Chapter Six - Kebenaran yang terungkap

34 3 0
                                    

Suara angin yang berhembus ketika malam benar-benar sangat nyaring. Bintang yang bertaburan dihiasi sinar Bulan yang indah, merupakan anugerah Tuhan yang maha kuasa dan tak akan pernah dinalar oleh mahkluk apapun. Semua yang ada disemesta ini adalah sebuah misteri, bahkan jika dunia ini pun menghilang. Itulah yang saat ini dirasakan cowok bertubuh kecil dengan rambut panjang, dan poni yang menutup dahinya. Warna putih rambut itu seakan meneranginya dari pekatnya malam. Matanya hanya memandang langit, dan tak berucap satu kata pun. Duduk diatas batang ujung pohon yang tinggi, membuatnya sangat nyaman pada saat itu.

Namun seketika itu juga kenyamanan yang larut dalam keheningannya hilang dalam sekejap. Ia merasakan ada hawa yang tak biasa disekitarnya, dan yang pasti itu bukanlah manusia. Dan dalam satu kedipan mata, cowok berambut putih dan panjang itupun menghilang.

****
" hoooaaaaaaa.... Kenapa sih ada yang namanya ujian segala!!!!! "

" Sal.. Mendingan loe urusin tuh temen loe. Daritadi gua liat, cuma yang dia pentelengin cuma buku di meja doank. Sekali kali ngurusin cowo kek "

" Fin, emang dari lahir kan dia udah dibacain cerita dongeng ama emaknya. Ga salah dong, kalo Rina lebih macarin bukunya.."

" hah. Kalian berdua tu ya.. Udah tau besok ujian, malah ngomongin gue "

" eh eh... Gosipin apa gitu yuk. Sumpek nih ngliat buku terus ". Fina pun membuka obrolan dari suasana yang menjemuhkan bagi mereka.

" oh ya.. Kalian tau gak, kalau belakangan ini ada gosip dari sekolah-sekolah lain. Anak-anak di sekolah kita juga pada bicarain lho... ". Kata sally yang memulai topik.

" oh yang katanya ada hantu berambut putih,panjang, dan pakaiannya serba hitam itu ya...". Sahut Fina

" hey, ini malam jumat lho. Jangan bicarain yang aneh-aneh lah.. Takut tau??!! ". Cela Rina, yang mulai merinding membayangkan sesosok hantu yang dibicarakan hampir semua remaja di bogor.

" hmmm dasar penakut. By the way.. Rin, kamu jadi tidur disini kan? Skalian besok pagi ajarin gue donk.."

" yaelah, dasar o'on. Makanya belajar, jangan gosip mulu!?! "

" kalau emang Rina tidur sini, gue pulang duluan ya. Udah malem juga, nyokap udah nanyain nih...". Sahut sally yang sering melihat kearah jam dinding. Dan waktu pun menunjukkan pukul 09.30 malam, yang mengartikan ia harus segera pulang kerumah. Apalagi banyak desas-desus pembunuhan yang terjadi di kota tersebut. Melindungi diri itu sangat penting bagi manusia.

*****

Disebuah ruangan yang megah dan banyak sekali buku-buku yang berjajar dalam rak yang besar diruangan itu, seorang pak tua duduk dimeja sembari melihat monitor televisi yang sangat besar berada di dinding ruangan tersebut. Pak tua tersebut ternyata adalah uskup tertinggi di katedral Vatikan. Dia bergelar Paus Paulus Yohanes ke 112. Dan namanya sendiri adalah Matius Gilbert. Terlihat Paus sedang berbicara dengan memandangi monitor televisi yang besar itu. Dan didalamnya terlihat wajah 5 orang paruh baya yang juga sedang berbicara dengan Paus itu. Yang ternyata mereka adalah para pemimpin dari 5 negara yang berpengaruh besar bagi dunia. Presiden USA, Rusia, China, Pangeran Inggris, dan Presiden dari Indonesia juga berada dalam monitor tersebut.

" jadi uskup... Bagaimana keadaan Organisasimu? "(pangeran inggris)

" aku mendengar kalau situasinya sudah diluar perkiraan. Bagaimana kabar tentang Para Utusan Tuhan itu Uskup, bukankah kau sudah menyelidikinya? " (Presiden USA,Wanita)

" Ya Organisasi yang kami bentuk sudah mulai berjalan dengan baik. Dan untuk Para Utusan tersebut, kami sudah mengirim beberapa pedeta untuk menyelidikinya. Kami melacak kebenaran tentang isu itu sejak beberapa abad, bahkan sejak Awal terbentuknya Gereja Vatikan, dan Pemimpin pertama Vatikan yaitu Santo Petrus.. Juga menyelidikinya dengan membentuk Para Kesatria Templar. Namun hasilnya nihil, karena ternyata Para Utusan tersebut lahir pada zaman ini.. "

Noble Hybrids : Vampire Throne (book one)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang