TICK TOCK ⚫ 16
Aku kembali menghampiri Sean yang saat ini sedang duduk di ruang OSIS sendirian. Masih dengan kegiatan bolak-balik-buku-yang-gak-tau-isinya-apaan.
"Sean?" panggilku dengan nada sedikit bertanya, takut jika dia merasa terganggu. Atau mungkin dia sudah merasa terganggu dengan kehadiranku saat ini.
Matanya menyorot sedikit tajam padaku.
"Apa?"
Aku menggeleng sok ceria. "Soal waktu itu ... lupain aja, oke?" kataku ragu-ragu.
Dia hanya bergumam lalu beralih pada kertas-kertas di hadapannya lagi.
Aku sedikit kesal, jadi aku ambil paksa buku di hadapannya lalu mengangkatnya tinggi-tinggi.
Tapi memang dasarnya aku bodoh.
Sean yang memang lebih tinggi dariku dapat dengan mudah menjangkaunya. Tapi posisi kami sedikit salah.
Sean dan aku hanya berjarak beberapa senti, lalu sekarang tidak ada jarak lagi.
***
[17/10/15]
KAMU SEDANG MEMBACA
Tick Tock | ✔
RomanceSatu kata sebelum waktunya, Waktu terus berjalan, Memutar masa lalu di mana aku selalu mengecewakanmu, Satu pintaku, Izinkan aku memiliki satu kesempatan ketiga untuk terakhir kalinya, Karena pada saat detik terakhir berbunyi, aku di ambang batas se...