Bab 2 (The Second Meet)

650 49 7
                                    

Hargailah karya oranglain, jika ingin dihargai oranglain.

Author Point Of View..

Second Meet

Lailah menyantap makanannya dengan lahap. Geovan dan Victoria senang melihat puteri semata wayangnya sudah kembali sedia kala.

"Sayang.. makannya pelan-pelan dong! Nanti kalau tersedak bagaimana?" tegur Vic lembut.

Lailah meneguk segelas air putih hingga menyisakan setengah gelas. "Ummm.. maaf Mom, aku lapar sekali! Masakan Mommy juga sangattttt lezat jadi yaa Aku tak bisa menahannya lagi" jawab Lailah disertai cengiran lebarnya.

Vic hanya tersenyum kecil mendengar penuturan Lailah. Sedangkan Geovan menggelengkan kepala sekaligus bersyukur dalam hati melihat Lailah yang sudah tidak murung.

"Daddy sudah selesai. Lailah jika kamu juga sudah menyelesaikan makan malammu. Temui Daddy di ruang keluarga yaa sayang" Ujar Geovan sambil bangkit dan meneguk segelas air putih lantas meninggalkan meja makan dan berjalan menuju ruang keluarga yang terletak tepat disamping ruang makan.

"Mom, maaf tidak bisa membantumu membereskan. Aku ingin segera menyusul Daddy!" sebelum mendengar ocehan Vic, Lailah sudah mengambil langkah seribu menyusul Geovan yang sedang duduk manis di sofa besar berwarna cokelat susu.

Victoria hanya menghela nafas melihat Lailah yang mengambil langkah seribu.

Geovan tersenyum sambil menepuk-nepuk kecil sofa mengisyaratkan Lailah untuk duduk disampingnya saat melihat Lailah berjalan menghampirinya.

Lailah duduk disamping Geovan dan langsung menyenderkan kepalanya dengan manja di dada bidang ayahnya. Geovan memeluk sambil mengusap puncak kepala Lailah sayang. Sudah lama sekali rasanya Lailah tidak bermanja-manja dengannya akibat kesibukannya mengurus perusahaan.

"Haaaah akhirnya Aku bisa seperti ini lagi bersamamu, Dad" lirih Lailah yang masih bisa di dengar oleh Geovan.

Geovan tersenyum masam mendengar cicitan anaknya.

"Maafkan Daddy yang jarang memiliki waktu untukmu, tapi ini semua juga Daddy lakukan demi masa depanmu sayang" ujar Geovan memberikan pengertian. Lailah mengangguk, Ia sangat memahami mengapa ayahnya jarang memberikan waktu untuknya. Dan Lailah sudah terbiasa dengan hal itu.

"Iya Dad, Aku paham kok! yang pentingkan Daddy masih bisa meluangkan waktu seperti sekarang ini. begini saja sudah cukup kok Dad!" Geovan mengecup puncak kepala Lailah, Ia sangat bangga memiliki anak seperti Lailah.

"Lailah. Tadi Aku sudah bertemu dengan Jeremy!" Geovan merasakan tubuh Lailah yang berada dalam pelukannya menegang. Geovan mengusap lengan Lailah mencoba membuat anaknya rileks kembali. " Sssstttt.. kenapa tegang begitu? Hei dengarkan Daddy dulu Lailah. Jangan membuat spekulasi yang tidak-tidak dengan otak cerdasmu itu sayang!" Lailah menengadahkan kepalanya melihat wajah Geovan yang sedang menatapnya, Lailah tersenyum minta maaf dan meminta Geovan melanjutkan perkataannya.

"Oke, mari kita lanjutkan. Jadi, aku sudah membicarakan perihal perjodohan antara kau dan Justin. Dan akhirnya Daddy mengambil keputusan untuk membatalkan perjodohan itu dengan alasan kamu belum siap untuk membangun sebuah rumah tangga diusia dini. Jeremy sangat menyayangkan pembatalan tersebut, namun Ia masih menyerahkan semuanya pada Justin dan akan mencoba menjelaskan pada Justin agar anaknya juga mengerti posisimu. Dan sampai saat ini Jeremy belum memberikan kabar tentang keputusan Justin" terang Geovan panjang lebar.

Setelah Lailah mendengarkan dengan seksama, senyum lebar yang menampilkan gigi putih yang tersusun rapih pun terbit dibibir ranumnya. Ia memeluk erat Geovan sambil mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.

My Lovely Husband (Re-Write) 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang