Ajeng Buka Mulut

102 8 0
                                    

Malam itu, Ajeng akhirnya memutuskan untuk menceritakan pengalaman masa lalunya kepada Ghina. Dia tidak tahu pasti apa yang akan terjadi, tapi dia rasa dia harus segera memberitahu nya.

Di situ Ghina duduk. Terlihat sedang melamun, entah apa yang dilamuninya. Ajeng pun menghampiri adiknya itu dan pada awalnya sedikit berbasa-basi, kemudian ketika suasana sudah sedikit hangat, Ajeng pun menceritakan hal itu.

"Aku rasa itu adalah hal yang mengerikan. Jadi, terkadang kau bisa melihat makhluk halus?" tanya Ghina setelah kakaknya selesai bercerita.

"Ya, seperti itu lah,"
Jawab Ajeng sedikit muram.

"Aku minta maaf karena selalu menjauhimu, tidak seharusnya aku terlalu takut seperti ini. Maafkan sikapku, Ghin," kata Ajeng lembut. Ghina tersenyum dan mengangguk.

"Aku hanya berharap kau melakukan yang terbaik jika dalam mimpi kau terperangkap dalam dimensi itu, kota itu, dan bertemu makhluk itu," kata Ajeng menasihati. Ghina pun mengangguk seolah sudah siap menghadapinya.

Baru saja Ghina ingin bangun untuk masuk ke dalam, tetapi kakaknya kembali berbicara.

"Aku rasa kau lain dari ku, Ghin. Keadaan mu saat akan mengalami mimpi itu, aku tidak tau akan bagaimana, tapi waspadalah. Jika tidak, bisa saja kau akan kesulitan untuk keluar dari mimpi itu, dan kau bisa saja terperangkap di sana," kata Ajeng ngeri.

Ghina mengangguk mengerti, setengah ketakutan, setengah ingin cepat menyelesaikan hal ini.

Locked RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang