"Hidupku, sakitku, perjuanganku, asaku, citaku, cintaku, sayangku. Semua hal itu tak akan padam untukmu, nak. Terima kasih sudah menjadi bagian dalam hidup ayah. Maafkan ayah yang tak dapat membahagiakanmu, dan itu memang kenyataan bagi ayah. Maafkan ayah, nak.
Seandainya, ayah dapat memutarbalikkan semua waktu yang ayah lalui bersamamu. Ayah ingin menggenggammu, memelukmu, dan mengecup keningmu dalam hidup ayah setiap harinya. Ayah ingin membahagiakanmu, meski ayah hanya akan memiliki satu kesempatan.
Semua waktu itu terasa indah. Semoga, kenangan tak pernah terbayarkan oleh waktu. Semoga, cinta dan sayangku tak pernah hilang untukmu, nak. Semoga ayah dapat menyusulmu suatu hari nanti.
Selamat jalan, putraku. Doaku akan selalu menyertaimu."
'*'*'*'*'
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Not A Burden
Fiksi PenggemarKetika seorang putra mengalami kanker paru-paru, Ayahnya tidak pernah terlepas untuk dirinya hingga akhir hidup yang tragis di antara keduanya.
