Part 8

18.2K 753 9
                                    

Sampailah mereka di sebuah restoran mewah masakan Eropa.

Andre menggandeng tangan Elen sesaat keluar dari mobil BMWnya. Andre sangat terlihat tampan dan muda mengenakan kaos O-neck putih polos, dengan semi jas abu-abu dan dipadukan sepatu pantefol hitam.

Mereka duduk di meja yang sudah ada 2 orang duduki.

"Hai mam" Andre mencium pipi mamanya.

"Pap.." Andre mencium pipi papanya.

Elen tersenyum canggung tapi tak mengurangi kecantikannya.

Andre dan Elen duduk.

"Kara mana?" Tanya mama.

"Karanya lagi kerja kelompok sama Gea dan Farah. Jadinya gak bisa diajak" kata Andre lembut.

"Jadi ini, Dre?" Tanya papa.

Andre tersenyum melirik Elen.

"Cantik.." mama tersenyum lebar sekali.

"Terimakasih tante" dibalas senyuman oleh Elen.

"Kenapa belum pesan?" Tanya Andre.

"Yah nungguin kamu lah, Dre." Kata papa.

Andre dan Elen pamit setelah makan malam selesai, sebelumnya ada perbincangan rencana pernikahan Elen dan Andre. Elen sempat terkejut. Makanya dia mengkode Andre untuk cepat pulang.

"Apa maksudnya?" Tanya Elen saat mereka sudah dalam perjalanan pulang.

"Nanti saya jelasin"

"Saya butuh penjelasannya sekarang!"

"Yauda nanti kita bicarain di rumah"

"Tapi saya bertanyanya sekarang, jadi tuan harus jelasin sekarang!!"

"Kenapa kamu bentak saya?"

"Saya keselll tau nggak. Saya tiba-tiba diajak ke sini dan di tanyain berbagai pertanyaan seputar pernikahan. Apa maksudnya?"

"Oke oke.. kalau kamu emang mau penjelasannya"

"Yauda cepet jelasin"

"Saya disuruh menikah sama mama saya. Kamu tau umur saya berapa?"

Elen menatap Andre dengan tatapan 'berapa-sih-umur-lu-ha?'

"33 tahun"

Elen menganga tidak percaya.

"Yakin 33 tahun??"

"Emang saya sebegitu gantengnya ya sampai kamu nggak percaya saya 33 tahun?"

Gue kira masih kepala 2. Batin Elen.

"Saya bingung harus kenalin siapa ke mama saya yang udah sering banget teriak buat saya cepat menikah."

"Tapi kan tuan itu pacarnya banyak, sering kok muncul di tv. Gini gini saya juga tau perkembangan infotainment"

Andre melirik Elen sekilas.

"Kamu pikir saya suka sama mereka? Mereka cuma ngisi kekosongan saya. Saya nggak mau membawa mereka ke mama. Mereka kebanyakan model dan artis. Mama saya nggak akan pernah setuju, apa lagi Kara"

"Kara? Haruskah tuan minta ijin Kara?"

"Yah harus lah. Gimanapun istri saya nanti akan jadi ibu tiri Kara"

"Ibu angkat maksudnya?"

"Ehm.. iya ibu angkat maksud saya"

"Terus kenapa harus saya?"

My Sweety Daughter [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang