Seven

115 12 2
                                        

"Jin-Ah? Bagaimana keadaanmu?" tanya Jonghyun tiba-tiba.

"Gwaencanha... aku baik-baik saja Jjong," jawabku lirih sembari tersenyum kearahnya.

"Kau tahu... aku sangat mengkhawatirkanmu Jin-Ah-ya," ucap Jonghyun sembari menggenggam kedua tanganku lalu menciumnya.

"J-Jjong?" Aku gugup. Baru kali ini ada seorang namja yang menciumi tanganku.

"Aahhhh... mian... aku reflek... terlalu terbawa suasana... mianhaeyo Jin-Ah-ya...." Jonghyun spontan melepas genggamannya dan kulihat dia salah tingkah. Apa yang membuatnya seperti itu?

"Ne... gwaencanha Jonghyun-ah," ucapku sembari tersenyum.

Gyut~

Kurasakan tangannya kembali menggenggam tanganku. Kemudian ia memajukan wajahnya sehingga ia tepat berhadapan dengan wajahku.

"Kau tenang saja Jin-Ah... aku berjanji, aku akan selalu melindungimu... dimanapun kau berada. Aku berjanji," bisiknya lirih. Kurasakan wajahku mulai memanas. Apakah aku sudah merona sekarang?

"Ehem!! Sekarang sudah saatnya Jin-Ah istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehem!! Sekarang sudah saatnya Jin-Ah istirahat. Kau lebih baik pulang Jonghyun." Tiba-tiba appa mengagetkan kami. Aigoo, apakah appa telah mengintai kami sedari tadi? Terlihat raut wajah appa yang sedikit tidak mengenakan saat menatap Jonghyun.

"Tapi appa? Jin-Ah masih-"

"Sudahlah Jin-Ah!! Kau menurut saja! Ini demi kesehatanmu juga!!" bentak appa padaku. Baru kali ini Jinki appa membentakku. Kulihat raut wajah appa saat marah. Sangat menyeramkan.

"Ap-appa... hiks... hiks...." Aku tak kuasa menahan tangisku. Aku memang yeoja yang cengeng. Maka dari itu, Jonghyun dan Minnie eonnie juga Minho oppa sering mengataiku cengeng.

"Baiklah ahjussi. Saya pamit dulu... gamsahabnida, karena telah mengizinkan saya untuk membesuk Jin-Ah. Mianhamnida, jika saya sudah mengganggu. Annyeong haseubnika...." Jonghyun berpamitan dengan appa dan berlalu pergi.

"Hiks... hiks... hiks...." Aku masih terisak karena mengingat wajah marah appa. Dan tiba-tiba saja appa datang menghampiriku.

"Jin-Ah? Gwaencanha?" tanya appa. Namun aku masih saja terisak dan menunduk. Terlalu takut untuk menatap mata appa.

"Jin-Ah? Jangan membuat appa stress. Nanti appa akan berkata apa pada eomma dan eonnie-mu?" ujar appa panik. Kurasakan tangan appa mulai membelai pelan puncak kepalaku. Appa juga memeluk tubuhku. Bahkan menciumi keningku.

To Be Continued~

∆Love Pain [SHINee #Imagine]∆

[REPUBLISH]

Sebenernya Jin-Ah itu anak Onew apa pacarnya Onew sih? Kok sampe segitunya ya sama dia wkwk. Kenapa ngga sama Ona aja. Canda sama. XD
Next? Votkom jusseyo. ;)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Pain [SHINee #Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang