1

152 6 1
                                    

"Pagi Virgo!"

Perempuan itu tersenyum hangat pada seorang lelaki bernama Virgo yang sedang duduk dibangku taman dengan mata tertutup.

"Pergi!"celetuk Virgo dengan datar tanpa membukan matanya sedikitpun.

Bukannya menuruti perkataan Virgo,perempuan itu malah duduk disamping Virgo dengan tangannya yang langsung mengelus telapak tangan Virgo.

"Lancang banget loe!"sungut Virgo menjauhkan tangannya dari perempuan tadi.

"Loe lagi ada masalah?"tanya perempuan itu sama sekali tak terbius oleh perkataan tajam yang Virgo lontarkan.

"Berhenti sok care sama gue!pergi sana loe!gue cuma butuh Arin."bentak Virgo.

Perempuan itu tersenyum manis."Tapi gue mau deketnya sama loe,terus gimana dong?"goda gadis itu.

Virgo pun membuka matanya lalu menatap mata gadis itu dengan lekat.

"Menjauh dari gue bitch!gue gak sudi deketan sama loe."pekik Virgo dengan tajamnya.

Perempuan tadi masih tak peduli dengan perkataan tajam Virgo."kan gue cinta sama loe,jadi wajar kalo gue maunya deketan sama loe mulu."

"Anastasya Melody!berhenti untuk loe cinta sama gue! Karena gue gak punya perasaan apapun sama loe,dan loe pasti tau siapa orang yang gue suka kan,jadi tolong jangan bodoh!"bentak Virgo pada perempuan bernama Melody.

Virgo mencengkeram bahu Melody dengan kasar,namun Melody hanya tersenyum lembut dan sama sekali tak terlihat kesakitan.

"Virgo kalo loe minta supaya gue berhenti cinta sama loe,maaf gue gak bisa karena perasaan gue lebih besar daripada rasa takut untuk tersakiti."jawab Melody.

Ia masih tersenyum sama sekali tidak merasa sakit,apa ia menahannya?pasti perih seakan tegar didepan orang yang kita cintai.

Virgo mendesah frustasi."Gue cuma mau loe berhenti untuk cinta sama gue,tapi kalo loe gak bisa i'ts okay."

Melody tersenyum."Tapi gue gak tanggungjawab jika loe ngerasa sakit ngeliat gue sama Arin."celetuk Virgo yang membuat senyum Melody pudar.

Saat Virgo telah berjalan meninggalkannya,Melody pun berteriak."Virgo!"

Virgo berhenti namun sama sekali tak membalikkan sedikitpun badannya kearah.Melody.

"Gue cinta sama loe Virgo!gue cinta sama loe!I love you more than everything!"teriak Melody kembali.

Virgo sama sekali tak menggubris teriakan Melody,malah ia kembali berjalan dengan angkuhnya.

Melody tersenyum miris melihat hal itu,sudah biasa Virgo tak menganggapnya."I never waiting for anybody,except you."

"I haven't gotten my mind that I love you,Virgo!"

Melody menyentuh tempat dimana Virgo duduk tadi,ia pun tersenyum.

"Gue sayang sama loe,dan gue selalu percaya sama keajaiban yang akan membawa loe untuk jatuh cinta sama gue."batin Melody.

Ia menutup matanya layaknya yang Virgo lakukan tadi,hal ini setidaknya membuat ia tenang.

SKIP...

Virgo sedang mengelus rambut gadis cantik yang sedang bersandar di bahunya.

"Kamu kok gak makan sih?nanti sakit loe."ujar Virgo dengan lembut pada gadis imut itu.

Gadis itu pun melirik Virgo sekilas lalu tersenyum."suka-suka aku dong,lagian Gio juga belom ngajak aku ke kantin."jawab gadis itu.

Seketika wajah Virgo berubah masam ketika gadis itu menyebut nama 'Gio'.

VindicateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang