Before Story (7)

69 9 0
                                    

Mereka bertiga masih ada di depan kamar mandi perempuan dengan keadaan Shareen masih dalam pelukan kedua sahabatnya sambil menangis tersedu-sedu.

Zoya dan Nay berusaha untuk menenangkan Shareen dan perlahan menanyakan keadaanya.

"Ada apa sih, Sha? Kok lo bisa gini.." tanya Zoya dengan pelan.

"udah-udah, mending sambil duduk dulu yuk." Ajak Nay.

Mereka pun perlahan duduk tempat duduk yang tersedia di depan kamar mandi.

Setelah mereka duduk, Shareen kembali dengan posisi bersandar setengah muka di bahu Nay.

"Udah sih, napa sih lo?"

"Gue cuma nggak mau kalian liat gue kayak gini." Jawab Shareen.

"Udah ah! Ngapain lo malu?! Kita ini sahabat kan.." jawab Zoya dengan tegas.

Akhirnya Shareen mengangkat kepalanya. Wajahnya terlihat sangat pucat dan penuh dengan air mata. Tidak pernah dia seperti ini sebelumnya.

"Sekarang lo cerita, sebenernya apa yang terjadi?" Tanya Nay.

Shareen hanya terdiam seribu bahasa. Dia memang orang yang sangat sulit untuk menyampaikan perasaanya.

"Eh lo kok diem aja sih, udahlah lo ngomong aja ke kita.." paksa Zoya.

"Semuanya hancur.." hanya 2 kata itu yang Shareen ucapkan.

"Maksud lo apa sih? Gue nggak ngerti, apa yang ancur?" Tanya Nay.

"Semuanya. Mimpi, harapan, dan hati gue. Hancur sudah. Ancur udah semua usaha gue selama 2 tahun ini." Jawab Shareen diiringi air mata yang tiba-tiba jatuh di pipinya.

"Ka-kak Andre nembak kak El" jawab Shareen tak tahan sambil menangis dan kembali memeluk sahabatnya.

"Ini sakit banget tau, sakit banget. Di depan gue mereka--" kata Shareen dalam pelukan sahabatnya yang sudah tidak kuat melanjutkan kata-katanya.

Kedua sahabatnya hanya bisa tercengang dan kaget mendengar cerita Shareen.

Zoya dan Nay pun membuka pelukan mereka lebar-lebar dan menangkap Shareen yang sudah sangat lemas.

"Semua bakalan baik-baik aja kok" jawab Zoya menenangkan.

"Lo bisa bersandar ke kita kok" timpal Zoya.

Shareen yang lemas itu pun tertidur di pelukan kedua sahabatnya dengan wajah penuh air mata.

Akhirnya, Zoya dna Nay membawa Shareen pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah Shareen, mereka pun membangunkan Shareen yang sedang tertidur.

Mereka mengantarkan Shareen sampai ke kamarnya, dan membaringkan badan Shareen di kasur.

"Mendingan lo istirahat aja deh"

"Iya ntar lo sakit lagi, gue nggak mau ngurusin loh!" Canda Nay.

Shareen hanya menjawabnya dengan dengan senyuman kecil penuh arti.

"Makasih, udah selalu ada buat gue dalam keadaan apapun" kata Shareen kepada Nay dna Zoya.

Keadaan sudah semakin mengharukan. Air mata Nay dan Zoya mulai berlinang terharu.

Shareen pun bangun dan membuka pelukannya lebar-lebar. Nay dan Zoya pun membalasnya dnegan pelukan juga.

Mereka pun berpelukan bersama di atas kasur Shareen.

"Gue nggak bakalan ninggalin lo, kok. Gue janji"

"Iyaa, gue bakalan inget kalian selalu kok. Inget gue juga ya" jawab Nay dan Zoya.

The WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang