Who's My Prince (part 6)

14 1 0
                                    

Sebelumnya
"Ya! Yeo eun hee...!" teriaknya kesal

"Mian Sehun-ah...aku tidak bermaksud mengabaikanmu. tapi...aku hanya belum bisa serius denganmu karena selama ini, aku hanya menempatkan dirimu sebagai juniorku..." batinku meneruskan langkah
- - -

Selanjutnya
Dosen telah meninggalkan ruangan, aku mulai beranjak dari dudukku
"Oh iya, aku ada janji dengan Jong in" ingatku lalu melangkah keluar ruangan dan tepat sekali, aku melihat Jong in berdiri menungguku disana
"Jong in...." sapaku, ia menoleh dan menatapku

"Hei...pelajaranmu usai?" tanyanya "Ne..." jawabku singkat

"Aku menunggumu sejak tadi..." katanya memberitahu
"Benarkah? bagaimana kau bisa tau ruanganku?" tanyaku heran

"Apa susahnya mengetahui hal itu..." jawabnya santai. yah, sejak kami masih berpacaran ia selalu bisa membuatku terkesan dengan kejutan kejutan yang ia berikan, seperti hal ini

"Kau masih saja begitu..." tepisku. ia hanya membalasnya dengan tawa sipu. Kami berjalan menuju kantin kampus untuk memenuhi janjinya mengajakku makan siang. yah walau hanya di kantin kampus, tapi itu berhasil membuatku kembali terkesan. rasanya aku berharap agar bisa kembali menjalin hubungan dengannya, hhihiiii... kuakui, dia adalah namja yang sangat romantis. jadi....siapa, gadis yang tidak tertarik kepadanya? hanya saja, aku terlalu bodoh dahulu karna melepasnya begitu saja, dan lebih memilih namja lain yang ternyata tidak jauh lebih baik darinya. yah, itu pelajaran berharga untukku.

Selesai makan siang, kami membicarakan masa lalu itu. aku cukup menyesal, karna setelah aku memutuskan hubungan dengannya, aku tidak pernah lagi mendapatkan namja yang jauh lebih baik darinya. maka dari itu, aku cukup berharap bahwa ia masih menyimpan sedikit perasaan terhadapku. aku ingin kembali padanya, melalui kedekatan ini.

Krilililili....
Handphone Jong in berdering hingga memutuskan pembicaraan kami
"Sebentar, aku jawab telpon dulu..." katanya lalu beranjak pergi untuk menjawab panggilan. cukup membuatku penasaran, kenapa ia harus menghindariku jika hanya berbicara di telpon?.
Aku menoleh dan menatapnya yang sibuk dengan telpon, aku merasa kembali berbunga bunga setelah melihatnya, aku merasa ia masih begitu perhatian padaku, walau aku hanya seorang mantan. hmmm apakah dibalik perhatian itu, ternyata ia juga masih ada perasaan kepadaku? entahlah!

"Eun hee, sekarang kita pulang..." ajaknya setelah mengakhiri panggilan "Oh baiklah..." kataku lalu bangkit

"Aku akan mengantarmu pulang..." katanya peduli
"Mwo...???" tanyaku kaget. tidak, tidak, aku tidak ingin dia tau bahwa sekarang aku tinggal di ruko. oh astaga, itu akan membuatku terlihat kasihan dimatanya, tidak! aku tidak mau

"Ahhh tidak perlu... sepertinya kau sibuk, kau...duluan saja. aku bisa naik taxi" jawabku dusta. naik taxi? ruko bahkan sangat dekat dari sini, berjalan kaki juga cukup, hhihi

"Sungguh? aku tidak enak meninggalkanmu..." tanyanya perhatian

"Tenang saja...aku sudah biasa" jawabku
"Baiklah...selamat tinggal..." katanya pamit, aku hanya melambai dengan melempar senyum. ia beranjak pergi dari hadapanku "Ku harap ini bisa jadi awal yang baik untukku dan dia" batinku berharap.
Ditinggalkan oleh Jong in, aku melangkah keluar kantin sendirian. ditengah perjalanan tiba tiba seseorang menghentikan langkahku

"Masih sendiri nona...?" katanya, membuatku terkejut. spontan aku mengarahkan tatapanku pada wajahnya

"Byun baekhyun..." pekikku syok melihatnya
"Tak adakah namja yang ingin bersamamu sekarang?" tanyanya meledek

"Apa maksudmu?" bentakku
"Apakah setelah aku memutuskanmu, kau belum bisa mencari penggantiku? yah aku tau kau sangat mencintaiku, tapi maaf karna aku harus memutuskanmu. kau tau kenapa? karna kau hanya gadis kasihan yang tidak pantas dicintai..." katanya memberitahu, seketika dadaku terasa sesak. inikah pengakuannya? benarkah aku seperti itu?

"Kenapa....kau bicara seperti itu?" tanyaku gemetar dan rasanya ingin meledak

"Karena begitulah dirimu, kau tau? dahulu aku ingin bersamamu karena aku kasihan padamu karena selama ini kau hanya dipermainkan oleh namja, tapi setelah aku bersamamu aku baru tau bahwa kau itu membosankan dab memang tidak pantas dicintai" jelasnya. tetesan air bening keluar dari manik mataku, rasanya aku tidak sanggup mendengar ungkapan itu. sangat menyakitkan...
Aku segera melangkahkan kakiku dan meninggalkannya. Byun baekhyun, aku sangat menyukainya, tapi bisa bisanya ia berbicara seperti itu didepanku. aku hanya gadis yang kasihan? jahat sekali! jika ia hanya kasihan padaku yang terus dipermainkan oleh namja, kenapa ia juga harus mempermainkan diriku?

"Hiks...hiks..." deraian air mata terus mengalir deras disela sela langkahku memasuki gedung ruko

"Hei...kau menangis?" sapa seseorang dengan suara nyaringnya, dia pasti Chanyeol, yang kebetulan berpapasan dgnku. aku tak merespon dan terus melangkah menutupi tangisanku

"Hei...apa kau menangis?" tanyanya mengulang lalu mengikutiku
"Ani..." jawabku dusta dengan suara parau

"Jika tidak, kenapa aku melihat air matamu? dan....suaramu terdengar parau..." tepisnya

"Aku bilang aku tidak apa apa. jangan pedulikan aku!" bentakku murka dan berlari menuju kamar
- - -

Adakah seseorang yang pernah mengalami hal yang sama dengan yang ku rasakan ini? aku teramat sakit dan kecewa. Mungkin memang aku dikelilingi oleh banyak namja, tapi tak ada satupun yang tulus dan serius padaku. akankah aku mendapatkan pangeranku juga seperti yang lain? selama ini aku hanya mendapatkan pangeran palsu saja, cinta mereka palsu dan...mereka memberi harapan palsu padaku.

"Byun baekhyun! kau boleh mencaciku hari ini. tapi... kau akan lihat nanti, aku pasti akan mendapatkan namja yang tulus mencintaiku... memangnya kau fikir hanya kau yang bisa mendapatkan pasangan baru?! aku juga bisa!" amukku pada sosok Baekhyun

"Oh sehun...!" ingatku pada sosok namja itu
"Mungkin, aku bisa menerima tawarannya untuk menjadi namjaku? yah, aku akan perlihatkan pada Baekhyun, bahwa bukan hanya dia yang menyukaiku. tapi...masih banyak namja lain yang menyukaiku dgn tulus!" kataku menetapkan dengan yakin. yah, bukankah Sehun juga berharap menjadi namjaku? kenapa tidak aku manfaatkan dengan baik tawarannya? walau aku hanya menganggapnya juniorku, tapi...tak ada masalah kan jika menjalin hubungan, toh seperti yang ia katakan bahwa dalam cinta, umur tak jadi masalah. yap! tepat sekali... aku bisa menunjukan pada Baekhyun bahwa aku bukanlah gadis kasihan yang tak pantas dicintai!!!
* * *

To be continued

Who's My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang