Before story (2)

139 14 0
                                    

Sesampainya Shareen di LPHS ( London Pertolium High School), ia pun menuju ke kelasnya.

Sekolah tampak seperti dugaannya. Berjalan seperti biasanya tidak ada sesuatu yang menarik.

Sepanjang jalan menuju kelasnya, ia melihat sekumpulan siswa-siswi dari berbagai kelompok.

Biasanya, mereka terbagi berdasarkan ekstrakulikuler yang mereka pilih.

"Ah dasar! Berhentilah kalian menjadi seperti anak kecil dan dewasalah. Untuk apa kalian membuat perkumpulan konyol itu! Memalukan." Pikir Shareen dalam hati sambil mengumpat.

Kemudian, ada dua gadis cantik nan jelita mendekati Shareen.

"Shareen!!!!", salah satu gadis itu memanggil dengan setengah teriak.

Gadis cantik nan jelita dengan rambut blonde nya dan badan indahnya itu pun menghampiri Shareen bersama dengan temannya yang memiliki rambut coklat itu.

"Shareen, lo ngapain sih masih berdiem diri disini. Apa lo gak mau kumpul sama kita disana. Ayoo dong!!", kata gadis pemilik rambut blonde itu.

"Iya, pasti bakalan seru deh kalau misalnya lo gabung sama kita! Ayo dongg gabungg!", timpal gadis satunya.

Ya, mereka itu adalah teman dekat Shareen di sekolah.

Mereka adalah teman Shareen sejak kecil. Mereka selalu bersama-sama. Shareen adalah tipikal orang yang jarang sekali memiliki teman dekat. Ia enggan berbaur.

Gadis dengan rambut blonde dan mata biru ocean itu namanya Zoya Carissa. Gadis ini memang sedikit hiperaktif dan sangat cerewet. Dia memiliki tubuh tinggi semampai. Tidak heran jika ia terpilih sebagai captain cheerleaders sekolah.

Dan yang satunya itu adalah Nayshilla Thalib. Ya, dia memang keturunan arab sehingga dia memiliki rambut kecoklatan dengan mata bulat yang indah beserta dengan hidung yang mancung. Nay juga tidak jauh-jauh dari Zoya, ia adalah wakil captain cheerleaders sekolah.

Mereka memang tak henti-hentinya memaksa Shareen untuk bergabung dengan team cheerleaders.

"Gue gak mau! Udah berapa kali sih gue bilang gue itu gak mau masuk kelompok kekanak-kanakan gini. Kalian nggak capek ya maksa gue mulu. Gue aja yang di paksa capek." Jawab Shareen sambil mengernyitkan dahinya.

"Lo berdua kan tau gue emang kurang tertarik dengan hal-hal seperti bersosialisasi gini. Kecuali....", belum sampai ia menyelesaikannya ia terdiam sejenak.

Ternyata datanglah seorang pemuda tampan tengah bersenda gurau bersama teman-temannya. Lelaki dengan badan yang bidang, rambut kecoklatan dengan mata coklat seperti hazzelnut itu pun muncul di hadapan Shareen ymdan memberhentikan pembicaraannya tiba-tiba.

Pikir Shareen dalam hati melanjutkan apa yang ia bicarakan sambil mendelikan matanya.

"Kecuali......
Dia ada di kelompok manusia itu. "

"Dia, dia adalah bunga mawar yang tumbuh indah di antara ilalang-ilalang yang ada di padang rumput."

"Dia, dia adalah warna putih yang mendispesrsi semua warna yang ada di dunia ku."

"Dia, dialah matahari ku. Pusat dari tata suryaku. Sesuatu yang menarik ku untuk selalu berada mengelilinginya."

Dia, dialah Andreas Nicole Winata.

Sontak Shareen yang bengong di depan kedua temannya itu pun membuat temannya bingung. "Apa sih sebenernya yang dia pikirin?", tanya Zoya pada Nay.

Nayla memang cukup peka. Ia langsung sergap dan menyadari keberadaan Andre yang menghentikan Shareen
berbicara.

"Yaampun, lo gimana sih? Gak liat apa? Tuhh ada Andre. Lo ini kayak baru kenal sehari aja sama Shareen. Ya dia pasti bengong Karena Andre lah, siapa lagi coba kalau bukan karena dia."

The WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang