IV. Makan Malam

1.4K 116 4
                                    

Drian Pov
Gue gak tau kenapa, tiba-tiba jadi penasaran sama si perempuan yang kalau dikelas cukup pendiem dan suka ketawa-ketawa gak jelas sama temen-temennya.

Sejak gue sama dia dihukum bareng, gue merasakan ada sesuatu yang gak pernah gue lihat dari dia sebelumnya. Dia ternyata banyak ngomong, seru, dan dia cantik. Untuk ukuran perempuan disekolah sih dia biasa-biasa aja. Tapi senyumannya yang bikin gue terlarut akan dirinya.

Dan sekarang gue lagi makan sama perempuan ini. Dia masih mengenakan baju basket nya dengan rambut yang dikuncir seperti buntut kuda.

Rasanya gue ingin terus menatapnya. Tapi bukan berarti gue suka sama dia. Gue hanya penasaran dan yah hanya ingin sekedar tau tentangnya. Gue gak mengharapkan sesuatu yang lebih dari itu.

Drian Pov Ends

"Eyy!" Teriakku kepada Drian yang sedari tadi menatapku dengan tatapan yang aneh.

"E-eh iya kenapa?"

"Lo kok ngeliatin gue gitu banget? Emang ada yang salah sama gue?"

"Geer banget sih..itu tuh dimulut lo ada kuah soto." Cetus Drian setelah itu ia langsung mengelap ujung mulutku yang kotor.

Tapi, kenapa aku jadi deg-degkan gini? Jantungku berdetak kencang dan badanku seperti membeku. Ah, tidak biasanya aku seperti ini.

"Asik kan bisa dielap mulutnya sama gue? Kapan lagi coba bisa diginiin sama gue?" Katanya dengan sangat percaya diri.

"Halah itu mah lo yang modus ke gue! Bilang aja lo mau megang bibir gue,"

"Ngapain juga megang bibir lo? Masih bagusan bibir gue daripada lo ya."

"Serah lo deh," Ucapku pasrah.

Setelah aku dan Drian selesai makan, kita segera menuju ke rumah. Yah, Drian yang mengantarku kerumah.

"Nih," Ujar Drian tiba-tiba sambil menyodorkan sebuah jaket ditangannya.

"Apa?" Tanyaku.

"Pake. Ini udah malem. Entar lo masuk angin naik motor cuman pake baju basket lo yang tipis itu,"

"Iya,iya.."

Diperjalanan, aku dan Drian tidak begitu banyak berbicara. Kita sama-sama sudah terlarut oleh indahnya suasana kota saat malam hari. Melihat bulan membuat suasana menjadi tenang. Sampai membuatku sedikit terkantuk-kantuk.

〰〰〰

"Ra, bangun ra," Ada suara yang samar-samar yang aku dengar. Kemudian aku perlahan membuka mataku dan melihat sekeliling.

"Lah gue dari tadi ketiduran?" Tanyaku yang daritadi masih bingung akan kondisi ku sekarang.

"Iya bolot. Udah buruan masuk sana," Ujar Drian.

"Gak usah ngatain gue bolot juga kali."

"Ya." Setelah Drian menjawab, ia langsung melesat jauh bersama motor nya itu.

Dan aku merasa ada yang aneh semenjak aku turun dari motor Drian. Oh iya, aku masih mengenakan jaket nya. Mungkin akan aku kembalikan esok hari disekolah.

Setelah itu aku berjalan masuk ke dalam rumah.

Tiba-tiba aku sedikit terkejut saat aku memasuki ruang tamu. Terdapat seorang lelaki dengan tatapan dinginya ia menatapku. Ya, lelaki itu Farhan. Tapi mengapa ia kerumah?

"Ngapain disini?" Tanyaku dengan hati-hati. Karena aku sangat yakin situasi sekarang sedang tidak baik.

"Menurut lo gue ngapain?" Farhan malah balik bertanya dengan nada arogannya.

HalcyonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang