1 :: Ruang Osis

340 11 3
                                    

Reon

• R U A N G O S I S •

Aku berlari riang menuju depan ruang osis, di mana sang pujaan hatiku berada. Senyum sumringah pun aku tampilkan selalu.

Sesampainya di depan ruang osis, entah mengapa aku merasa deg-deg an. Perutku mulas, seperti ada yang menggelitik. Aku merasa pipiku panas.

Ku ketuk pintu ruang osis, tak lupa ucapkan salam. Tak menunggu lama seseorang dari dalam berteriak, menyuruhku masuk saja karena pintu tidak dikunci. Dan aku tau itu suara siapa, pujaan hatiku.

Ku edarkan pandangan ke seluruh penjuru. Terlihat seorang cewek berseragam putih abu-abu duduk di bangku pembina Osis, sambil menyeteples beberapa kertas yang kurasa adalah formulir anggota osis. Aku pun menghampirinya, dan duduk di bangku sebrang meja pembina.

"Hai." sapaku padanya. Dia hanya berdehem membalas sapaanku. Fokusnya kini hanya tertuju pada kertas-kertas itu.

Aku memandanginya, wajahnya sangat imut ketika ia serius menghitung formulir. Aku suka, saat ia mengerutkan keningnya. Aku suka, saat ia melihat keatas sambil berfikir. Aku suka, saat ia mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja. Aku suka segalanya yang berhubungan dengan dia.

Helaan nafas panjang dan hentakan kertas membuatku berjengit, dan langsung mengedarkan pandangan. Aku tidak mau ketahuan memandanginya diam-diam seperti itu.

"On, Ada perlu apa kesini?." tanyanya. Yatuhan! Suara itu, suara yang sebulan belakangan ini selalu terngiang-ngiang di telingaku. Suara yang sangat ku rindukan.

Dengan senyum aku menjawab, "Biasa." Dia mengangguk-angguk mengerti. Kemudian dia beranjak dari bangkunya sambil menenteng kertas formulir.

"Nao nya lagi di dalem ngurusin jadwal osis sama Niall. Mau gue panggilin?." Ia menatapku, dan aku menatapnya. Kejadian itu hanya berlangsung 5 detik sampai dia menaikan alisnya meminta jawaban.

Aku menggaruk tengkukku, yang bahkan tidak gatal itu. Itulah ciriku ketika sedang bingung. Kemudian aku langsung mengangguk sambil tersenyum berterima kasih. Dan dia membalas senyumku sambil melenggang pergi.

Aku mengedarkan pandanganku untuk membunuh waktu. Ruang osis sekolah ku memang agak besar. Terdiri dari dua ruang, ruang depan atau ruang diskusi, dan ruang belakang sebagai ruang pengetikan atau tempat menaruh peralatan osis.
Tak lama, datang 2 orang cewek dan 1 cowok dari ruang belakang. Satu dari cewek itu menghampiriku sambil tersenyum, lalu memelukku. Aku pun membalasnya sambil mengelus pelan rambutnya dengan kasih sayang, karna dia adalah cewek yang aku sayangi setelah ibuku. Hana Onata. Pacarku satu-satunya.

"Mau langsung pulang?." tanyaku padanya. Ia pun merenggangkan pelukannya lalu mengangguk. Aku mengacak rambutnya gemas.

Dengan menggandeng tangannya, aku pamitan pulang pada Niall, ketua osis dan Razuka, pujaan hatiku tadi. Pemandangan di depanku ini memang agak menyesakkan dada. Niall dengan mesranya merangkul Razuka. Ah, ternyata pujaan hatiku telah jatuh kepelukan orang lain.

Aku pun keluar ruang osis bersama Nao. Pemandangan tadi membuatku sadar, bahwa aku memang tak seharusnya menyukai seseorang yang telah mempunyai pasangan. Dan aku pun harus tau, sekarang aku mempunyai Nao, seseorang yang akan selalu ada untukku. Seseorang yang pelan-pelan akan menghilangkan rasa suka ku pada Razuka dan menggantinya dengan yang lebih indah, cintanya.

Nao melihat perubahan raut mukaku, dia menaikkan alis, mencoba bertanya apa yang salah padaku. Namun aku hanya tersenyum padanya. Lalu dia menggenggam erat tanganku seolah memberi kekuatan. Dia, membuat hatiku hangat.

Kini sudah aku putuskan, bahwa aku akan berhenti berjuang untuk Razuka, seseorang yang telah mengisi relung hatiku sejak hari pertama ospek.

Aku tau, aku tidak dapat memaksa perasaan. Dan aku tau, merelakan seseorang yang kamu sayangi bahagia bersama yang lain adalah hal yang benar.

Tapi, apa memang ini yang aku inginkan?

• R U A N G O S I S •

A/n

Bab ini sempet ke hapus. Jadi aku republish:) maaf kalo ada yang berubah.

Sebelum republish senin 19 okt 2015
Setelah republish selasa 20 okt 2015

R2N [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang