Cewek Pirang

37 3 0
                                    

"Di setiap warna putih, akan ada warna lain yang akan melengkapinya warna-warni kehidupan"

***

Pagi ini seperti biasa, Rachel berangkat ke sekolah bersama sang pujaan hati. –siapa lagi kalau bukan Melvin.

"duuhh... senengnya setiap hari berduaan dianterin Melvin dunia serasa milik. Berduakah? No! Meskipun aku berduaan dengan Melvin dunia tetap milik sang pencipta. Yang didalamnya terdapat bebagai makhluk hidup.-termasuk manusia! ckckck". Pikirnya cekikan didalam hati. Ketika ia dan Melvin turun dari mobil.

"kenapa beauty, kok cekikikan kaya gitu?". Tanya Melvin sambil menoel pipi Rachel yang sedikit chuby.

"ish, apaan sih toel-toel". Sungut Rachel sambil mengerucutkan bibirnya.

"abisnya lo gemesin sih!".

"ish, dikira gue pantat babi apa ngegemesin!"

"aduhh... kenapa sih beauty kok sewot kaya gitu? Perasaan tadi cekikian deh! Lagi PMS yaaa?".

"ish, udah aah... gue mau ke kelas!".

"tuh kan dari tadi jawabnya pasti ada ish-ish nya terus! Jangan ngambek dong beauty nanti babang Melvin traktir es krim deh istirahat nanti!". Bujuk Melvin.

"yee... siapa lagi yang ngambek!". Kilah Rachel.

"yaudah kalo nggak ngambek, berarti nggak jadi dong gue traktir es krimnya!".

"jangan dong babang Melvin-ku yang handsome nya kaga ketulungan! Kan kata lo kalo gue nggak ngambek lo bakalan traktir gue. Kan ini gue nggak ngambek, jadi tetep jadi yaaa traktir eskrimnya?". Rachel menggunakan puppy eyes nya untuk merayu Melvin.

"iyaa beauty, traktirannya tetep jadi! Tapi gue Cuma bisa nganter sampe sini aja. Soalnya gue mau ke tempat fotokopian dulu". Ucap Melvin ketika mereka berjalan ke koridor jurusan IPA.

"iyaa gapapa, lagian kan gue udah gede ini ngapain dianterin juga. Nggak bakalan ada yang nyulik kali!".

"siapa bilang nggak ada yang bakalan yang nyulik. Siapa tau pas lo lagi jalan sendirian, ehh.. tau-tau ada yang mau nyulik hati kamu!".

"yaelah... tambah ngawur aja. Udah ah sana pergi!". Usir Rachel mendorong tubuh Melvin menjauh. Melvin pun pergi meninggalkan Rachel berjalan sendirian.

***

Terlihat sekali koridor sekolahnya masih tampak sepi karena jam baru saja menunjukkan pukul 6:30 –jadi wajar saja sepi, karena kegiatan belajar mengajar akan dilakukan pada pukul 7:15. Rachel berjalan sendirian ke kelasnya sambil bersenandung ria. Hingga sesampainya ia dibelokan –yang sebentar lagi kelasnya. tiba-tiba ada yang menarik rambut panjangnya dari belakang.

"awww...". ringis Rachel dan membalikkan badannya untuk melihat siapa yang berani-beraninya menarik rambutnya. "Lo!". Pekik Rachel kaget. Ketika melihat yang menarik rambutnya adalah Litha –teman sekelas Melvin. Dan dia tidak sendirian, dia bersama kedua teman-temanya –mungkin antek-anteknya.

"iya kenapa?". Tanya Litha sambil menyeringai sinis.

"heh.. kenapa-kenapa. Lepasin rambut gue bego!".

"nggak akan sebelum lo mau jauhin Melvin!".

"siapa lo nyuruh-nyuruh gue jauhin Melvin".

"siapa gue? Lo belum tau siapa gue?".

"mana gue peduli siapa lo! Gue nggak peduli. Cepetan lepasin rambut gue!"

"wahhh... berani nantang gue nih bocah! Asal lo tau gue pacarnya Melvin! Dan gue nggak akna lepasin rambut lo. Sebelum lo mau jauhin Melvin!". Dengan pedenya Litha mengaku bahwa ia adalah pacarnya Melvin.

Deg... hati rachel mencelos mendengar omongannya Litha –bahwa ia pacarnya Melvin. Pupus sudah harapanya. Pikirnya dalam hati.

"terus kalo lo emang pacarnya kenapa memang?". Tantang Rachel. "nggak ada larangan kan gue harus ngejauhin dia. Selama nggak ngerugiin dia. Dianya aja fine-fine aja temenan sama gue!".

"oh, jadi lo nggak mau. Oke berarti lo ngibarin bendera perang!". Geram Litha. "guys... bawa dia ke gudang belakang!". Perintah Litha ke kedua temannya yang sedari tadi hanya diam. Litha pun melepaskan rambut Rachel. Rachel meringis ketika tangannya ditarik-tarik oleh mereka –serasa ia adalah hewan peliharaan yang harus menurut ke majikannya.

"heh... cewek pirang. Apa-apaan sih lo? Ini namanya tindakan kriminal! Kalian sekolah kan disini? Mana tatak krama kalian! Heyy... lepasin gue!". Berontak Rachel. Mereka bertiga berlagak tuli tetap menarik Rachel dengan brutalnya.

Sesampainya di gudang belakang. Yang jaraknya lumayan jauh dari keramain penghuni sekolah. Litha dan teman-temannya pun mengikat Rachel dan menyumpal mulut Rachel dengan kain kotor.

"inikan yang lo mau? Karena lo udah nantang gue". Ucap Litha. Menarik rambut Rachel kembali dan menampar wajah Rachel berkali. Plak plak plak plak.

Rachel tak bisa melawan. Karena memang posisinya tidak memungkinkan. Ia hanya bisa meringis kesakitan.

"masih nggak mau ngejauhin Melvin?". Tanya Litha dan Rachel membalas dengan gelengan kepala, dan tiba-tiba saja air matanya keluar tanpa di perintahkannya. Ia meniangis bukan karena Litha menganiayanya, melainkan karena fakta bahwa Litha adalah pacarnya Melvin. Bukan hanya badannya saja yang sakit karena disiksa tapi hatinya lebih sakit mengetahui kenyataan ini.

"owh... owh... bisa nangis juga lo! Karena gue berbaik hati, gue mau lo jauhin Melvin dan gue akan bebasin lo!". Rachel tetap keukeh menggelengkan kepalanya.

"oke. Karena lo masih melawan gue. Inilah akibatnya!".

"guys...". ucap Litha memberikan tangannya kepada kedua temannya. Karena mengerti maksud Litha. Temannya tersebut pun memberikan spidol berwarna merah ke tangannya.

"inikan yang lo mau!". Litha pun mencoret-coret pipi Rachel dengan kasarnya. Sehingga terasa sakit dipipinya. "masih nggak mau jauhin Melvin?". Tanya nya kembali. Dan Rachel tetap menggelengkan kepalanya.

"oke. Guys... siram dia!". Perintah Litha. Kedua temannya pun menyiram Rachel dengan air got yang ntah darimana mereka dapatkan. Byurr..

"oke guys... ayo kita tinggalin pecundang ini!". ajak Litha. Mereka pun meninggalkan Rachel dengan keadaan mengenaskan.

Kepala Rachel terasa sangat sakit karena tarikan tadi dan ditambah dengan bau air got. Sekujur tubuhnya terasa kaku. Pipinya sakit tangannya memar. Dan tiba-tiba saja kegelapan menghampirinya.

***

Ingat typo berhamburan.

Maaf  sedikit dan maaf kalo part kali ini ada kekerasan yang sehusnya tidak dilakukan oleh seorang pelajar.

Vommentnya kawan

terima kasih :)


Beauty and HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang