Chapter 9

376 9 0
                                    

Beberapa hari berlalu, tepat seminggu Melati dan Yorine masih alot berdebat tentang masalah Melati.

"Bingung gue, Rin." Melati menarik kursi dimeja cafe tempat dirinya bekerja dan merebahkan kepala ke meja

"Masih tentang itu?"

"Hmm"

"Ya..gue juga masih belum ada ide Mel."

PING

Bunyi suara bbm masuk terdengar

"Siapa Mel?" Yorine penasaran saat melihat ekspresi diwajah Melati

"Dia"

"Delvan.?"

"Iya" Lesu sekali Melati saat harus membuka bbm dari Delvan. Walau Delvan hanya mengeping

"Dia bbm apa?"

"Gak, cuma ngeping."

"Kode tuh"

"Maksudnya?"

"Iya, dia kode biar lo mau ngobrol lagi sama dia. Ah lo, cuma kode kayak gitu aja masa gak tau sih, Mel."

"Hehe"

"Nyengir aja, udah buruan bales pingnya."

"Gue bales ijo ya?"

"Aduhhh Rin, cubitan lo bentar tapi sakit banget ya."

"Lagian lo sih, pake becanda. Serius nih gue."

"Eciiee, serius sama Delvan? Gue comblangin aja ya lo sama dia?"

"Gak ah, gue maunya milih sendiri."

"Emang udah ada?"

"Bentar deh, ini kan lagi bahas masalah lo. Kenapa jadi bahas masalah jodoh gue ya??"

"Kan temen itu harus saling tolong menolong."

"Iya iya, terus ini gimana?"

"Ya bales ping dia."

Melati membalas mengeping, dalam hitungan detik Delvan membalas bbm Melati dengan cepat. Mereka hanya saling menyapa dan akhirnya membuat janji untuk jalan bareng saat Melati libut kerja. Kebetulan Delvan sedang libur kuliah 2 bulan.

"Lusa gue ketemuan sama dia."

"Ya ketemu tinggal ketemu, terus kenapa?"

"Gue bingung apa yg harus diomongin sama dia nanti..atau lo ikut aja ya? ya? ya?"

"Ih gak bisa, itu urusan kalian. Ya bahas lah status kalian jadinya apa? Masa temen tapi saling ada perasaan dan malu diungkapin."

Melati berpikir, ucapan Yorine memang ada benarnya juga. Dia pun akhirnya setuju dengan ide Yorine.

***

Hari yg dinanti pun tiba, Delvan menjemput Melati dirumahnya. Yasmin sedang pergi ke Mall dengan bundanya, jadi Melati membuat catatan kecil diatas kulkas.

Bun, aku mau pergi dulu sama temen. Aku belum tau pulang jam berapa, nanti ku kabarin ya.

-Melati-

"Mau kemana kita?"

"Kan lo yg ngajak ketemu, ya terserah lo lah."

"Emmm..oke deh, gue ada ide."

Mereka pergi ke sebuah pantai disekitaran Anyer, karna kebetulan Delvan hari ini membawa mobil. Sepanjang perjalanan menuju tol, kesunyian tetap terasa walau Delvan sudah menyalakan mp3 diponselnya.

Si Playboy KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang