7 : Penolakan 9&10

3.9K 282 3
                                    

[Penolakan 9]

Setelah aksi Aira yang mengerjaiku di gedung SMP itu aku jadi mendapat hukuman gara gara si kampret itu!

Hukumannya adalah merapikan gudang yang kotornya ga kira kira. Mana horror lagi. Hampir aja Nolan ada dan dia bantuin gue coy! Iya dia bantuin aku dan you know what, dia bolos pelajaran untuk membantuku.

Ahay, thats sweet.

Tapi sama aja, mukanya kayak gunung es. Datar plus dingin.

Yasudahlah ya, ini sudah seminggu sejak kejadian itu dan aku sedang berjalan menuju kelas. Hari ini aku berangkat pagi karena si kampret Kak Jax ada kepentingan.

Akhirnya aku mendaratkan bokong sekseh ku ini dibangku.

Autumn : Lo udah di sekolah belom nyong?

Aku menyumpal telingaku dengan earphone lalu menyalakan lagu stitches.

Hingga ponselku bergetar menandakan pesan masuk.

Calon Artis : HELLOOO?! Ini masih jam berapa? Aira masih makan keles. Ngapain coba berangkat pagi pagi? Berak disana?

Wah bener bener nih si kutukupret satu. Udah ngerjain dan ini malah wah harus dikasih pelajaran nih.

Autumn : HELLOO AIRA?! Lo sering berak ya di sekolah?

Aku mendengus kesal lalu mengirim pesan kepada group BITCHES.

Group ini hanya terdiri dari aku, Camila, Zach dan Nolan. Dan nama bitches itu Nolan yang kasih katanya aku dan Camila kayak bitch.

Mulut Nolan memang cabe.

Autumn : Gue udah dikelas nih.

Tidak lama, ada pesan masuk.

Camila : Ini masih pagi tong. Ngapain coba? Uji nyali?

Ini memang masih jam enam pagi. Tau kan gelap dan sepinya gimana?

Zach : Ini masih pagi tong. Ngapain coba? Uji nyali? (2)

Nolan : Ngapain dia uji nyali? Orang udah setan kok di uji nyalinya lagi? Kan sebangsa.

Kampret. Bener kan Nolan ini kalau ngomong tuh pedes banget.

Kampret.

Zach : Gue setuju sama lo Lan.

Zach : You're dabest.

Camila : Gue setuju sama lo Lan. (2)

Camila : LO MEMANG GOKILLLLL!!

Sial. Mereka memang menyebalkan.

"Ehm."

Deheman keras itu membuat aku mendongak dan melepas earphoneku.

Dan disitulah Nolan dengan nafas yang memberu. Aku mengernyit, ngapain dia? Abis marathon?

"Kenapa lo? Habis marathon?" Tanyaku menyuarakan pikiranku.

"Iya abis marathon pengen ketemu setan," jawab Nolan santai.

Sedangkan aku diam, berusaha mencerna ucapannya.

Nolan udah ngomong pedes, ga jelas lagi!

Seketika suasana hening dan canggung. Aku memang tidak begitu dekat dengan Nolan karena dia seperti kutub es.

"Lo masih mikirin dia?" Tanya Nolan memecah keheningan.

Dia? Dia siapa?

"Dia siapa?" Tanyaku mengernyit bingung.

Love for AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang