Who's My Prince (part 7)

22 2 0
                                    

Sebelumnya
"Oh sehun...!" ingatku pada sosok namja itu
"Mungkin, aku bisa menerima tawarannya untuk menjadi namjaku? yah, aku akan perlihatkan pada Baekhyun, bahwa bukan hanya dia yang menyukaiku. tapi...masih banyak namja lain yang menyukaiku dgn tulus!" kataku menetapkan dengan yakin. yah, bukankah Sehun juga berharap menjadi namjaku? kenapa tidak aku manfaatkan dengan baik tawarannya? walau aku hanya menganggapnya juniorku, tapi...tak ada masalah kan jika menjalin hubungan, toh seperti yang ia katakan bahwa dalam cinta, umur tak jadi masalah. yap! tepat sekali... aku bisa menunjukan pada Baekhyun bahwa aku bukanlah gadis kasihan yang tak pantas dicintai!!!
* * *

Selanjutnya
Aku segera keluar dari kamarku dan melangkah ke kampus. untung saja, Chanyeol tak melihatku. jika aku berpapasan dan bertemu dengannya, ia pasti akan menanyakan banyak hal tentang kemarin, yah...aku lihat dia adalah namja yang suka penasaran dengan kehidupan orang lain, dia....namja yang kepo!

Tiba di kampus aku duduk di bangkuku menunggu dosen yang akan masuk. arlojiku menunjukan pukul 09:18, dan masih kurang 12 menit lagi, dosen akan memulai materinya.

Selesai dengan mata kuliah hari ini, aku segera keluar dari ruangan. mataku menangkap sosok Jong in berdiri di tempatnya kemarin. apa yang ia lakukan? apakah ia menungguku? wah...ia benar benar peduli padaku.
"Eun hee..." sapanya setelah melihatku yang berjalan ke arahnya

"Kau sedang apa?" tanyaku "Menunggumu..." jawabnya dengan seutas senyum

"Sungguh? ada keperluan?" tanyaku basa basi. ku harap ia benar benar ada keperluan. yah perlu untuk mengatakan cintanya padaku, dan memintaku untuk kembali padanya, hhaha, semoga saja

"Yah...kau benar" jawabnya riang "Minggu libur, kau sibuk?"
"Mmmmm aniyo. wae?"
"Aku ingin mengajakmu minum teh sambil membicarakan sesuatu..." jawabnya dan membuatku begitu bersemangat. apa? minum teh lalu membicarakan sesuatu? apakah itu artinya kencan, dan.... akhirnya ia akan mengatakan cintanya padaku? oh ya tuhan, aku berterimakasih atas keberuntungan ini

"Oh...baiklah. dimana?" tanyaku antusias
"Menurutmu, tempat yang tepat dimana?" tanyanya meminta pendapat. oh iya, aku punya tempat terbaik jika masalah ketepatan, tempat dimana Do bekerja. yah!

"Cafe Ale..." jawabku memberi saran "Baiklah... kita bertemu disana hari minggu, pukul 11" katanya menetapkan

"Oke...aku akan datang tepat waktu. bahkan,,,sebelum waktunya aku akan stay disana" ucapku girang
"Hha...baiklah. ku harap kau tak akan lupa" ucapanya penuh harap "Tentu saja tidak..." jawabku girang. hmmm bagaimana aku akan lupa jika itu masalah kencan dengannya hhihi.


Hummm...ku harap keberuntungan benar benar menghampiriku sekarang. walaupun Baekhyun mempermainkanku dan mencaciku dengan keji tapi ku harap seseorang bisa mengobati luka itu. entah Sehun ataupun Jong in

"Sehun....?" pekikku terkejut saat melamunkan nama dari namja itu yang sekarang tengah menjadi objek di mataku, aku sangat terkejut melihatnya hingga kakiku melangkah dengan cepat menuju tempat keberadaannya sekarang

"Oh sehun!!!" bentakku. spontan ia mengarahkan pandangannya padaku, yang telah membuat amarahku memuncak

"Oh hai Eun hee..." sapanya lembut seolah tak mengerti maksud amukanku

"Apa ini????!" bentakku emosi. yah bagaimana tidak! dia menggodaku dengan berkata ingin menjadi namjaku, ia berkata menyukaiku walau aku hanya mengganggapnya juniorku. tapi....ia malah bermesraan dengan seorang gadis di halaman kampus. apa maksud ucapannya? hanya sekedar godaan? hanya sebuah gurauan?! brengsek

"Oh Eun hee...ini yeoja baruku, kenalkan...namanya Yu ra" katanya bangkit dari duduknya dan memperkenalkan gadis yang rupanya adalah kekasihnya. ia benar benar keterlaluan, apakah ia tidak tau bahwa sekarang aku sedang marah padanya? ia malah memperkenalkan gadis itu padaku. sialan!

"Oh jadi ini yeojamu?"
"Ya! kau bilang kau menyukaiku? kau bilang kau ingin jadi namjaku. tapi....lihat. kau malah memperkenalkan kekasihmu padaku! apa maksudnya......?" bentakku murka, gadis itu hanya menatapku heran tak mengerti. sedangkan Sehun....

"Hhahahaha...." ia malah tertawa seru dengan omelanku
"Jadi...kau memikirkan hal itu? astaga Eun hee...aku fikir kau tak peduli dengan hal itu..." gumamnya disela sela tawanya

"Jadi....kau sengaja mempermainkanku seperti yang lain hah???!" amukku "Tidak... Aku kira, kau hanya menganggapku sebagai juniormu karena kau mengabaikan ucapanku kemarin. maka dari itu, aku menyerah untuk mengejarmu dan memilih gadis lain..." jelasnya memberitahu

"Oohhh begitu....?" gumamku muak
"Mian...aku kira kau tidak memikirkannya Eun hee, aku kira kau tak peduli padaku..." ucapnya masih tertawa kecil

"Ini...tidak lucu Oh sehun!!!" bentakku geram lalu melangkah dengan kesal meninggalkan kampus. Hah...! padahal aku menyimpan harapan besar pada Sehun, tapi...apa yg di lakukannya? ia malah kembali membuatku kecewa dengan tingkahnya. pria memang hanya bisa menggoda, hanya bisa memberikan harapan palsu, hanya main main dan brengsek!!! Arrrrhhhhh.
Padahal baru saja aku ingin serius dengannya, tapi malah dipermainkan. Aku melangkah dengan kesal menuju rumah, ani kamar maksudnya. namun, aku terhenti saat mengingat Do. yah...walau dia hanya orang yang baru ku kenal, tapi rasanya aku bisa tenang saat bercerita dengannya. tiba tiba terlintas dibenakku untuk main ke cafenya
"Hmmm anggap saja untuk menghilangkan stress..." gumamku meyakinkan niatku. dan yah...oke tak ada salahnya pergi kesana. besok free, jadi aku bisa santai. Segera aku melayangkan kaki menuju letak cafe tsb

Aku segera duduk di table set pojok dekat jendela. hummm segar sekali sore ini, duduk di cafe sambil minum teh hangat ditambah memandangi aktivitas orang orang yang lalu lalang melalui jendela. sedikit melegakan untukku dan membantuku melupakan masalah beratku yang tak berujung ini
"Sore Eun hee..." sapa seorang pria yang tak lain adalah...
"Do.." sebutku "Sore.." sapaku kembali. kemudian ia menemaniku duduk

"Kau terlihat sedang kalut..." ucapnya menatapku seolah sedang membaca fikiranku. aku tersenyum kecil membalas tatapannya

"Terlihat kah?" tanyaku malu
"Eum... apa yang mengganggu fikiranmu?" tanyanya ingin tau

"Bukan apa apa..." jawabku acuh "Oh iya, menurutmu bagaimana penampilanku? Apakah aku terlihat menyedihkan?" tanyaku. ia memandangiku dengan jelas

"Ani...kau hanya tampak gelisah"
"Aku serius Do!"
"Hha..memangnya kenapa kau bertanya begitu?" tanyanya kembali
"Seseorang mengatakan itu padaku. padahal aku sangat mencintainya. ia membuatku kecewa. dan... aku fikir semua namja seperti itu..." ucapku depresi dan mulai berkaca kaca

"Hei... aku seorang namja. dan kau tau? tidak semua namja seperti itu..."
"Tapi mereka semua menyakitiku. mereka memberi harapan palsu padaku, mereka mempermainkanku Do...." sahutku dan mulai berderai air mata

"Tidak....mugkin kau memang belum menemukan namja yg tepat jadi kau berbicara begitu...jika ada yang menyakitimu, kau tidak perlu bersedih. kau simpan baik baik di memorimu, bahwa mereka yang menyakitimu bukanlah orang yang tepat dan terbaik untukmu. jadi Tuhan memberikan kesempatan untukmu, untuk mencari yang jauh lebih baik..." jelasnya menasehatiku, dan yah...lagi lagi ucapannya benar. aku hanya mengangguk mantap

"Kau benar Do..." kataku menatapnya dengan senyuman
"Jadi...kau tak perlu sedih. hapus air matamu..." perintahnya, aku pun menurut dan tersenyum lega. Hum...sudah ku bilang, bercerita dengan Do, bisa membuatku lebih tenang. dia punya berbagai macam kata untuk menghiburku.
- - -

To be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who's My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang