Prologue

354 20 0
                                    

"Aku berharap dunia akan ramah dan indah. Matahari terbit dari timur memancarkan sinarnya kepada dunia, menyinari setiap aspek kehidupan yang tuhan ciptakan. Bersamaan dengan kicauan merdu para burung-burung bagaikan alunan musik yang berpadu dengan indahnya melodi yang tercipta dari pohon-pohon yang berarakan oleh hembusan angin. Sungguh indah sekali dunia dalam benakku tetapi, semua itu tak seindah yang kubayangkan. Dunia yang sebenarnya adalah dunia yang sungguh kejam, menyakitkan, dan membuat ku putus akan asa. Aku muak degan semua yang ada di dunia ini, aku butuh sebuah pelindung untuk melindungi ku dari badai, hujan, bahkan angin tornado sekalipun. Aku berfikir apakan ada pelindung seperti itu, ku rasa tidak mungkin. Hingga kau pun datang dengan semua yang ku inginkan. Selalu ku mengelak tapi tetap terbayang wajah datar mu itu. Tembok, sebuah pelindung yang cukup membuat ku nyaman dan tentram. Tetaplah bersamaku disini, aku butuh kau untuk melindungi ku dari dunia ini. Hujan tidak seindah yang ku bayangkan, awan tak seelok yang ku pikirkan."



The WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang