Aku berjalan terlebih dahulu ke kelas meninggalkan Farhan yang sedari tadi masih sibuk memakirkan motornya di parkiran.
11 IPS 2, kelasku yang berada dilantai 3. Kelas yang letaknya diujung, membuat depan kelasku menjadi tempat nongkrong anak geng yang lumayan disegani disekolah. Salah satu anggotanya Drian.
Geng tersebut berisikan anak kelas 11 dan 12. Semua anak yang bermasalah atau biasa disebut anak pentolan ada di geng itu. Jadi makanya banyak yang segan untuk deket deket sama mereka.
Saat ini aku telah sampai didepan kelasku, setelah sudah lelah menaiki puluhan anak tangga akhirnya sampai juga.
Aku melihat anak geng tersebut sedang berkumpul didepan kelasku. Yah biasa, godain perempuan anak kelas 11 IPS 2 yang katanya gudangnya perempuan-perempuan cantik.
"Pagi Netta," Rayu Bayu salah satu anggota geng.
Netta membalas dengan tatapan sinis andalannya. Ya, Netta merupakan primadona disekolah. Enggak salah lagi kalau banyak yang deketin dia. Tapi setiap ada yang mendekat, Netta selalu menatap mata lelaki tersebut dengan sinis. Dia dijuluki 'Si Cantik Mata Ular'. Memang ada-ada saja murid disini.
Bel sekolah berbunyi nyaring, berarti tandanya kita harus melaksanakan upacara. Aku hampir saja lupa kalau hari ini hari senin. Hari yang paling dibenci oleh para siswa maupun siswi di SMA Brawijaya.
Semua murid langsung berhamburan menuju lapangan dimana tempat dilaksanakannya upacara.
Aku sempat tergencet oleh murid-murid yang tergesa-gesa menuju lapangan karena mereka takut terlambat. Karena siapapun yang terlambat menuju lapangan, akan mendapatkan 50 poin pelanggaran.
Agh, enggak dapet barisan depan lagi. Gumamku dalam hati.
Aku tidak menyukai jika harus berada dibarisan belakang. Barisan belakang sangatlah berisik, karena itu adalah sarangnya geng pentolan.
Selama upacara, keringat terus mengalir dari wajahku. Matahari pagi ini sangat terik dan begitu panas.
Aku sudah tidak tahan kalau gini caranya. Rasanya aku ingin segera mengakhiri upacara ini dan berlari menuju kamar mandi untuk mencuci muka supaya lebih segar. Tapi sayangnya upacara masih belum berakhir.
Tiba-tiba ada seseorang menyodorkan sebuah sapu tangan berwarna biru dongker. Dan disudut sapu tangan tersebut terdapat sebuah nama yang tercantum, 'Adrian Putra'.
Aku sempat sedikit terkejut. Kemudian aku sedikit melirik ke orang tersebut yang persis berada disampingku.
"Ngeliatinnya biasa aja kali.." Ucap lelaki tersebut. Ternyata benar, sapu tangan ini kepunyaan Drian.
"Em..ini buat apa?" Tanya ku soal sapu tangan tadi.
"Ya buat ngelap keringet lo lah, dari tadi ngucur."
"Liat aja sih kalo keringet gue ngucur," Sanggah gue.
"Jangan geer ya. Udah buruan dilap tuh keringetnya."
"Iya iya elah. Bawel banget jadi cowok." Ujar gue kesal.
"Heh, apa lo bilang? Wah macem-macem lo sama gue," Ujar Drian sambil menggulung lengan baju nya seperti sedang ingin mengajak beradu tinju.
"Lah, emang kenyataan kan kalo lo bawel. Udah deh terima aja."
"Perempuan aneh!"
"Adrian Putra, Alina Rasya. Kalian ribut banget. Nanti sehabis upacara kalian berdua keruangan BK." Pak Toro mempergoki kita sedang beradu mulut saat upacara. Ah sial.
Selesai upacara, aku dan Drian menuju ke ruang BK. Aku paling anti sama hal yang berbau BK.
"Memangnya siapa yang memperbolehkan kalian ribut saat upacara?!" Kata Pak Toro dengan tegas. Beliau merupakan guru ter-killer di SMA Brawijaya.
"Dia nih pak yang ngajak ribut duluan!" Ucap gue cepat.
"Apaan lo. Bukan saya ya pak beneran. Dia aja nih yang cerewet banget dari tadi."
"Hush! Sudah sudah. Bapak muak sama jawaban kalian yang sama-sama enggak jelas. Kalian bapak hukum lari keliling lapangan. 30 putaran!"
"Apa pak? 30 putaran? Ayolah, bapak pasti bercanda kan? Saya bisa mati pak kalo lari sebanyak itu. Saya belom sempet ketemu sama jodoh saya nih pak..masa saya udah mati aja," Ujar Drian dengan santai. Disaat-saat kayak gini, dia masih bisa bercanda?
"Cepat lari! Enggak usah banyak omong kamu!" Teriak Pak Toro sampai membuat kuping ku sedikit sakit mendengarnya.
Karena aku tidak mau berurusan lagi dengan Pak Toro, akhirnya aku meng-iya kan hukuman tersebut dan langsung menjalankannya.
Baru 10 putaran, kepala ku sudah mulai pusing. Sinar matahari yang makin terik membuat pandangan ku menjadi tidak baik.
Tiba-tiba sekelilingku berubah menjadi gelap dan sunyi.
〰〰〰
Perlahan aku membuka mataku, dan aku kaget melihat ruangan yang berbeda. Ini bukan kelasku.
"Tenang aja, ini di UKS. Tadi lo pingsan, makanya gue bawa lo kesini." Aku melihat Drian sedang duduk dilantai sambil bersandar pada sebuah tembok sambil mengusap keringat yang membasahi wajahnya.
"Makasih.." Ucapku pelan.
"Iya Rasya. Tuh gue beliin lo teh anget sama udah gue sediain obat pusing. Entar diminum ya. Gue mau balik ke kelas dulu," Kemudian Drian berjalan meninggalkanku diruangan bercat putih yang sangat sunyi senyap ini.
Setelah aku meminum obat yang diberikan Drian, rasa kantuk mulai muncul. Dan sepertinya sebentar lagi aku akan terlelap.
Ada suara ramai dari arah luar, sehingga membuat ku terbangun dari tidur.
Aku mendapati seorang cowok sedang duduk disamping tempat tidur sambil mengusap lembut tangan kecilku, dia Farhan.
"Cie pingsan," Ejek Farhan yang sepertinya ia terlihat bahagia melihatku tersiksa seperti ini.
"Yeh, bukannya bilang cepet sembuh gitu, ini malah ngejek."
"Maaf ya Alina Rasya.." Ucapnya sambil mengacak-acak rambut lurus ku. Dan tetap dengan gaya kaku nya.
"Huu, bisanya ngacak-ngacak rambut doang." Gerutuku kesal.
"Terus maunya apa?"
"Jadi cowok gak pekaan banget sih! Kita udah 10 tahun sahabatan. Lo kan tau kalo gue lagi kayak gini tandanya gue mau makan Farhan Aditya Erlangga yang kaku banget."
"Jangan pernah bilang gue kaku lagi." Yah, Farhan paling benci jika ada orang yang menyebutnya kaku atau sebagainya.
"Iya iya jangan baper dong. Yaudah mendingan lo temenin gue makan, gimana?" Rayu gue dengan semangat.
Farhan membalasnya dengan anggukan kepala dan sebuah senyum. Pasti perempuan diluar sana ingin sekali mendapat senyuman manis Farhan.
Kemudian ia membantuku bangkit dari kasur dan kita berjalan menuju kantin.
〰〰〰
Maaf baru bisa update sedikit :(
Mudah-mudahan kalo ada waktu dan idenya lancar terus, aku bakalan update yang banyakkAku nunggu vote dan comment dari kaliann. Itu buat penyemangat biar makin semangat nulis hehe
Tunggu chapter selanjutnya yaa xx
-Maddíe

KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon
Novela JuvenilDisaat aku harus memilih diantara kamu si lelaki dingin, atau dia sang penakluk hati. --- Cover by @vanilla-twilights