, hanya followers yang bisa baca] Aku mencintaimu. Dulu. Sangat. Bahkan sampai sekarang. Aku berani melakukan apa saja untukmu. Apa saja. Dan kamu tahu itu. Tapi aku tak bisa menunggumu selamanya. Kamu tak bisa meninggalkan seseora...