"Elah Autumn, kamu sok cantik banget," ujar Kak Jax menyender di dinding kamarku.
Elah, bacot banget dah.
"Elah Kak, kakak sok tampan banget,"
"Kakak gini gini tampan ya. Emang kamu?" Cibir Kak Jax.
Ih gini gini aku cantik keles. Iya sih, ini pertama kalinya aku membuat rambutku jadi ikal. Tapi gapapalah, coba coba.
Ini sudah seminggu aku bersekolah menjadi anak SMA. Ck, melelahkan.
Aku pun mengambil tasku dan memakai sepatuku. Lalu menarik Kak Jax turun.
"Ciaelah rambut Autumn baday coy," ujar bunda.
See? Bunda itu paling top deh.
"Ih rambut Autumn diapain? Kok jadi ikel gitu? Jelek ah, bagusan rambut Autumn yang lurus," ujar ayah.
Dasar ayah kampret to the max.
"Emang Autumn kan sok cantik," cibir Kak Jax. Dasar kampret!
"Ih kalian ga boleh gitu! Gini gini anak bunda yang paling cantik nih. Enak aja diejek ejek. Awas ya kalian, bunda potong uang jajan Jaxon dan untuk ayah, bunda ngambek sama ayah satu minggu!" Bela Bunda.
Kan Bunda itu memang top top deh.
"Eh jangan gitu dong Bun."
"Ih Bunda mainnya ngambekkan. Jangan gitu dong."
Haha dua kampret merengek! Lagian sih main main sama Autumn!
"Autumn cantik kan?" Tanya Bunda tajam.
"Cantik kok Bun, cantik banget," jawab Kak Jax cepet.
"Anak ayah mah cantik, ga pernah ga cantik," jawab ayah.
Dasar kalau udah berhubungan sama bunda aja langsung deh.
"Autumn berangkat dulu ya Bun," pamitku kepada Bunda.
"Iya hati hati ya sayang," ujar Bunda lembut.
Lalu bunda menatap Kak Jax tajam dengan artian cepet berangkat!
Kak Jax nyengir lalu berjalan dibelakangku.
[Penolakan Pertama]
Aku mendaratkan bokong manisku ini dikursi tersayang. Kenapa kelas sepi coba? Cuman ada Camila yang lagi tidur.
Perasaan aku berangkat ga pagi pagi banget.
Tiba tiba, banyak murid mulai masuk ke dalam kelasku. Aneh, bahkan ada yang anak IPS coy! Dan mereka berjalan ke arahku? Waduh ngapain nih? Jangan jangan aku mau dibegal lagi? Ga mungkin sih.
"Woy misi!" Teriak suara yang aku kenal, si kutukupret Zach.
"Misi, gue mau tidur nih," teriaknya baru masuk lalu langsung duduk dan tidur.
Dan mulailah, para murid yang tidak jelas ini datang ke arahku.
Hingga seorang lelaki yang tidak aku kenal datang menghampiriku sembari membawa setangkai mawar berwarna putih.
"Gue suka lo."
Aku mengernyit bingung, hei bahkan aku tidak mengenal dia! Aku yakin dia salah orang. Memang dia tahu aku?
"Autumn."
"Gue suka lo."
Ujar orang itu lagi. Semua murid mulai bersorak.
"Ada apa sih? Rame banget," ujar Camila menatap mereka malas.
"Oh jadi lo lagi di tembak. Yaudah terima dih," ujar Camila lalu tidur kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love for Autumn
Romance[Cerita di PRIVATE, hanya followers yang bisa baca] Aku mencintaimu. Dulu. Sangat. Bahkan sampai sekarang. Aku berani melakukan apa saja untukmu. Apa saja. Dan kamu tahu itu. Tapi aku tak bisa menunggumu selamanya. Kamu tak bisa meninggalkan seseora...