TICK TOCK ⚫ 3
Saat aku terbangun, Tasya sudah berada di hadapanku dengan wajah cengo miliknya.
Walau begitu, ia tetap terlihat cantik.
Darah Belanda-Solo mengalir di darahnya, membuatnya terlihat semakin anggun.
Tapi satu kelemahannya.
Wajahnya selalu terlihat bodoh dalam artian, cengo.
"Udah sadar, Ji?" tanyanya sambil membantuku duduk di ranjang UKS.
Aku menggeleng, "Belom." Dia menempeleng kepalaku pelan.
"Dasar pe'a." Cibirnya, kemudian ia langsung menatapku berbinar. Hebat sekali sahabatku satu ini, dapat mengubah emosi dalam sekejap. "Lo tau gak, siapa yang bantu ngebawa lo ke UKS?"
Aku menggeleng bodoh. "Enggak, lah."
"Tebak siapa?" pancingnya.
"Kakak kelas cogan kayak di cerita-cerita wattpad?" tebakku asal.
Hey, tapi bisa jadi, 'kan? Oh ... indahnya cerita wattpad.
Tasya menatapku tajam. "Bego, bukan. Lo mau tau?" aku menggeleng geli. "Ish, serius, nih." Ucap Tasya mulai tidak sabar.
Aku mengangguk pasrah. "Siapa emang?"
"Sean."
Aku terdiam.
***
Double update, yuhuu~~
[1/10/15]
KAMU SEDANG MEMBACA
Tick Tock | ✔
Storie d'amoreSatu kata sebelum waktunya, Waktu terus berjalan, Memutar masa lalu di mana aku selalu mengecewakanmu, Satu pintaku, Izinkan aku memiliki satu kesempatan ketiga untuk terakhir kalinya, Karena pada saat detik terakhir berbunyi, aku di ambang batas se...
