Dinner ♥ 5 ♥

9.8K 549 6
                                    

Di Tunggu Komen dan Votenya... Terima kasih yang sudah mau membaca...

♥ ❤ ❥ ❣ ❦ ♥

Setibanyan di kampus, Randy langsung membuka pintu mobilnya. "Ih sayang kamu so sweet banget sih..." kata Aleena mesra sambil mengulurkan tangannya, Rendy langsung membalas uluran tangan Aleena lembut.

Juan menatap jengah pemandangan mesra yang memuakan itu. Juan langsung menutup pintu mobil Rendy malas, dilihatnya Aleena yang sedang merangkul lengan Rendy.

"Sayang, aku gak bisa antar kamu ke kelas, aku udah di tunggu Tommy..." Kata Rendy memohon maaf.

"Ah Rendy, aku gak mau... aku mau di antar sama kamu..." Ucap Aleena manja.

"Maaf banget sayang, nanti pulang aku tunggu kamu di kantin.." kata Rendy tersenyum sambil menghusap pipi Aleena, wajah Aleena langsung cemberut.

"Jadi cewek manja banget si lo!" seru Juan sebal. "Udah gue ajah yang anterin, ribet banget lo jadi cewek!" lanjut Juan sambil menarik Aleena kasar.

"Thanks yah Juan!" kata Rendy dan langsung pergi dari hadapan Juan dan Aleena.

Aleena hanya menatap kesal Rendy yang semakin menjauh. "Ini semua gara-gara lo Juan!" teriak Aleena dan menepis tangan Juan dari lengannya.

"Lo salahin gue?!" tanya Juan, Aleena mengangguk kesal. "Lo denger yah Leen sekarang lo cewek gue juga, ngerti?" Ucap Juan dengan penekanan.

"Lo yang maksa gue dan gue nggak angep lo pacar gue.!" Seru Aleena bertolak pinggang.

"Oke,!" Juan langsung mengeluarkan toples yang berisi dua cicak gendut, Aleena langsung menatapnya jiji dan wajahnya berubah pucat. "Gue akan taro ini di dalam baju lo!"

"Licik banget si lo Juan!" kata Aleena marah sambil mendorong bahu Juan.

"Lo yang bikin gue jadi licik, so gimana jadi pacar gue yah?" tanya Juan kembali tersenyum penuh Arti.

Aleena menatap Juan kesal, cowok ini memang benar-benar membuat kalah telak dan tidak bisa menolak permintaanya. "Oke, gue mau jadi pacar lo tapi dengan syarat." Kata Aleena akhirnya.

"Apa?"

"Pertama lo harus rahasian hubungan kita, kedua lo gak boleh nunjukin muka lo yang jelek itu kalau gue lagi pacaran sama Rendy, dan ketiga lo jauh-jauhin binatang lo itu yang menjijikan dari gue!" seru Aleena.

"Oke gue setuju," Seru Juan sambil mengulurkan tanganya. Aleena langsung membalas uluran tangan Juan dan pergi dari hadapan Juan dengan wajah kesal. "Sorry Aleena untuk persyaratan lo yang kedua gue nggak setuju." Ucap Juan ketika Aleena semakin menjauh.

♥ ♥ ♥

Pov's Juan...

Siang ini gue berada dikantin kampus untuk mengisi perut gue yang kosong, gue langsung duduk disamping Gio sambil membawa semangkok bakso super. Mata gue langsung memandangi sekeliling kantin kampus ini dan gue menemukan sosok Aleena yang duduk bersama Rendy sambil merebahkan kepalanya di bahu Rendy. Gue langsung menggelengkan kepala melihat pemandangan itu, Aleena sudah menjadi pacar gue walaupun cewek itu tidak mengangap gue pacarnya. Gue maksa dia buat jadi pacar gue supaya dia bisa kalem dikit kalau sama gue, eh ternyata sama saja.

"Woy!" seru Nindo menepuk bahu gue, gue langsung mendorongnya karena membuat gue sedikit kaget. "Ngelamun jorok tentang Aleena lo ye?" semprot Nindo membuat gue menatapnya sinis.

"Lo dari tadi ngeliatin Aleena Juan? Wah Parah lo!" sahut Gio dengan mulut penuh bakso.

"Gila lo berdua!" Seru gue jengkel.

I Hate U Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang