Part 6.
“Hyi, coba kau dengarkan terlebih dahulu penjelasan Louis. Barangkali Louis itu punya alasan mengapa iya tidak menceritakan hal yang sebenarnya kepadamu.” Ibu menasehatiku pelan-pelan. Seakan-akan dia tak mau melukai relung hatiku yang paling dalam.
“Tapi Ibu…” lalu ibu langsung menyambungnya “Cobalah saling mengerti dalam hubungan, Hyi. Harus ada yang mengalah terlebih dahulu. Percayalah bahwa cinta sejati itu sebenarnya melihat bagaimana usaha dan tenaga kita saat diguncang masalah seperti ini.” Ibu yang menerocos terus dan aku mendengarkannya baik-baik. Iya benar apa kata ibu akan aku coba untuk itu. Aku tersenyum pada ibu dan memeluknya dalam “Arigatou Gozaimatsu, bu.” Lanjutku berterima kasih pada superwoman milikku.
Burung-burung bertebrangan kesana-kemari lamat-lamat kudengar kicauan merdu. Tetasan embun pagi ditambah lagi dengan salju yang menyelimutinya membuatku malas beranjak dari tempat tidur hanya menarik selimut berulang ulang. Terpaksa aku menggulatkan badanku dan membulatkan mulutku-menguap. Ya aku sudah siap menghadapi hari ini. Menghadapi apapun yang akan terjadi hari ini.
Kuseret langkahku ke depan halaman. Aku libur sekolah hari ini. Bukan apa-apa aku hanya meliburkan diri dari rutinitas sekolah aku tidak menyukai hal yang mengganggu hatiku. Akan segera ku selesaikan hari ini juga. Mendengarkan pada Louis apapun itu dan memahaminya, kuharap aku bisa melakukannya tanpa kendala.
*Louis's POV
Hari ini aku menemui gadis obsesiku itu. Aku akan menjelaskan semuanya dengan jelas. Dia akan memaafkanku. Aku percaya itu. Sudah kupersiapkan matang-matang jurus andalanku bersama Harry dan Liam. haha :D Harry dan Liam memang pandai. Kata mereka "Percayalah ini akan berhasil." Aku melangkahkan kakiku dengan optimis ke rumah Lux.
(SKIP)
Di depan rumah sudah kulihat Louis samar-samar. Dengan gelisah dia seretkan kaki ke pintu. Sebelum mengetuk aku sudah membukakannya dan mempersilahkan dia masuk. Bahkan aku sudah menyiapkan sarapan untuknya. Haha :D aku memang bodoh tak bisa rasa emosi marah padam yang berlebih datang kepadanya.
“Thank u babe.” Ucapnya canggung kemudian “Hahaha u look so awkward, stop it! Just act as funny as usual. No problem that was my pleasure right? So then..?” kataku to the point.
“First I’m really sorry for hurting your heart away I didn’t mean to, there’s no time yet to explain it and now the time..” Louis menatapku tajam aku membalasnya mencoba tegar mendengarkan semua ini toh belum tentu menyedihkan malah melegakan. Entahlah!
“Ya, I’m one of 1D’s member and how a…. u don’t know me but I was very happy at the time that could find someone that don’t know me so well first I just wanna make a friendship with u but day by day God had changed fastly babe.. so here I am.” “Ya, then why are u in here..? it’s just only introducing of story.” Kataku membalas ..
“Aku disini karena aku promo album terbaruku, tetapi managerku menyuruhku untuk menjadi penyiar radio saat itu untuk menggantikan seseorang dan mengisi waktu luangku. Toh ada maknanya juga aku menjadi penyiar radio dadakan aku jadi mengenalmu lebih dalam bukan? Dan sekarang maafkan aku, ijinkan aku untuk mengenalmu lebih dalam lagi. How it sounds babe?” Louis menjelaskan dalam kecepatan yang cepat sekali.
“Oh jadi selama ini aku yang sangat bodoh…” aku mulai meneteskan air mata tetapi dengan segera Louis menyeka air mataku. “Don’t cry babe u are beautiful already.” Hiburnya kemudian.
“Kamu tidak bodoh hanya terlalu polos hahaha tapi masa bodoh aku mencintaimu kok, ijinkanlah Tuhan memberi rasa ini pada kita Lux.” Sambungnya seakan tak mau mendengar apa yang akan ku katakan.
“Tapi….“ “Kau belum siap menerima kenyataan ini? Kau takut dibenci fans-fans fanatikku itu hey babe THEY DON’T KNOW ABOUT US.” Potong Louis seakan mengerti sekali apa yang ku rasakan sekarang. Awww! Seketika aku memeluk Louis dan menangis di pelukan hangatnya. Aku seharusnya berterima kasih pada Tuhan karena sudah dihadirkan seseorang yang begitu paham dan perhatian padaku.
“Sorry, this actually my fault. I don’t understand and care you. I have to grateful ‘cause u.” kataku sesudahnya.
“Ya, u have to do babe. So your day gonna change soon. May be u can have haters nor some fans. That’s would be amazing trust me. Are u ready?” katanya
“As you always beside me I’m pretty ready Boo Bear hahaha.” Ku coba tertawa lepas untuk menutupi sesengukkanku yang terjadi karena menangis tadi. Louis memeluk diriku semakin erat saja.
Satu tahun kemudian…
Tanpa terasa setahun sudah berlalu. One direction sudah menginjakkan tahun ke tiga 2013 ini. Semakin gila saja fans-fans mereka. Seakan hampir 60% di dunia ini adalah para fans mereka. Ini euphoria yang sangat gila daripada saat aku duduk di bangku SMA di jepang dulu. Sekarang aku sudah duduk di bangku kuliah – menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi dimana disinilah tempat yang sangat ku inginkan betapa tidak ini Oxford University, London. Aku mengambil jurusan management international disini sesuai dengan minatku. Sembari aku bersekolah aku juga menjalani hubungan dengan Louis sang idola dunia. Walau tahun 2013 ini dia bersama member yang lain tidak banyak di London tetapi tour ke beberapa penjuru dunia untuk Take Me Home album keduanya itu tidak mematahkan semangatku untuk terus berhubungan dengan Louis. Setiap saat dia ada untukku, meluangkan waktu bersamaku dan terkadang bersama keluargaku atau keluarganya.
“1…2…3…” aku menghitung – berharap akan sesuatu.
“Hi, babe. Aku tau kau menungguku. Yeah like I have promised to u I’ll be beside u forever just COUNT ON ME.” Suara Louis begitu nyaring terdengar di telingaku di sebrang nun jauh disana.
1^O^D
__THE END __

YOU ARE READING
Count On Me
FanfictionJust Count On me like one two there I'll be there . -Louis There is human being that too care about you, He scares that he will not meet you anymore. He take cares of you everyday! -Fanayaswords I learn truly love from Boo Bear thank u babe -Hyi Lux