The Truth2 :: Jadian

89 7 0
                                    

• Jadian •

Di parkiran, Razuka dan Reon masih sibuk mencari recehan. Karena, di dashboard mobil Reon hanya ada 500 perak atau yang lebih hitz di panggil gope. Jaman sekarang gope buat apa?

"Duh Reon gimana nih? Udah di ujung tau." rengek Razuka dengan muka melasnya.

"Ya carilah."

"Gaketemuuuu!."

"Gimana ketemu kalau ngomong terus?." Razuka hanya menatap Reon sinis.

Akhirnya dengan khusyuk Razuka mencari uang recehan tersebut. Mulai mencari di kolong bangku, celah-celah bangku, bagasi, ban mobil, dan tempat-tempat yang tidak mungkin terdapat uang.

Melihat itu semua, Reon tau gadis itu sedang ngambek. Entah mengapa sudut bibirnya terangkat begitu saja.

Lalu teringat dengan tujuan awal, Reon kembali mencari uang recehan tersebut. Kalau tidak salah . . .

Reon pun mengambil tong sampah yang ada di mobilnya. Saat dibuka, terlihat uang dengan nominal 1000, 2000 dan 5000. Ini dia yang dari tadi Reon dan Razuka cari!.

Dengan semangat, Reon menuju Razuka yang sedang mencari uang recehan di kolong mobil.

"Hei!." panggil Reon sambil berjongkok di belakang Razuka.

"Hm?."

"Cari apa sih?." tanya Reon pura-pura tak tau.

"Cinta." ucap Razuka sekenanya. Hampir saja Reon terbahak mendengarnya.

"Ngapain nyari cinta di kolong mobil? Mending nyarinya di hati aku aja." Razuka tersentak dan langsung menghadap Reon, sehingga matanya dan mata Reon bertemu dalam jarak sejengkal. Mereka saling menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.

Keduanya merasa, dejavu.

Razuka yang pertama kali mengalihkan tatapan. Karena ia tak ingin Reon tau bahwa pipinya bersemu.

Sedangkan Reon merasa Razuka membuang mukanya karena Razuka teringat pacarnya. Oh itu sangat sakit.

Tapi kata orang, sebelum janur kuning melengkung, kita masih dapat merebut cintanya.

Apakah ini saatnya Reon mengutarakan semuanya? Sebelum terlambat untuk yang kedua kalinya?

Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian, Reon mulai berbicara, "Raz, aku mau ngomong."

Razuka tanpa menatap Reon hanya berdeham.

"Aku suka sama kamu."

Jedar.

Refleks Razuka menatap Reon yang santai bersender pada mobil, seolah tiga kata itu tak pernah terucap.

"LO UDAH PUNYA PACAR DAN BERANI NGOMONG GITU KE GUE? DASAR PLAYBOY. GUE GA NYANGKA KALO LO KAYAK GINI." ucap Razuka dengan penekanan di setiap katanya.

Pacar? Tunggu, apa yang dimaksud Razuka itu Nao?

Kekehan Reon terdengar, Razuka menatap Reon dengan tatapan 'kok-lo-ketawa'

"Emang kenapa? Cemburu?." ledek Reon yang seketika membuat pipi Razuka bersemu (lagi).

Razuka menatap Reon dengan sinis seolah menandakan pertayaan Reon tak masuk akal.

Padahal pertanyaan itu ada benarnya.

"Jadi gimana perasaan kamu ke aku?."

Jadi, yang tadi itu beneran?

Razuka gelagapan. Apa yang harus ia jawab? Apa ia harus mementingkan perasaanya, atau sahabatnya? Seolah tau apa yang diresahkan Razuka, Reon pun merangkul Razuka.

"Kamu gausah takut tentang hubungan hubungan aku sama Nao. Kita udah putus kok."

Tubuh Razuka sontak menegang, Reon-Nao putus? Apa ini karenanya.

"Gausah ge-er! Bukan karena kamu kok. Tapi emang masa hubungan kit-aku dan dia udah habis."

Huh lega. Tapi kok Reon bisa tau kalo Razuka berpikir ini salahnya? Apa ia cenayang?.

"Aku bukan cenayang. Otak kamu aja yang transparan." ucap Reon tak berperasaan. Sontak Razuka menjauhkan dirinya dari Reon dan mencubiti Reon sesukanya. Reon hanya pasrah tak berkutik, malah ia tertawa, membuat Razuka terdiam. Tak lama, Razuka menatap Reon dengan alis terangkat sebelah, seolah mempertanyakan semuanya yang masih abu-abu.

Menghela napas panjang, Reon mulai menjelaskan.

"Jadi awalnya, aku sama Nao terikat permainan yang namanya Truth or Dare. Terus aku sama Nao sama-sama kena tantangan harus pacaran sebulan. Awalnya aku gamau, karena waktu itu aku cuman kepikiran mau pacaran sama kamu, bukan yang lain. Tapi akhirnya aku inget, lewat tantangan ini aku bisa memastikan kamu itu sebenarnya punya perasaan yang sama atau engga sama aku. Karena kalau kamu cemburu, tandanya kamu sayang aku." jeda Reon mengambil nafas.

"Tapi kamu malah menjauh. Buat aku pusing 7 keliling tau ga?! Eh ketika aku mau ungkapin yang sebenarnya sama kamu, aku malah denger kalau kamu jadian sama Niall. Bayangin deh rasanya jadi aku." Reon menghembuskan nafas lega seolah beban yang ia pendam selama ini terangkat sudah.

Sedangkan Razuka mematung, bingung dengan semua yang terjadi.

Jadi, Reon sama Nao? Cuma mainan?

"Kamu tau kalo aku pacaran sama Niall tapi kamu tadi nekat nembak aku." Reon tersenyum misterius mendengar ucapan Razuka.

"Nama belakang kalian sama dan aku pernah liat Niall nginep di rumah kamu. Apa itu namanya bukan saudara?."

Dan nyatanya, Razuka sama Niall pun cuman bohongan.

Semuanya, penuh drama.

"Jadi kita?." tanya Reon. Razuka tersenyum. "Temenan!."

"Yah masa temenan? Temen aku udah banyak. Lebih, pls?."

"Sahabatan, mungkin?."

Suara kaleng tertendang berbunyi keras. Menandakan seseorang sedang kesal.

"Aku.mau.kita.jadian."

"Siapa takut?." senyum miring Razuka dibalas tawaan Reon membahana. Razuka yang melihatnya bingung hanya memasang ekspresi datar lalu pergi meninggalkan Reon. Biarkanlah ia tertawa sepuasnya. Apa yang lucu coba?

Dengan sisa tawa, Reon mengejar Razuka lalu berjalan mundur di depannya.

"Kamu mau kemana?."

"Bukan urusan kamu."

Reon menaikkan sebelah alisnya, "urusan aku lah. Kan kamu sekarang pac-" ucapan Reon terpotong karena Reon merasa tubuhnya terhantam sesuatu. Ia merasa baru saja ia loncat atau mungkin mental? Disusul suara perempuan yang Reon yakini adalah suara Razuka memanggil namanya.

Kepala Reon sangat pusing. Nyeri menjalar ke seluruh tubuh. Ingin rasanya ia meringis lalu menangis menahan sakit, namun apa daya. Tubuhnya kaku, sulit digerakkan. Jangankan untuk melihat sekeliling, membuka matanya pun susah. Entah mengapa bau amis darah sangat menyengat hidung Reon. Sebenarnya apa yang terjadi?.

Dan lagi-lagi Reon mendengar Razuka memanggilnya dan suara sirine ambulan, sebelum semuanya gelap.

• Jadian •

A/n

Part terpendek dan tergajelas yang pernah aku bikin.

Ps: sebelum epilog, kita gaakan tau mereka akhirnya gimana:)

TINGGALEPILOGYAY! Sad or happy end?

R2N [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang