Skip
Keesokan paginya seorang gadis cantik terbangun dari tidurnya karena silau matahari yang menyusup dari jendelanya, Ia terlonjat kaget karena waktu sudah menunjukkan pukul 06:40 dan 20 menit lagi gerbang sekolah ditutup dan ia akan dihukum karena terlambat
"Hooaammm" ucap Avi. Ia melirik jam yang ada didinding kamar.
"Apa udah siang , Aaaaaaaaa" teriaknya. Ia langsung segera mandi dan setelah semua selesai ia turun kebawah dan berpamitan pasa mama papanya
"Ma pa, avi berangkat dulu ya udah telat" ucapnya dengan mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
"Eh sayang nggk makan dulu " ucap mamanya
"Enggak ma udah telat nanti aja makannya di sekolah " jawabnya
"Yaudah tapi janji makan nanti mag kamu kambuh lagi" ucap mamanya
"Iya ma" jawabnya. Avi langsung melajukan mobilnya sendiri ke sekolah. Dan benar saja ia sudah terlambat saat sudah sampai disekolah dan ada pak fandi si guru killer itu ia pun dihukum berdiri dilapangan dan hormat pada tiang bendera.
"Eh pak fandi nggk masuk pak" ucap Avi cengengesan
"Udah deh nggk usah alasan cepat berdiri di lapangan dan hormat ke tiang bendera " bentak pak Fandi
"Iya pak " jawab Avi tertunduk, dan segera ke lapangan
Zidan POV
"Aduh telat nih gue" ucap zidan saat akan memasuki gerbang sekolahnya
"Eh kamu juga ikut ikutan telat sudah sana berdiri di lapangan" ucap pak Fandi.
"Iya pak" ucap Zidan tertunduk saat ia sudah di dekat lapangan ia melihat srorang cewek yang tengah hormat di lapangan
"Hmm siapa ya sepertinya gue kenal tuh cewek. Mm.... aha itu pasti Avi kenapa dia telat?" Gumam zidan
"Hai lo dihukum juga?" Tanya zidan
"Iya gue kesiangan"jawab Avi
"Wah sama " ucap zidan .
Avi CS
Sementara di dalam kelas sahabat* Avi khawatir karena ketidakhadiran Avi
"Eh chubby gue kemana ya kok belum masuk?" Tanya dhea
"Hhaalah... palingan juga telat tuh annak dan sekarang dihukum ama guru killer itu" ucap rara santai
"Apa?"ucap fia dan dhea bersamaan
"Kenapa sih biasa aja kali" ucap rara
"Lo lupa tuh anak kan nggk bisa kenak panas nanti pingsan lagi " ucap fia lantang
"Iya dan juga pasti dia belum sarapan " kata dhea cemas."Aduuh gue lupa iya gimana nih?" Kata rara memukul jidatnya
"Kita berdo'a aja semoga Avi nggk kenapa napa" kata fia
"Iya semoga" jawab rara
Skip
3 jam telah berlalu dan kurang 10 menit bel istirahat berbunyi, do'a sahabat Avi tak terkabul. Sekarang wajah Avi sudah pucat seperti mayat hidup perutnya juga sudah sangat sakit ia terus menggigit bibir bawahnya menahan sakit zidan tang sadar Avi kesakitan ia bertanya.
"Eh kamu sakit ke UKS yuk ?" Tanya zidan
"Ah nggk papa, habis ini udah iatirahat juga" jawab Avi lemas
"Tapi wajahmu pucat banget " kata zidan
"Nggk nggk papa"
Avi CS POV
"Untung aja tuh guru ada rapat jadi kita bisa istirahat dulu sebelum bel" ucap rara. Saat mereka lewat depan lapangan dhea melihat Avi yang tengah hormat dan sidikit terambyung segera lari ke Avi
"Eh tuh kan Avi yuk kita samperin mau pingsan tuh kayaknya" ucap dhea
"Eh iya yuk cepetan" jawab fia mereka segera lari tapi belum sampai Avi sudah pingsan untung saja ada zidan yang sigap menangkapnya.
AVI POV
"Aduh pusing banget.." rintihku kakiku sudah sangat lemas mataku sudsh berkunang kunang.
"Zi...dan....gue....puu...ssiiing" ucap ku lirih pada zidan dan tiba tiba pandanganku menjadi buram atau gelap ya sangat gelap.
ZIDAN POV.
Gue lihat tubuh Avi mulai gontai sepertinya ia akan pingsan.
"Zi...dan....gue....puu...ssiiing" ucapnya lirih dan tubuhnya mulai ambruk.
"Eh eh vi Avi" panggilku menepuk pipinya
"Dan cepetan bawa Avi ke UKS" teriak Dhea yang sudah mendekat
"Jangan bawa kerumah sakit langsung Avi perlu diinfus wajahnya udah lemah banget" ucap Rara.kulihat wajah Avi benar saja ia sangat lemah gue langsung bawa dia kerumah sakit dan ketiga sahabatnya menyusul karena mau mengizinkan kami.
Sorry banyak typo ya
Vote and comment!

KAMU SEDANG MEMBACA
4 sahabat pemberani dan cinta monyet
RandomSetiap tahunnya di 3 kelas itu akan memakan korban siswa entah mengapa semua itu terjadi hanya anak yang berinisial nama S dan R lah yang akan menjadi korban