Beauty and Handsome

43 5 1
                                    

"karena rasa itu mulai hadir!".

***

Ketika Rachel akan tidur, tiba-tiba handphonenya bergetar menandakan ada pesan masuk dan pesan tersebut ternyata dari Melvin. Rachel pun langsung membacanya.

aku udah nyampe rumah nih.

good night and have a nice dream.

nggak usah di balas! Ini Melvin.

"ya ampun Melvin langsung sms gue. Beneran nih?" ucap Rachel tak percaya . "coba deh gue cubit pipi gue! Auuu... beneran gue gak mimpi! Mendingan gue langsung tidur deh,biar besok gue nggak telat dan bisa ketemu Melvin deh" Rachel pun langsung tidur.

***

Suasana pagi disekolah begitu ramai dengan anak-anak yang baru datang untuk menimba ilmu. Rachel tak mau ketinggalan pula, pagi ini datang ke sekolah lebih awal dari biasanya. Biasanya dia selalu datang hampir telat. Tapi sekarang beda! Ia ingin cepat-cepat bertemu Melvin.

"Chel, Rachel tunggu!". Panggil seseorang yang ternyata adalah Mini.

"Chel, maaf yaa yang semalam. Gimana si Rian dateng nggak?" Tanya Mini tapi Rachel tak menjawabnya dan terus berjalan.

"Chel, ayo dong jawab. Jangan diemin gue kaya gini. Ayo dong Chel, jawab! Jangan marah yaa? ". Rengek Mini. Sedangkan Rachel malah tersnyum sendiri. "Tapi tunggu deh, kok elo malah senyum-senyum sih? Elo nggak gila kan?". Mini pun memegang dahi Rachel memastikankannya.

"ih... apaan sih lo Min? gue nggak papa kali!". Rachel menyanggah tangan Mini. "dan gue juga gak marah sama elo kok, soal temen elo yang nggak dateng udah gue lupain kok! Malahan gue berterima kasih banget gara-gara dia gak dateng gue jadi..."

"jadi apa Chel?" potong Mini.

"ada deh!" cengir Rachel dan pergi meninggalkan Mini.

"yee... si Rachel malah lari lagi ninggalin gue. Rachel tungguin gue! Gue lihat PR matematika dong" teriak Mini tapi Rachel tetap menghiraukannya dan pergi ke kelas.

***

Terlihat siswa-siswi berhamburan keluar dari kelas masing-masing menuju kantin karena waktu istirahat memang telah tiba. Sampai istirahat tiba pun Rachel belum juga bertemu dengan Melvin. Tapi ketika Rachel sedang berjalan menuju perpustakaan dengan membawa setumpuk buku dari kelasnya ia bertabrakan dengan seseorang. Sehingga buku-buku yang Rachel bawa jatuh berantakan. Dan ternyata yang menabraknya itu seseorang yang sedang ia tunggu-tunggu. -Melvin.

Bruukkk... buku Rachel berjatuhan.

"ehh... maaf gue nggak sengaja". Melvin merasa bersalah, langsung menegakkan kepalanya untuk melihat siapa yang ditabraknya "ehh... ternyata kamu Beauty? Sekali lagi maaf yah?". Rachel yang ternyata ditabraknya.

"eh iya, nggak papa kok Vin! ini juga salah gue kok. Gue jalan nggak liat kanan kiri lagi," ucap Rachel sambil mengambil buku-bukunya.

"yaudah sini biar gue bantu" ucap Melvin sambil ikut mengambil buku-buku yang di bawa Rachel dan gak sengaja Melvin memegang tangan Rachel yang sedang mengambil salah satu bukunya. Mereka pun saling berpandangan.

"Rachel emang cantik banget. Kok gue baru nyadar kaya gini yaa? Astagfirullah... kok gue malah ngelamun kaya gini sih? Apa jangan-jangan gue suka lagi sama Rachel. Getaran nya emang ada...". Batin Melvin.

"ya ampun ngapain lagi si Melvin pake pegang-pegang tangan gue segala? Hati gue kan jadi deg-degan dan nggak karuan kaya gini!". Batin Rachel

"Ehhmmm..." deheman Rachel pun membuyarkan lamunan Melvin.

"ehh... maaf Beauty gue nggak sengaja" ucap Melvin salah tingkah dan langsung melepaskan tangan Rachel.

"iya nggak papa kok!"

"Beauty, elo bawa buku banyak banget sih? Mau dibawa kemana?"

"iya ini tadi Bu Tania minta bantuan suruh naro buku ini di perpustakaan!"

"yaudah biar gue bantuin yaa?"

"Nggak usah Vin, nanti ngerepotin elo lagi!"

"Nggak kok, nggak ngerepotin malahan gue seneng bisa bantuin cewek cantik kaya elo ini" Cengir Melvin dan mengambil beberapa buku dari tangan Rachel.

"ya ampun apa tadi gue nggak salah denger? Melvin bilang lagi, kalo gue cantik? Nggak, gue nggak mimpi buktinya gue masih bisa nafas dan menghirup udara segar.", Batin Rachel membenarkan.

Setelah dari perpustakaan. Mereka ingin pergi ke kantin dan makan bersama. Tapi tiba-tiba ada seorang cewek berambut pirang dan berseragam serba mini.

"ihh... Melvin dari tadi aku cariin kamu di kelas, tapi kamu ternyata disini". Cewek itu pun bergelayut manja.

"apaan sih Lit? Pake peluk-peluk segala?". Melvin mencoba melepaskan tangan cewek berambut pirang itu.-yang ternyata bernama Litha-.

"ish, apaan nih cewek dateng-dateng langsung meluk nggak jelas gitu!". Gerutu Rachel dalam hati. "cantik sih tapi pakaiannya itu lho, nggak banget! Atau jangan-jangan itu pacar Melvin lagi".

"Vin, gue duluan aja yaaa!". Tiba-tiba pamit Rachel.

Melvin pun langsung mengalihkan perhatiannya dari Litha ke Rachel kembali.

"ehh, kenapa? Bukannya tadi mau ke kantin?". Heran Melvin.

"aahh, nggak jadi Vin. Gue ada perlu sama temen gue!". Rachel setengah tersenyum dan langsung pergi. Melvin pun langsung mengejar Rachel dan meninggalkan Litha yang berteriak memanggil Melvin.

***

Di depan kelas Rachel.

"Chel, maaf yaa yang tadi. Dia itu temen sekelas gue. Dan kita lagi ada tugas kelompok!". Melvin menjelaskan.

"oh, Cuma temen kelas toh? Kirain pacar". Ucap Rachel keceplosan. "ups,". Rachel menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"lho, emang kenapa kalo dia pacar gue? Elo cemburu yaa?". Tebak Melvin tanpa tedeng-aling.

"ishn ge-er lo!". Tampik Rachel.

"Ehh.. Handsome ngomong-ngomong makasih yaa tadi udah ngebantu gue bawa buku."

"iya sama-sama!, nyantai aja kali. Tapi tadi elo bilang apa?".

"yang mana?". Rachel agak sedikit bingung dengan pertanyaan Melvin.

"yang sebelum makasih!"

"ngomong-ngomong!"

"aduhh, lo kok jadi lemot gini Beauty. Tadi lo bilang gue Handsome!".

"oh, Handsome. Yaa, kenapa?"

"beneran?"

"iya, kenapa? nggak boleh? Elo jugakan manggil gue Beauty. Jadi gue juga boleh dong panggil elo Handsome?"

"pasti boleh lah Beauty. Malahan gue seneng banget. Jadi pengen terbang gara-gara di bilang Handsome sama elo!"

"iya. Tapi jangan terbang gitu dong! Kan kalo jatoh sakit!". Gurau Rachel.

"haha. Iyaa, nggak bakalan sampe jatoh kok! oh iya nanti pulang bareng gue yaa?"

"tapi..."

"eitth... nggak ada tapi-tapian!" potong Melvin. "yaudah, gue balik ke kelas gue yaa Beauty? Dah... Beauty". Ucap Melvin. "kaya gue emang beneran suka sama Rachel, mungkin bahkan cinta! Oke, sepertinya rasa ini emang ada! Iyaa sih, gue nggak boleh nyimpulin langsung. Tapi gue nggak pernah ngerasain getaran ini. dan rasanya ini jantung beneran pengen lari keluar! Taulah, pusing! Mendingan gue deketin Rachel aja dulu!". Tambah Melvin dalam hati.

"dah...". Jawab Rachel dan masuk ke kelasnya. Melvin pun tersenyum dan berlalu ke kelasnya.

***

Typo berhamburan !!!

Maaf sedikit dan nggak nyambung. Semoga ada yang baca. Sukron.

Beauty and HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang