Six

101 12 0
                                        

"Kau mengalami kecelakaan. Bangku kayu yang kau duduki itu rapuh dan kau jatuh menggelinding ke bawah," jawab appa. Aku yang mendengar hal itu merasa aneh.

"Mwo!? Jinjja? Apakah itu benar appa?" tanyaku lagi pada appa. Aku masih belum mempercayainya.

"Ne, Jin-Ah. Jinjjayo," jawab appa.

GREP!!!!

"A-appa?" Kurasakan tubuh kekar appa memelukku. Menenggelamkan wajahku dalam dekapan hangatnya.

 Menenggelamkan wajahku dalam dekapan hangatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau jangan membuat appa khawatir Jin-Ah... appa akan merasa sangat bersalah jika terjadi apa-apa denganmu hari ini. Appa takut...." Kurasakan tubuh appa bergetar hebat. Dan kurasakan buliran-buliran bening menetes dari pelubuk mata sabit milik appa.

"Appa... mianhaeyo. Appa jadi sangat khawatir terhadapku." Ku lingkarkan kedua lenganku pada tubuh appa. Appa membalasnya dan memeluk tubuh mungilku erat.

CKREK!!

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.

"Jin-Ah? Kau tak apa?" tanya seorang namja padaku.

"Jjong?" Aku tahu persis itu adalah suara Jonghyun. Meski wajahku yang tidak bisa melihat keberadaan namja yang memanggilku karena dekapan appa.

"Jonghyun, sebaiknya kau pulang." Tiba-tiba appa beranjak bangkit dan menyuruh Jjong untuk pulang. Appa! Jangan seperti itu! Dia juga ingin menjengukku.

"Tapi ahjussi?" Kulihat Jonghyun yang memohon pada appa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi ahjussi?" Kulihat Jonghyun yang memohon pada appa. Namun appa bersih keras mengusir Jonghyun secara halus.

"Jin-Ah butuh istirahat. Biarkanlah dia tidur dulu. Kau bisa hubungi nanti," ucap appa ketus pada Jonghyun.

"Appa? Sudahlah... biarkan saja Jonghyun masuk. Dia juga ingin menjengukku!" Tiba-tiba ku tinggikan volume suaraku. Appa yang mendengarnya terlihat mulai bingung.

"Tapi Jin-Ah?"

"Ayolah appa! Sebentar saja!" rengekku manja. Dan appa hanya bisa mendengus kesal.

"Ya sudah! Tapi ingat, jangan lama-lama karena ahjussi tidak mau melihat anak cantikku itu kelelahan... arra?" Akhirnya appa mau memberi izin. Dan Jonghyun hanya bisa membungkukkan tubuhnya berterima kasih. Lalu, ia langsung saja mendekat ke arahku.

"Jin-Ah? Bagaimana keadaanmu?"

To Be Continued~

∆Love Pain [SHINee #Imagine]∆

[REPUBLISH]

Love Pain [SHINee #Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang