-SiL08-

1.9K 204 14
                                    

Hinata mengeratkan pelukannya pada Kakashi yang sedang bercerita tentang kejadian saat pertemuannya dengan Gaara. Kedua matanya memanas, tanpa sadar tangannya mencengkram kaos yang Kakashi kenakan, membuat lipatan kusut di sana. Kakashi yang sadar pun menghentikan kalimatnya.

"Kau baik-baik saja?"

Kakashi merasa gadis itu menggeleng.

"Maafkan aku."

Kakashi mengeratkan pelukannya, membuat kedua mata Hinata terpejam.

"Maafkan aku."

Lagi, Hinata pun merasakan hangat menjalari sekujur tubuhnya.

Perlahan kelopak matanya terangkat.

"Ini bukan salahmu, Kakashi-kun. Kau malah menyelamatkanku, saat itu, jika kau terlambat sedikit saja-"

Hinata mendongak, mencari mata Kakashi yang langsung ia temukan.

Kakashi tak membiarkan Hinata melanjutkan kalimatnya. Dengan lembut, ia mengecup bibir Hinata yang telah menjadi candu baginya.

"Kakashi-kun..."

"Hm?"

"Aku mencintaimu."

Wajah Hinata merona saat selesai mengatakannya. Ia menunggu respon Kakashi yang masih menatap lembut ke arahnya.

"Maaf selalu merepotkan mu dan menyakitimu."

Kakashi menggeleng pelan, mengecup kening wanitanya dengan segenap perasaan. Ia ingin Hinata bisa merasakan perasaannya. Perasaan yang entah kapan tumbuh dengan sangat subur dan besar.

"Kalau begitu, kita menikah?"

Kedua netra putih Hinata membola. Spontan Hinata menarik diri dari pelukan Kakashi, melihat penuh curiga pada prianya.

"A-apa?"

Kakashi mengangkat bahu.

"Kita menikah?"

Hinata tertawa hambar.

"Apa kau sedang melamar ku?" tanyanya kemudian.

Kakashi mengangguk sebagai jawaban.

"B-benarkah?"

Kakashi kembali menarik tubuh Hinata, erat mendekapnya.

"Kakashi jangan bercanda!"

Hinata memukul pelan dada bidang Kakashi yang selalu memberikannya kenyamanan.

"Aku tidak pernah bercanda untuk hal serius semacam ini."

Kakashi masih memeluk wanitanya.

"Ayo kita menikah."

Kedua mata Hinata memanas, dengan kencang wanita itu menggigit bibir bawahnya.

"Tapi aku ingin pesta pernikahan ini aku yang biayai."

Kakashi mengurai pelukannya, menangkup wajah Hinata yang memerah.

"Aku ingin memberikan yang terbaik untukmu, semoga saja tabunganku cukup."

Hinata tersenyum tipis pun mengangguk pelan.

"Bagus!"

Ia bisa melihat binar dikedua mata indah Kakashi.

"Aku akan segera melamarmu pada Hyuuga-sama."

Dan mereka kembali saling berpelukan.

...

Kakashi sedang asyik melihat cincin yang ia beli untuk Hinata saat suara pintu ruang kerjanya diketuk beberapa kali oleh Matsuri, sekertarisnya.

Stuck In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang