Sebelumnya
"Ba...baiklah" jawabku dengan berat hati. yah mau bagaimana lagi, walau ini satu satunya tempat tinggalku tapi ini juga adalah rumahnya. aku tidak mungkin enak enakan di rumah ini sedangkan ia harus kesusahan mencari rumah lain untuk tempat tinggalnya
"Maaf Eun hee-ya...!" katanya lagi
* * *Selanjutnya
Sekarang aku harus kemana dengan semua ini? apakah harus pulang ke gwangju dan memberitahu orang tuaku tentang semua ini? tapi...aku juga tak ingin mereka akan dibuat pusing karnanya. lalu aku harus apa?
"Oh iya.... Ji sun? aku minta bantuannya saja." segera aku mengeluarkan handphone dan menekan digit nomor ponsel sahabatku Ji sun.
- - -"Bagaimana? kau mau tinggal disini?" tanya Ji sun setelah membawaku ke sebuah ruko, perumahan susun yang tak jauh dari kampus
"Mmm....baiklah. tak ada tempat lain lagi" jawabku setuju walau agak berat menerimanya
"Maaf ne Eun hee. aku ingin kau tinggal di rumahku tapi...kau tau bukan bagaimana kondisi keluargaku..." ucap Ji sun lemah
"Gwenchana,,,aku mengerti dan aku sudah cukup senang kau mau membantuku mencari tempat tinggal" balasku berusaha mengerti
"Baiklah...ayo" ajaknya lalu melangkah menuju kamar 291 yang telah di sewakan untukku
* * *
Hari telah berganti, aku masih nyaman dengan tidurku. yah aku sangat lelah membersihkan dan merapikan kamar ini semalaman. aku harap hari ini aku bisa istrahat dengan baik, yah walau harus bolos kuliah satu hari
Tok Tok Tok
Tiba tiba aku tersontak dengan bunyi ketukan pintu itu
"Tolong jangan ganggu aku., aku ingin istrahat...." gumamku masih menutup mata walau ku tau bahwa bunyi ketukan pintu itu memintaku untuk segera bangunTok Tok Tok
Aku masih tetap nyaman dengan tidurkuTok Tok Tok
Haah ya ampun, jika begini aku jadi tidak bisa tidurTok Tok Tok
"Oke oke...aku bangun" omelku menyerah lalu dengan berat hati bangkit dan membuka pintuCklek
"Ya! apa kau tidak bisa membuang sampahmu di luar? kau fikir ini tempat sampah? seenaknya kau membuangnya disini?!" baru saja aku membuka pintuku tiba tiba saja aku mendapat omelan dari seorang pria "Mian...aku akan membuangnya nanti..." balasku malas lalu mengucek mata "Buang sekarang juga. aku tidak suka melihat ada kotak sampah di depan pintu kamarku..." tegasnya.
Ops iya aku lupa, dia tetangga baruku, kamarnya tepat berada depan kamarku. dan....sampah sampah itu tergeletak depan pintu kamarnya. yah aku tidak sempat membuangnya semalam, jadi terpaksa meletakannya di depan pintu kamar"Kau membangunkanku hanya untuk memintaku membuang sampah? jika kau tak suka melihatnya kenapa tidak kau buang saja?!" omelku kembali
"Ya! ini sampahmu nona...!" makinya
"Oke..aku akan membuangnya nanti!" balasku
"Sekarang juga!" tegasnya lalu mengankat kotak sampahku dan menyerahkannya padaku"Haah dasar pria menyebalkan" celaku lalu terpaksa melangkah dengan malas untuk membuang sampah tsb
- - -Aku benar benar stress jika begini. pertama, diputuskan oleh Baekhyun, lalu harus pindah ke ruko dan mendapat tetangga yang menyebalkan. haarhh...hari ini jatahnya aku akan istrahat tapi malah gagal. yah pada akhirnya aku harus ke kampus juga.
"Haah ini gara gara pria itu!" hujatku pada seorang pria tetangga baruku itu, bahkan aku belum mengenalnya tapi dia sudah memakiku habis habisan huffttt..."Eun hee...." panggil seseorang mengarah padaku, aku membalik dan menatapnya
"Sehun...." sapaku setelah memastikan. dia adalah sehun, juniorku. orangnya tampan, namun ia tak pernah memanggilku sunbae ataupun nuna. sangat tidak sopan!
"Ya! kenapa kau terus memanggilku begitu? aku ini lebih tua darimu... panggil aku nuna..." pintaku ketus
"Heiii...tapi aku lebih dewasa darimu..." balasnya dan mendekatiku, akhirnya kami jalan bersama
"Ya! kau tak menghargaiku?" amukku
"Bukan begitu... jika aku menyebutmu nuna, aku tampak seperti adikmu. jadi aku lebih suka memanggilmu Eun hee saja." jelasnya
"Ohh atau aku memanggilmu chagi...?" tawarnya
"Mworago???" pekikku syok "Hha...selama Baekhyun tak mengetahuinya..." gumamnya
"Jangan sebut nama itu..." pintaku
"Wae???" tanyanya penasaran
"Kami telah putus" jawabku ringan
"Jinjja? ahh bagaimana jika aku yang menggantikannya..." tawarnya
"Ya! Apa maksudmu...?" amukku
"Hha aku hanya bercanda..." balasnya "Tapi jika kau mau aku jadi namjachingumu, aku juga tak keberatan....." sambungnya menawarkan diri
"Candaanmu tak lucu. hoh!" decisku ketus lalu melangkah lebih cepat menuju ruanganku
"Ya! aku serius Yeo eun hee..." teriaknya namun aku tak menghiraukan, buatku apa yg ia katakan itu hanyalah sebuah gurauan.
* * *To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's My Prince
Fiksi PenggemarCerita yang terimajinasi dari kisah PHP yang pernah dialami oleh teman saya sendiri. Tokoh diperankan oleh Member Exo K dan Yeo eun hee Alur real imajinasi penulis 2015 © Limshiki