Seoul, 30 Oktober 2011
Aku bisa melihat dari sini, bagaimana laki-laki itu menunggu sepanjang hari. Tapi, aku sengaja berlama-lama di bawah sini untuk menguji dan memerhatikannya.
Semakin lama, udara semakin dingin, saat itulah laki-laki itu merasa terlalu lelah untuk menunggu dan tampak memutuskan untuk beranjak pergi. Melihat itu, kubergeggas menghampirinya.
"Apa aku terlalu lama?" ucapku menahan langkahnya.
"Noona?" Ia berbalik.
"Leo-ssi?"
"Aku pikir, kau tidak menerima suratku. Aku baru saja ingin pergi!" lanjut Leo mengumbar senyuman.
"Maaf terlambat? Apa ada yang ingin kau katakan padaku?" tanyaku mencoba perhatian.
"Aku ingin memberimu hadiah!" ucapnya malu-malu.
"Gomawoyo!" ujarku ringan, dengan gerakan mundur menjauhi Leo.
"Kau mau menerimanya?"
"Aku tidak bisa, maaf!"
"Kenapa? Kau tidak suka?" lanjut Leo menghapus garis senyum di wajahnya.
"Jika aku menerima hadiahmu, semua mahasiswa di tempat ini akan memaksa agar aku menerima hadiah mereka."
"Kau benar, seharusnya aku memikirkan posisimu!"
"Sebentar lagi aku lulus, jadi kau bisa memberikan aku hadiah sepuasmu!" ucapku mencoba memberinya harapan.
"Ye!" singkatnya.
Aku memutuskan meninggalkannya di bawah pohon maple sendirian. Aku kembali bersembunyi di tempat sebelumnya. Terlihat jelas Pinus dan Akasia seolah mengejeknya dalam kebekuan.
Daun kering yang jatuh tepat di tempatku berdiri dipungut oleh Leo dan disimpan dalam bukunya. Kuperhatikan tingkahnya dari kejauhan.
***
"Aku bingung, untuk memberikanmu hadiah lagi atau tidak," kata Leo mengakhiri ingatan kami. "Aku rasa kau akan menolakku lagi, untuk itu aku memutuskan mengubur hadiah dan hatiku di bawah pohon maple, tempat kita bertemu hari itu," ungkapnya.
"Apa maksudmu?"
"Setelah kau pergi, aku membuang hadiah yang harusnya diberikan padamu. Dan mengambil daun maple sebagai pengingat."
"Daun kering itu? Daun kering yang selalu aku lihat, apa itu daun yang sama? Apa itu daun yang jatuh di tempat aku berdiri? Apa daun itu juga, yang terbawa angin dan kau marah saat hal itu terjadi? Untuk apa?" tanyaku.
Dia mengangguk ringan. "Untuk menahan hatiku agar tidak berlari padamu.
"Apa aku sangat menyiksamu? Kenapa kau tidak bilang? Mungkin kita bisa memulainya dari awal," tanyaku lagi sambil menahan air mata.
"Sudah terlambat noona! Seperti yang kubilang, dua tahun lalu aku sudah dijodohkan dengannya, kesempatanku bersama denganmu memang sudah berakhir sejak saat itu," jawabnya meyakinkan aku akan suatu hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maple Secret's (COMPLETE)
Fiksi PenggemarMaple Secret's (Author: Nurwahidah Bi) Cast: Yoon Eun Hye Cho Kyu Hyun Jung Leo VIXX Lee Dong Hae Han Ji Min Shin Ye Seul Saat aku mencarinya, kutemukan daun maple yang lebih indah.