BAB 9

379 31 0
                                    

Warning!

Bab ini akan sangat membosankan. Bagi yang tidak berminat bisa meninggalkan lapak saya.

Hargailah karya oranglain jika ingin dihargai oranglain :)

Selamat Membaca :)


^^^^^^^^^^^

Justin dan Lailah berjalan berdampingan memasuki lobi McK Building. Lagi-lagi mata para karyawan Justin menatap penuh penasaran atas kejadian langka yang saat ini sedang terjadi dengan Boss mereka.

Bagaimana mungkin seorang Justin Raymond Mackleister membawa seorang wanita ke kantor, dan wajah yang biasanya dingin dan tegas itu kini terlihat lembut dan sedikit lebih manusiawi? Pasti jawabannya ada pada Lailah Ester Lanch.

Lailah yang mulai merasa terganggu dengan tatapan aneh karyawan Justin pun akhirnya bertanya pada Justin. "Justin.. apakah ada saus yang tertinggal disudut bibirku?" Justin pun menoleh dan menatap wajah Lailah, kemudian menggeleng kecil saat tidak menemukan saus yang tertinggal disudur bibir Lailah. "Tidak ada, Lailah." Jawabnya tersenyum kecil.

"Kalau tidak ada yang aneh dengan diriku, lalu mengapa semua karyawanmu yang berlalu-lalang itu menatapku aneh?." Ucap Lailah dengan wajah polosnya.

Justin yang sedari tadi tidak memperhatikan keadaan sekitarnya pun kini mulai menyapukan pandangannya. Dan benar saja, Ia melihat hampir sebagian karyawan yang berlalu-lalang di lobi kantornya menatap bingung dan aneh kearah Lailah—ralat, lebih tepatnya kearah Dia dan Lailah.

Justin berhenti melangkah dan menatap karyawannya yang bahkan masih menatap kearahnya.

Justin berdeham kemudian menatap sekelilingnya dan melihat wajah para karyawannya dan menatap tepat pada mata mereka. "Apakah ada yang salah dengan penampilanku dan Nona Lailah? Bisakah kalian kembali bekerja dan berhenti menatap kami seolah kami Alien yang datang dari Mars ke Bumi." Ucap Justin dengan wajah datar namun suaranya tajam dan menusuk. Lailah tersenyum kecil melihat sisi lain dari seorang Justin Raymond Mackleister yang baru kali ini Ia lihat. Mendengar teguran tajam dari boss mereka membuat para karyawan tersentak kaget dan kembali melanjutkan langkah mereka kemana pun yang penting tidak terlihat lagi dimata Justin.

Justin pun melanjutkan langkahnya menuju lift khusus yang disusul oleh Lailah yang tertinggal satu langkah dibelakangnya. Saat pintu lift terbuka, Lailah dan Justin masuk ke dalam lift. Tak ada satu pun dari mereka yang membuka suara, keduanya terdiam dengan isi kepala mereka yang melalang buana entah kemana.

Ting!

Pintu lift terbuka, Justin keluar lebih dulu kemudian disusul oleh Lailah. Mereka berdua berjalan menuju ruangan Justin. Amanda yang sedang menatap pada layar computer di depannya pun berdiri dan menunduk hormat saat Justin dan Lailah melewati mejanya.

Justin membuka pintu ruangannya dan mempersilahkan Lailah duduk di sofa set berletter L. Lailah pun duduk dan memperhatikan Justin yang berjalan menuju meja kerjanya kemudian membuka seluruh kancing jasnya dan membuka jas itu, lalu menggantungnya dengan rapi pada tiang yang memang disediakan untuk menggantung jas maupun jenis pakaian lainnya.

Lailah terpesona dengan penampilan Justin yang jauh lebih santai dibandingkan saat makan siang dengannya.

"Geez! Mengapa laki-laki yang satu ini selalu terlihat tampan dengan pakaian apapun." Batin Lailah.

Justin duduk dikursinya dan memencet tombol pada intercom yang langsung dijawab oleh Amanda. "Yes, Sir! Do you need something?"Tanya Amanda dengan nada profesional.

My Lovely Husband (Re-Write) 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang