Kedekatan(?)

41 4 0
                                    

"Seiring berjalannya waktu dan perasaan mereka, kedekatan itu pun mengikuti dan mulai saling terjalin".

***

Rachel pun memasuki kelasnya. Mengingat ini masih jam istirahat kelasnya tak pernah mengenal kata ribut. Selalu saja selalu ada hal aneh atau keributan yang mengundang tawa teman-teman sekelasnya.

"Chel, dari mana aja lo?". Mini bertanya ketika Rachel memasuki kelasnya. "huh, padahal tadi si kribo, masukin cicak mainan di tasnya si Ubay. Dan lo tau nggak si ubay pas liat tuh cicak mainan di tasnya dia lansung kejer dan lari pontang-panting keluar kelas". Cerita Mini tentang keusilan si trouble maker kelas.

"hehe, tadi dari perpus". Jawab Rachel kemudian duduk di kursi bersebelahan dengan Mini. "alahh... udah biasa kalo si kribo suka bikin keusilan kaya gitu mah!".

"hhmmp, iya sih tapi tetep aja bikin orang ribut sekelas. Oh, iya Chel, tadi elo ngobrol sama siapa?"

"itu sama si Melvin." Jawab Rachel. Mini yang mendengar nama Melvin langsung kaget.

"Hah? Melvin Raditya Putra anak IPS itu kan? Yang ketua basket di sekolah kitakan?" Tanya Mini lagi.

"iya! Emang kenapa sih Min? kok elo jadi heboh kaya gitu sih?"

"ya nggak Chel, soalnya dari gosip-gosip yang gue denger. Meskipun dia itu ketua basket dan sering di gandrungi cewek-cewek. Dia itu kalo pacaran pasti cewek aja yang nembak dia dulu, tapi emang wajar sih yaa, kan dia termasuk cowok most wanted di sekolah kita ini.".

"terus...?"

"elo deketin dia juga yaaa?"

"asal lo Min, siapa kali yang ngedeketin dia?."

"terus gimana caranya elo bisa deket dan ngobrol sama dia kaya tadi?"

"itu semua tuh gara-gara semalam, waktu si Rian temen elo itu nggak jadi dateng! Nah dari situlah gue ketemu sama dia! Dan dia juga yang nganterin gue pulang."

"wah elo beruntung banget Chel!"

"maksudnya?"

"ya elo tuh beruntung banget, soalnya dari sekian banyaknya cewek-cewek yang berusaha ngedeketin dia. Nggak ada satu pun dia duluan yang nawarin, biasanya selalu cewek duluan yang minta. Nggak ada satu pun yang bisa! Nah elo yang nggak ngedeketin dia tapi elo bisa deket sama dia Chel. Pokoknya elo hebat banget deh Chel."

"ih... apaan sih lo Min, kan gue jadi malu tau! Lagian kita juga nggak ada apa-apa kok, cuma temen doang!" ucap Rachel dan pipinya memerah.

"ciyee... Rachel jadi tersipu malu gitu. Haha. Iya sekarang temen, tapi nantimah nggak tau deh." goda Mini. Dan untungnya bel berbunyi dan itu semua bisa menolong Rachel dari cela-celaan Mini.

Kriiing...

"udah Min jangan nyela-nyela gue terus! Tuh denger gak bel udah bunyi?"

"iya-iya gue denger".

***

"Chel, mau pulang bareng gue nggak? Katanya elo nggak di jemput lagi kan?" Tanya Mini ketika mereka membereskan alat tulis dan akan pulang.

"Nggak Min, elo duluan aja!"

"terus elo pulang mau naik apa?"

"ehem...". tiba-tiba terdengar deheman seseorang. Dan seseorang itu adalah Melvin.

"sorry, gue nggak ganggu kan?" Tanya Melvin.

"enggak kok, enggak ganggu. Lagian kita juga udah siap-siap mau pulang kok." jawab Rachel.

Beauty and HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang