Chapter 4

692 14 0
                                    

Maaf ya kalo foto Yasmin & Melati yg diatas wajahnya gak mirip bgt. Kan kembar gak selalu sama wajahnya, 1 mirip ibu 1 mirip ayah. Tapi sama-sama cantik kan?? Hehe

---------------------------------

Yasmin membuka pintu sambil senyum-senyum. Dia tak sadar, saat itu ada seseorang yg sedang memperhatikan dirinya.

"Darimana aja? Jam segini baru pulang?" Seseorang itu bertanya pada Yasmin

Yasmin kaget, karena saat itu ruang tamu dalam keadaan gelap.

"Ih ngagetin aja lo. Kirain setan."

"Mana ada setan bisa napak kakinya."

"Ya ga ada sih, lo ngapain disini?"

"Nungguin lo, bunda nanyain lo terus."

"Yelah gue udah gede masih aja ditanyain. Tau gitu mending tadi gue balik ke rumah ayah aja." Yasmin berlalu pergi meninggalkan seseorang itu.

Saat Yasmin baru akan melangkahkan kaki ke tangga, suara wanita yg sedang batuk memanggilnya.

"Yasmin.."

"Hmm"

"Kamu darimana nak?" Tanya bundanya Yasmin

"Paling abis main bun." Jawab seseorang yg tadi menunggu di ruang tamu

"Apaan sih lo, ikut jawab aja."

"Kalian ini berantem terus."

"Yasmin duluan tuh."

"Ih Melati duluan." Yasmin dan Melati selalu saja berantem

Melati adalah kembarannya Yasmin. Dia adiknya Yasmin, hanya selang 5 menit setelah Yasmin hadir di dunia ini. Melati dulunya juga berkuliah seperti Yasmin, tapi pasca kedua orangtuanya bertengkar. Bundanya jadi harus bekerja keras dan membuatnya sering sakit.

Alhasil Melati lebih memilih berhenti kuliah dan bekerja, untuk membantu keuangan keluarga. Beda dengan Yasmin, yg terus menuntut haknya sebagai anak untuk mendapat ilmu ke jenjang yg lebih tinggi tanpa ada sedikit pun niat untuk membantu keuangan keluarga.

Jika kalian bertanya bagaimana dengan ayah mereka? Jawabannya adalah, ayah mereka sedang asyik dengan pacarnya atau bisa disebut calon istri barunya.

"Udah..udah..kalian jangan berantem. Besok-besok kalo kamu pulang telat, kabarin Melati atau bunda ya." Bundanya lalu masuk kamar kembali

Yasmin pun langsung naik tangga dan memasuki kamarnya. Sedangkan Melati memilih ke dapur untuk memakan salad buahnya.

***

Pagi harinya semua orang dirumah itu melakukan kegiatan seperti biasa. Melati sedang bersiap untuk bekerja, dia menguncir rambutnya seperti biasa. Yasmin masih asyik memainkan ponselnya. Dia kuliah siang lagi, jadi saat bangun tidur tak langsung mandi.

"Bun, Mel berangkat dulu ya." Sambil menggigit roti yg telah disiapkan bundanya

"Kalo makan duduk, kamu kan belum telat."

"Hari ini mau ada acaranya di cafe, makanya disuruh siap-siap dari pagi." Gigitan terakhir rotinya, dimakan habis dengan cepat

"Yasmin mana?"

"Dia kuliah siang kali bun, makanya belum bangun. Aku berangkat ya bun." Melati berpamitan pada bundanya

***

Saat di cafe, semua karyawan sudah sibuk mendekorasi cafe lantai atas. Karena pagi ini cafe telah dipesan untuk acara kejutan ulang tahun bos, sang pemilik cafe. Melati membawakan rainbow cake dari dapur dan dibawanya dengan hati-hati menuju lantai 2.

Si Playboy KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang